MY IDOL - 26
jongin dan sehun sudah berada di ruang makan besar yang keluarga kim siapkan untuk menjamu tamu istimewa mereka malam hari ini. Pacar si bungsu yang sekaligus adalah seorang idol dan artis terkenal.
Sehun dan jongin duduk berdampingan. Sehun mendapatkan pandangan yang berbeda-beda dari keluarga jongin. Mami jongin sangat ramah dan tersenyum dengan ramah juga.
Kakak tertua jongin, kim suho melihatnya sambil menilai apa saja yang menempel di tubuh sehun dari atas rambut sampai ujung kakinya, menyebalkan memang.
Kakak tengah jongin kim jongdae cuek dan tidak peduli dengan apa yang terjadi. Dia sibuk dengan ponselnya dan berkata jika putrinya sedang rewel dan istrinya sedikit kesulitan jadi mungkin jongdae sedang berkirim pesan dengan istrinya. Yah memang siapa lagi kan? masa pacar barunya kan tidak mungkin.
sedang papi jongin memandang sehun dengan tatapan membunuh super yang membuat sehun bergidik ngeri. jika kedua mata papi jongin bisa membunuh maka sehun pasti sudah bersimbah darah dan tidak lagi bernyawa.
sehun berusaha menyamankan dirinya selama makan malam yang sebenarnya sangat hangat jika kira lupakan sikap papi jongin yang terlihat waspada, sangat waspada seperti sehun akan membawa lari jongin kapanpun. yah meski niat sehun memang untuk membawa jongin lari segera sebenarnya.
tapi ini harus dirahasiakan terlebih dahulu kan takut papi jongin akan mengamuk dan sehun bahkan tidak dapat restu sama sekali. setelah makan malam selesai mami jongin menyajikan teh dan kudapan yang di bawa kehalaman belakang dengan alasan ingin mengobrol dengan sehun dan juga lebih akrab dengannya.
padahal pada kenyataannya hanya papi jongin yang duduk disana bersama dengan sehun. sehun duduk tentu dengan gugup. memang siapa yang tidak gugup jika duduk hanya berdua dengan calon papa mertua yang terlihat sangat-sangat tidak bersahabat. yah meski sehun tahu jika papi sangat menjaga jongin dan menyayanginya jadi sehun harus merebut perhatian papi padanya.
"apa yang kamu lihat dari putraku?" tanya papi jongin yang sukses mengagetkan sehun yang sedang melamun. benar-benar melamun karena memikirkan entah apa yang akan terjadi padanya jika salah menjawab pertanyaan papi jongin.
"jongin orang yang sangat unik menurut saya. istimewa dengan sikapnya sendiri dan tidak gila untuk menjadi orang lain"
"apa maksudmu?"
"jongin tetap ramah dan jadi anak yang menyenangkan meski di kelilingi dengan hal yang diinginkan banyak orang. aku pikir jongin adalah orang yang sangat mengesalkan, dia model kelas dunia yang hidup dengan kemewahan, hujan uang dan juga perhatian. tentu hal itu bisa membuat seseorang melupakan dirinya sendiri kan? tapi jongin tidak. dia memperlakukan orang lain dengan baik dan itu sangat jarang aku temui di dunia seperti ini" ucap sehun dengan senyumannya seolah membanggakan apa yang dia miliki. hei kim jongin kan memang miliknya.
"kamu tidak suka wajah cantiknya? atau tubuhnya?"
"aku lebih suka sikap jongin paman. wajah cantik dan tubuh bagus hanya sebagai jackpot saja"
"kamu bisa dapatkan orang lain yang lebih cantik dari jongin"
"ya, tapi tidak akan ada yang memiliki sikap menyenangkan seperti yang jongin miliki"
"kemana hubungan ini akan kamu bawa?"
"hmm aku ingin menikah dengannya suatu saat paman. tapi sepertinya itu masih membutuhkan sedikit perjuangan" ucap sehun sebelum tertawa hambar mengingat paman di depannya ini sedikit tidak menyukainya, mungkin.
"menikah saja kalau begitu" ucap papi jongin membuat sehun langsung menoleh dengan kaget mendengar ucapan papi jongin yang sehun anggap akan menolaknya mentah-mentah.
"a-apa?"
