MY IDOL - 24
posisi ini benar-benar tidak menguntungkan untuk jongin, jantungnya berdebar dengan keras hingga membuatnya kesulitan mengatur nafasnya sendiri. jongin merasa benar-benar gugup hanya karena sehun memandanginya dalam jarak yang super dekat.
di tambah dengan tubuh topless sehun yang terlihat jutaan kali lebih menggiurkan jika dilihat secara langsung, dua hal yang sukses membuat wajah jongin memerah dan refleks menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. menghalangi pandangan sehun pada wajahnya yang memerah karena malu.
"kenapa di tutup segala?" tanya sehun sambil menarik tangan jongin agar berhenti menutupi wajahnya.
"memalukan sekali"
"tidak ada yang memalukan disini jongin, aku bahkan lebih memalukan lagi" ucap sehun sambil menarik paksa tangan jongin dan menaruhnya di dada sebelah kiri nya.
"kamu bisa merasakannya? jantungku berdetak tidak tahu diri dan ini lebih memalukan" sambung sehun yang membuat jongin bukannya semakin tenang tapi semakin malu saja.
yang benar saja, sehun seperti sedang menggombalinya saat ini. menyebalkan sekali. jongin mau tidak mau jadi harus melihat tangannya sendiri yang ada di dada sehun. mengesalkan sekaligus membuat jongin merasa sangat malu. jongin kemudian mendongak dan melihat wajah sehun yang berada dekat dengannya dan terlihat sama merahnya.
"kamu benar-benar membuatku gila" bisik sehun sebelum menunduk dan mencium bibir jongin dengan dalam. sehun benar-benar merindukan jongin.
jongin yang dicium dengan intens hanya bisa mengalungkan tangannya mengelilingi leher sehun dan balas mencium sehun juga dengan dalam. jongin kan juga merindukan sehun jadi melepas rindu sah-sah saja kan? jongin kan juga rindu pada kekasih tampannya ini.
sehun menghisap bibir atas dan bawah jongin bergantian, sehun bahkan menggigiti kecil bibir jongin. membuat bibir tebal jongin semakin tebal dan merah. ciuman mereka terhenti saat jongin memukul dada sehun karena merasa sesak nafas juga.
keduanya saling berpandangan dan mengatur nafas masing-masing. jangan lupakan senyuman di wajah keduanya. sehun bahkan mengusap pipi jongin pelan sebelum kembali mengecup bibir jongin satu kali.
"kenapa kamu sangat cantik?" tanya sehun tiba-tiba yang sukses membuat jongin tertawa.
"memang kalau aku tidak cantik kamu tetap mau bersamaku?"
"bisa saja aku jatuh cinta bukan karena wajah cantikmu tapi hal lain yang ada di dalam dirimu yang sukses membuatku melirik padamu. kan bisa saja"
"sepertinya aku tidak yakin"
"ayolah ada banyak hal yang ada di dunia ini, jadi kenapa hanya bisa jatuh cinta hanya karena satu hal yang akan hilang karena jaman sudah berjalan. memangnya cantik itu selamanya? kan tidak. kalau untukku kamu akan cantik selamanya" ucap sehun asal yang bukannya membuat jongin tersentuh tapi jongin tertawa keras dengan gambaran menggelikan yang sehun katakan.
"tidak ada hal yang abadi sehun, cinta juga bukan hal yang abadi."
"nah ini, kamu salah jongin. cinta itu abadi tergantung bagaimana cara kita merawatnya. cinta itu seperti tanaman, pohon kecil yang harus di rawat agar semakin tahun semakin besar. cinta untukku bukan sebuah pohon besar yang sangat rindang dan akan aku tebang sedikit demi sedikit hingga habis. agar kamu dan aku tetap bisa berteduh di bawah pohon yang sama"
"aku tidak mungkin akan tega menebang pohon kita apapun yang terjadi dan dengan alasan apapun" sambung sehun sebelum memeluk jongin lebih erat lagi.
"kenapa sangat cheesy?"
"aku hanya bilang hal yang sesungguhnya."
"berlebihan sekali sih?"