MY IDOL - 22
jongin bejalan memasuki rumahnya dengan sedikit was-was atau bahkan sangat was-was. karena menurut info dari mami papinya kan sedang marah jadi itu sukses membuat jongin sedikit ketakutan juga. bagaimanapun papinya sedang tidak mood dengannya dan hal kecil bisa jadi masalah kan saat mood sedang jatuh?
jongin berjalan pelan memasuki rumahnya dan langsung di kagetkan dengan papi yang berdiri sambil bersedekap dengan wajah datar andalannya saat sedang marah. jongin hanya bisa tersenyum canggung karena sikap papi sekarang ini.
"papi menungguku?" tanya jongin dengan nada pelan yang terdengar ketakutan, ini pertama kalinya papi marah padanya dan rasanya benar-benar menyebalkan sekali.
"tentu saja, ada yang harus kita bicarakan kan kim jongin?"
"ya papi" jawab jongin dengan nada lesu yang sangat terlihat, jangan lupakan wajah sendunya yang sebenarnya sangat cukup untuk meluluhkan hati papinya. tapi sayang papi sedang tidak ingin memandang wajah itu.
"ikut papi"
"ya papi"
jongin mengikuti papi memasuki ruang baca di rumah mereka yang berisikan banyak sekali buku. mulai dari buku pelajaran suho, jongdae dan jongin yang ada di sudut rak. entah untuk apa buku itu masih disana padahal jongin sudah lama sekali lulus apalagi suho si anak tertua kan?
lalu ada koleksi buku bacaan papi dan juga majalan fashion yang menampilkan jongin, ada juga album foto keluarga mereka mulai dari pernikahan papi dan mami hingga foto yang diambil beberapa waktu lalu saat keluarga mereka berkumpul. semua lengkap ada di ruangan itu.
ruangan ini sudah seperti museum kecil yang keluarga kim miliki, penuh dengan kenangan. jangan lupakan foto besar yang ada di tengah ruangan itu. foto besar yang berisikan papi mami yang duduk di sofa panjang sedang jongin, suho dan jongdae ada di belakang keduanya dengan jongin berdiri di tengah-tengah dengan senyuman lebar yang menggambarkan kebahagiaannya saat itu.
sepasang ayah dan anak itu kini duduk berhadapan dengan si anak menundukkan kepalanya dalam merasa bersalah mungkin atau ketakutan dengan amarah yang mungkin ayahnya simpan saat ini.
"jadi? ada yang ingin kamu jelaskan kim jongin?" tanya papi yang membuat jongin mendongak dan mau tidak mau pandangan keduanya bertemu.
"aku minta maaf papi karena melakukan hal yang mencoreng wajah papi, tapi aku ingin berjalan bahkan berlari di jalan yang aku pilih. aku mencintai sehun dan kami memutuskan untuk bersama lalu apakah aku harus diam saja saat sehun berjuang seorang diri? apakah aku harus berdiam diri saat sehun mati-matian melindungiku?" kata jongin panjang sebelum kembali menunduk dalam. jongin yakin jika papinya kini pasti merasa sangat kecewa padanya.
"papi tahu kamu mencintainya, sangat mencintainya tapi jongin tidak seharusnya kamu juga mengorbankan dirimu sampai seperti ini. bagaimana jika semua orang berbalik memusuhimu? menghujatmu? membulimu? mengataimu? apa yang akan kamu lakukan?"
"bukannya ada papi, mami, kakak, baekhyun, ravi dan juga sehun? semua orang akan memelukku dengan erat kan agar aku tidak terluka?" tanya jongin sebelum berpindah duduk di samping papi dan kemudian memeluk papinya erat.
jongin benar, semua orang yang jongin sebutkan adalah orang-orang yang rela memberikan apapun yang mereka miliki demi melindungi jongin. benar, semua orang itu yang akan berdiri pertama kali dan menyambut jongin dalam pelukan hangat mereka.
"aku tidak takut pada apapun asal ada papi yang berdiri paling depan dan menjagaku, jadi papi bolehkan aku bersama dengan sehun? bolehkan kami bersama papi? aku mohon" ucap jongin lagi yang membuat papi sama sekali tidak bisa menjawab apapun.
![](https://img.wattpad.com/cover/273755904-288-k787401.jpg)