"katanya ingin menikah dengan jongin, maka menikah saja. jongin putra bungsu ku yang sangat berharga untukku, kebahagiaannya adalah kebahagiaanku. jadi selama jongin bahagia aku akan menyetujui pilihannya"
"tapi ini menikah paman, bukan hal yang bisa di putuskan dengan serampangan dan mendadak seperti ini"
"kamu menyukai jongin? mencintainya? akan menjaganya dengan baik? dan akan berusaha membahagiakannya?"
"tentu saja paman"
"itu sudah cukup, tidak ada hal lain yang seorang ayah harapkan selain kebahagiaan anaknya dan saat seseorang mencoba membahagiakan anaknya, ayah harus mendukungnya. apa yang sebenarnya kamu harapkan dari pertemuan kita?"
"aku kira paman sangat menyayangi jongin hingga tidak rela dia bersamaku."
"jongin bahagia saat dia bersamamu dan itu cukup. jongin sudah cukup dewasa dan jelas bisa memutuskan yang mana kebahagiaannya jadi tidak masalah" ucap papi sambil bersandar nyaman di sofa yang didudukinya dengan satu cangkir teh di tangannya.
"anda bisa sesantai ini?"
"jongin bilang padaku aku bisa mengejarmu kapanpun kamu membuatnya bersedih meski itu sampai keujung dunia sekalipun" ucap papi jongin sambil menolehkan kepalanya kearah sehun dengan ekspresi yang super menakutkan untuk sehun.
sehun hanya bisa menelan ludahnya dan mengalihkan pandangan matanya kearah kolam renang yang ada di depan mereka. papi jongin memberikan lampu hijau untuknya meski dengan perjanjian yang sedikit membuat sehun merasa tertekan juga.
satu kata yang pasti yaitu kim jongin hanrus bahagia atau habislah kau. jongin benar-benar kesayangan semua orang ternyata. di usianya yang sudak cukup dewasa saja ayah dan keluarganya begitu menjaganya.
"bicara apa?" tanya jongin sebelum duduk diantara sehun dan papinya yang sedang terdiam dengan pikiran mereka, atau lebih tepatnya sehun yang terdiam karena sedang mencerna dan menebak-nebak apa yang akan papi jongin lakukan jika dia membuat jongin menangis.
apakah sehun akan di kejar lalu di gantung di suatu tempat dengan kepala di bawah sampai membuat pengakuan dosa atau sehun bisa saja langsung di buang ke jurang? sehun menggelengkan kepalanya berusaha menyadarkan dirinya dari pikiran kotor yang datang tanpa permisi.
memang papi jongin seorang mafia yang akan melakukan hal yang berbau kriminal seperti itu apa? sepertinya tidak mungkin.
jongin yang melihat senyuman kecil di wajah papi dan juga wajah sehun yang terlihat tidak baik-baik saja langsung paham jika papinya sedang mengerjai sehun dengan kata-kata ancaman. sama seperti yang papinya lakukan pada semua orang yang pernah mendekatinya dulu.
papi memang seperti menjadi ujian pertama untuk semua orang yang akan mendekatinya. papi seperti filter yang akan menyaring semua orang dan membuang orang-orang yang menurutnya tidak perlu ada di dalam kehidupan seorang kim jongin, anak kesayangannya.
apa sehun juga akan jadi 1 diantara banyaknya orang yang akan papi buang dari kehidupan jongin? jika iya apa yang akan jongin lakukan? diam saja seperti dulu saat semua orang tiba-tiba menghilang dari kehidupannya?
"ada apa?" tanya jongin sambil memeluk lengan sehun sekaligus menyadarkan sehun dari lamunan panjangnya tentang entah apa yang papi jongin katakan.
"ayo menikah" ucap sehun yang membuat jongin tentu saja kaget sangat kaget.
papi bahkan sampai tersedak teh yang sedang di minumnya saat sehun terang-terangan mengutarakan apa yang ada di dalam pikirannya. benar-benar blak-blak an.
"apa maksudmu sehun? jangan bercanda"
"aku serius, papi kamu memberikan restu jadi mari menikah jongin. yang penting menikah dulu. kita bisa mulai pacaran saat sudah menikah yang penting menikah dulu, jadi ayo menikah"
ucapan sehun di malam itu benar-benar sangat mengejutkan.
END
Bahahahahahaha 🤣🤣🤣🤣
Ending say!!! Satu book ending dengan selamat cihuy!!!
Semoga segera bertemu dengan book dan judul baru ye wkwkwkwk
See ya soon
Komen napa komen!!!