MANTAN!

806 36 13
                                    

"Jangan lupa belajar dirumah, karena minggu depan kalian sudah Ujian Akhir Semester (UAS), cukup untuk bermain-mainnya kali ini, ibu doa kan semoga kalian lancar dan mendapatkan nilai yang bagus," ujar Bu Eza memperingati diakhir pertemuan hari ini.

"Baik bu, terimakasih," jawab semua murid serempak.

"Nanti kalo udah lulus kita bakal kangen sama ibu deh," cletuk salah satu murid dikelas.

"Iya nih yah sedih deh," timpal salah satu murid lagi.

Bu Eza tersenyum "Iya ibu juga pasti bakal kangen sama kalian murid-murid ibu yang paling abndel disekolah ini," ucap Bu Eza membuat semua murid tertawa.

"Oiya nanti kalian jangan lupain ibu dan sering-sering main ke sini ya," pinta Bu Eza dan semua murid serentak menjawab.

"Pasti bu,"

Bu Eza pun berpamitan dan meninggalkan kelas XII 4, diikuti beberapa murid dibelakangnya yang juga mulai berhamburan keluar kelas karena sudah bel istirahat.

Kini kelas menjadi hening, hanya tinggal beberapa anak yang menghabiskan waktunya untuk bermain game atau bahkan hanya tiduran didalam kelas.

"Eh Nanda, Thalia kemana sih?" tanya Luna sambil memasukan bukunya kedalam tas.

"Katanya sih tadi kekamar mandi, tapi sampai sekarang kaga balik-balik. Gak tau deh mampir kemana tu anak," ucap Nanda yang sedang asik mengotak atik ponselnya.

"Samperin kuy!" ajak Luna dan langsung disetujui oleh Nanda.

Baru saja mereka berdiri dari bangku mereka, tiba-tiba Thalia masuk kedalam kelas dengan mood yang benar benar hancur.

"Lo kenapa Thal, kusut banget tu muka? Eh lo abis nangis ya? Kok bengep gitu? Lo kenapa ih bilang sama kita siapa yang bikin lo nangis, Thal?" cerocos Nanda.

Thalia menghela napas. "Gapapa,"

"Gausah boong deh Thal! Kasih tau gue, biar gue tabok pake sepatu gue!" sambar Luna.

"Keenan__" lirih Thalia.

"Hah?" Nanda dan Luna tersontak kaget mendengar kata Keenan.

"Keenan?" ucap Nanda dan Luna kompak.

Nanda dan Luna saling bertatapan, lalu menegun salivanya masing masing seakan nama Keenan adalah nama keramat. Thalia menggangguk sambil menyangga dagunya dengan tangan kirinya. "Tadi gue ketemu dia,"

"Kok bisa? Emang Keenan sekolah disini? Kok gue baru tau?" tanya Nanda heboh.

Thalia berdecak. "Lo lupa? Kemarin disekolah kita kan ada anak baru,"

"Lah, berarti itu Keenan dong? Kok gue sampe gak ngenalin dia sih? Serius deh!" ucap Luna kebingungan.

"Ah elo Lun! Tau gitu ngapain kemarin gue muji muji dia, heuw nyesel gue!" ketus Nanda.

"Yee, mana gue tau kalo itu dia, lagian kan gue ngga pernah liat mukanya langsung!" Luna bersungut. "Trus gue liatnya dari samping, jadi beda sama difoto," cengir Luna sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

Nanda pun menonyor kepala Luna dan langsung dibalas Luna dengan tatapan tajam. "Kampret lo Nan!"

"Udah diem dulu, gue lagi ngga mood sekarang," sahut Thalia dan membuat dua makhluk didepannya langsung diam tanda mengerti.

♡♡♡

XII 2

"Kenapa lo bro?" ucap Ega yang duduk diatas meja Keenan.

"Kepo lo," ketus Keenan acuh sambil memainkan ponsel ditangannya.

"Ah bangke lo, kek sama siapa aja," ucap Ega.

Keenan adalah sepupu Ega, jadi tidak heran saat Keenan pindah sekolah di SMA Perwira Utama dia langsung masuk dikelas XII 2 bersama Ega. Enak banget, pindah sekolah udah mau lulus aja ya Kee?

"Eh gue boleh minta bantuan lo kaga?" tanya Ega menatap Keenan dengan serius.

"Bantuan apaan?" ucap Keenan yang masih fokus pada ponselnya.

"Bantuin gue nyingkirin Diran." Ucap Ega sinis. Dasar nih Ega jahat mulu pikirannya.

Keenan mengernyit "Diran siapa? gue aja kaga kenal."

"Dia kapten ditim basket gue," ucap Ega sambil turun dari meja dan langsung tiduran dibangku yang kosong.

"Biasanya kan lo yang hobi ngerjain orang,"

"Udah tapi gagal terus, sial mulu gue!" gerutu Ega.

"Itu sih derita lo!" ucap Keenan sarkastik.

Ega berdecak. "Lo tau kaga kal__"

"Kaga," sambar Keenan membiarkan omongan Ega menggantung begitu saja.

"Belom kelar anjing!" cibir Ega. "Diran itu pacarnya cewek yang hits disekolah kita, banyak yang ngejar-ngejar dia. Gue juga udah pernah deketin ceweknya tapi nihil, ceweknya mirip banget kayak singa!" lanjutnya panjang lebar.

Keenan memutar bola matanya jengah. "Siapa sih ceweknya, sok jual mahal banget."

"Thalia anak XII 4."

"Serius lo?" Keenan tersontak kaget.

"Kenapa lo kaget gitu? Kalo lo liat dia, lo juga bakal naksir kok."

"Thalia itu mantan gue..." ucap Keenan. Begitu mendengar pengakuan Keenan, Ega malah tertawa terbahak-bahak. Ya mana mungkin Ega percaya gitu aja?

Keenan reflek melempar buku paket yang tebalnya melebihi buku kamus lengkap bahasa Inggris ke arah Ega yang sedang tertawa setan.

"Gue serius anjing!" umpat Keenan.

"Ya kaga mungkin lah, masa Thalia mau sama cowok bangke kek lo gini." Ucap Ega disisa tawanya.

Keenan menghela napas. "Serah lo dah,"

Beberapa detik kemudian, Ega bangun dari tidurannya dan langsung menatap Keenan dengan serius. "Lo gak bercanda kan?"

"Kaga lah, ngapain gue bercanda!" sahut Keenan. "Gue pacaran sama dia waktu SMP, dan gue nyesel udah ninggalin dia... gue sebenernya pengen balikan sama dia," lanjutnya.

Ega mengangguk, tanda mengerti "Btw, lo kenapa putusin dia?" tanya Ega penasaran.

Keenan bangun dari kursinya dan memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, berlenggang pergi meninggalkan Ega "Panjang ceritanya, kapan-kapan aja gue ceritain, gue lagi ngga mood bahas masa lalu,"

"Mau kemana lo?" ucap Ega.

"WC! Kenapa mau ikut?"

"Ogah!!" Jawab Ega sarkastik.

"Oh jadi dia itu mantannya Thalia, gue jadi punya ide," lirih seorang perempuan dari balik pintu kelas XII 2 yang mendengar percakapan Keenan dengan Ega. "Liat aja lo thal, gue bakal bikin lo sama Diran putus!" ketusnya menyeringai dan langsung pergi berlalu.

Sudah dipastikan itu adalah perempuan yang membenci hubungan Diran dan Thalia.

.
.
.
.

My Cool BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang