CEMBURU-

1.8K 129 81
                                    

"Eh kantin yuk gue laper nih," gerutu Thalia sambil memegangi perutnya yang lapar.

Luna yang sedang asik menscroll sosmednya langsung merespon Thalia dengan semangat, ini adalah kalimat yang sangat dinantikannya sejak tadi "Yaudah kuy, gue juga udah laper banget."

Saat Thalia dan Luna hendak bangkit dari kursinya tapi buru-buru ditahan oleh Nanda "Eh bentar-bentar, tapi kan ini pelajarannya Bu Eza, guru killer anjirr," ucap Nanda merasa sedikit cemas.

"Yaelah Nan, kek baru sekali bolos pelajaran aja. Udahlah ayo perut gue juga penting kali, udah berdemo ria ni cacing-cacing diperut gue pada minta makan." Mendengar gerutu Thalia mereka semua tertawa.

Tanpa babibu lagi mereka langsung pergi ke kantin dan membolos pelajaran Bu Eza. Mereka memang sudah sering membolos jam pelajaran dan pergi ke kantin atau ke perpus, tetapi bukan untuk membaca melainkan untuk tidur disana. Benar-benar murid teladan.

Mereka duduk dibangku paling pojok, dan bersiap untuk memanggil ibu kantin.

"Bu pesen mie rebus pedes, telurnya kayak biasanya ya bu, terus sama es jeruk satu." Ucap Thalia.

"Siap neng gelis," jawab Bu Warni. Ibu kantin disekolah Thalia.

"Gila lo mau makan mie lagi, Thal?" tanya Luna.

"Tau lo! Kalo Diran tau mampus aja lo!" pekik Nanda.

"Bodo amat, yang penting dia kan gatau."

Setelah menunggu beberapa menit, pesanan mereka datang. Mie rebus telur setengah matang yang sangat pedes adalah makanan favorite Thalia.

Padahal Diran selalu memarahinya jika Thalia terlalu sering mengkonsumsi makan-makanan yang pedas, karena Diran takut penyakit maag Thalia kambuh. Tetapi dengan sifat keras kepalanya Thalia tidak memperdulikannya.

Saat pesanan mereka datang ,mereka menyantap makanan mereka masing-masing tanpa meninggalkan sisa sedikit pun. Kalian laper apa doyan sih guys?

Selesai makan mereka bertiga berlenggang berjalan menelusuri koridor sekolah untuk kembali ke kelasnya.. Tetapi mendadak Nanda menarik tangan Thalia sambil menunjuk ke arah taman.

"Eh Thal liat deh, nenek lampir lagi deket-deket noh sama Diran," ucap Luna sambil menunjuk keberadaan Diran membuat Thalia dan Luna ikut menengok ke arah yang ditunjuk Nanda.

"Nyari ribut emang tu anak, samperin kuy!" ucap Nanda ikut kesal dan ingin melabrak Callista tetapi sempat ditahan oleh Thalia.

"Eh tunggu," sergah Thalia. Thalia diam sejenak dan tiba-tiba muncullah sebuah ide gila dari otakknya.

'Wussssss......' Biji salak mendarat tepat dikepala Callista. Dan itu membuat Nanda dan Luna tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Thalia.

"Sumpah gokil lu Thal!" ucap Nanda tertawa kekeh dan tidak bisa ditahan lagi.

Callista tampak kesakitan dan menggerutu kesal. "Aduh siapa sih yang ngelempar biji salak, songong banget!" Ucap Callista celingak celinguk mencari biang keladinya.

Callista adalah teman sekelas Diran dan sama seperti cewek-cewek lainnya yang terobsesi dengan Diran. Segala cara sudah dilakukan untuk mendapatkan hati Diran, namun hasilnya tetap nihil.

My Cool BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang