WEEKEND

160 18 12
                                    

Hari ini memang hari yang sudah ditunggu oleh Thalia, apalagi kalo bukan hari minggu. Hari rebahan seharian dan malas-malasan. Tetapi sialnya suara ketukan pintu yang amat heboh membangunkan tidur cantiknya dihari santainya ini.

'tok tok tok'
'tok tok tok'

berulang kali suara ketukan pintu terus menerus berbunyi hingga membuat Thalia jengah dibuatnya

"Biarin Thalia tidur sampe sore mah! Lagian ini hari weekend," rengek Thalia dari balik bantal yang dibuat untuk menutupi telinganya.

'tok tok tok'
Suara ketukan itu masih saja menggema dikamar thalia, hingga akhirnya thalia menyerah dan membuka pintu untuk melihat siapa yang pagi-pagi sudah merusak tidur cantiknya.

'krekk~ "Mah tolong thalia mau tidur seha~" ucapnya terpotong setelah melihat orang yang berdiri didepannya dan sedari tadi membuat gaduh. Dan Thalia baru ingat kalau orang tuanya sedang pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan mereka.

"Diran? Kok kamu udah ada disini, sejak kapan kamu kerumahku?"

"Sejak 1 jam yang lalu, sejak kamu dibangunin Kak Bryn ngga mau bangun, sampe akhirnya aku yang bangunin kamu," jelas Diran panjang lebar.

Thalia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menguap. "Yaudah kamu tunggu dibawah dulu ya, aku mau mandi dulu."

"Ngapain mandi?"

"Ih kamu gak liat muka aku kucel begini?" Sahut Thalia.

"Gapapa kucel, tetep cantik kok buktinya aku suka," goda Diran.

Omegod kata kata Diran berhasil membuat jantung Thalia  pagi ini meletuk letuk seperti ingin meledak karena malu. "Ih raja gombal!" Ketusnya dan langsung kembali ke dalam kamarnya tanpa menutup pintu "Oiya tunggu dibawah nanti aku nyusul ya,"

"Siap tuan putri kesayangan aku." Ucap Diran

"Ih Diran aku malu," rengeknya sambil menampakkan pipi merahnya yang nampak menggemaskan.

Diran terkekeh melihat kelakuan Thalia yang menggemaskan itu. Diran berjalan menuruni tangga untuk kembali duduk diruang keluarga.

Dibawah sudah ada Bryn yang sedang menonton TV sambil memakan camilan yang dibawanya dari kulkas. "Masih tidur ya tuan putri dirumah ini?" tanya nya pada Diran yang hendak duduk disampingnya.

"Udah bangun kak, baru aja mandi," jawab Diran.

"Gue kasih tau bocoran dikit nih Ran, Thalia itu jarang banget mandi," gibah Bryn tanpa dosa.

Diran terkekeh mendengar ucapan Bryn, tentu saja Diran sudah tau itu sejak dulu karena Thalia mengaku malas mandi kalau sudah sore. "Gapapa kak, tetep cantik kok,"

Bryan ikut terkekeh mendengar jawaban Diran si bucin adeknya ini.

♡♡♡

"Halo semuanya selamat pagi," sapa Thalia didepan TV sehingga menutupi pandangan dua makhluk tampan yang sedang asik mengobrol dan menonton tv didepannya ini.

"Pagi? Liat noh udah jam 11! Lo tidur apa pingsan sih?" Ketus Bryn.

"Diem lo!" sungut Thalia.

"Idih" ketus Bryn lagi sambil memutar bola mata jengkel. Lagian jadi abang kenapa suka banget jahilin adeknya sih?

"Yuk!" Ajak Thalia.

Diran mengernyit "Kemana?"

"Kamu kesini bukannya mau ajak aku jalan-jalan?" tanya Thalia cemberut.

"Ngga kok, tadi cuma mau bangunin aja," jawab Diran membuat Thalia melotot kaget karena dia sudah berusaha mandi dan dandan secantik mungkin tapi ternyata kena harapan palsu.

"Ihhhhhh Dirannnnn!!!" Rengeknya kesal.

Bryn benar-benar tidak bisa menahan tawa karena adiknya ini. Sudah sangat niat Thalia bangun pagi ternyata Diran hanya mengerjainya?

"Tadinya aku kesini mau bangunin kamu sama mau ngasih kue buatan bunda ke mama, tapi ternyata mama lagi ke luar kota," jelasnya.

"Ohh," ucap Thalia singkat dengan wajah cemberut dan malah terlihat lucu dimata Diran.

Diran bangun dan mengacak rambut Thalia dengan lembut "Yaudah deh, karena tuan putri ini udah bangun jadi mau jalan kemana kita?" ucapnya lembut.

"Gajadi, mau nonton TV aja," jawabnya ketus.

"Idih ngambek," sahut Bryn meledek.

"Ayolah jangan ngambek, gimana kalo beli es krim? makan coklat atau~" ucapnya sambil memikirkan sesuatu "Nonton?" lanjutnya

"Setuju," sahut Thalia dan berjalan ke arah pintu meninggalkan dua cowok tampan ini.

"Yaudah kak, aku minta izin bawa keluar Thalia ya," izin Diran ke Bryn

"Oke Ran! Jagain ya jangan sampai kenapa-napa, walaupun dia nyebelin dan galak kayak singa tapi tetep adek kesayangan gue." Pinta Bryn.

"Pasti kak aku jagain," balas Diran.

Diran pun menghampiri Thalia yang sudah menunggu didepan terasnya bersiap memakai helm miliknya dan disusul oleh Diran.

"Yuk, pegangan ya jangan sampai jatuh, oke?"

"Iya sayang" jawab Thalia antusias.

.
.
.
.

My Cool BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang