WEEKEND 2

150 18 20
                                    

"Yey udah sampai," sorak Thalia dengan girang.

Kini motor Diran sudah berada di parkiran salah satu mall di Jakarta. Seperti yang sudah direncanakan tadi Thalia dan Diran akan pergi menonton film dibioskop.

Mereka berdua turun dari motor dan berjalan masuk ke arah mall dan disambut oleh satpam yang tengah berdiri disamping pintu mall.

"Em Diran aku mau nonton drama romantis aja gamau horor lagi kayak dulu!" ucap Thalia mengingat waktu nonton bersama Diran malah diajak nonton film horor, alhasil Thalia takut tidur sendiri selama 2 hari dan minta ditemani oleh mamanya.

Diran terkekeh dan mengacak rambut Thalia halus "iya sayang, ngga kok, ntar kamu minta ditemenin mama lagi tidurnya," ledek Diran.

"Ih Diran nyebelin huu!" balas Thalia mencubit lengan Diran.

"Aduh sakit sayang,"

"Lebay!" balas Thalia menjulurkan lidahnya, membuat Diran kembali terkekeh melihat ekspresi muka Thalia yang menggemaskan.

"Kamu tunggu sini biar aku pesen tiket dulu diloket," pinta Diran setelah sampai di Cinema XXI dan dibalas anggukan Thalia.

Mereka masuk ke dalam bioskop dan memilih bangku ditengah barisan. Mereka duduk dan menyantap popcorn yang tadi sudah dibeli oleh Diran. Mereka tampak menikmati film sampai selesai dan setelah selesai mereka memutuskan untuk berjalan-jalan dimall.

"Emm.. Diran," panggil Thalia.

"Iya sayang?"

"Mau main itu," ucap Thalia menunjuk arah Timezone.

Diran menggangguk dan mengisi ulang powercard untuk mereka bermain. "Yaudah tunggu disini aku mau isi ulang kartu dulu ya," ucapnya.

Setelah melakukan transaksi, Diran kembali menghampiri Thalia dan Thalia langsung menarik Diran menghampiri game pukul tikus "Diran aku mau main ini."

Diran menggesekkan kartu yang dipegangnya dan game segera dimulai.

Thalia langsung memukul pukul tikus yang muncul dari balik lubang dengan antusias. Diran mengamati tuan putri kesayangannya ini yang sedang bahagia.

"Mau main apa lagi sayang?" tanya Diran setelah game berakhir.

"Emmm," guman Thalia memikirkan sesuatu "Main lempar basket yuk?" lanjutnya.

Diran mengiyakan dan langsung menghampiri game basket yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Mereka memasukan bola basket dengan baik. Jangan lupa kalau Diran adalah kapten basket jadi wajar kalo dia hebat dalam lempar basket ini kan? Hihi.

"Diran pasti tiketnya banyak, ayok kita tuker," ajak Thalia menarik tangan Diran menuju ke tempat penukaran souvernir.

Hari ini Diran hanya mengikuti kemauan Thalia, karena untuk membuat tuan putrinya senang apa saja akan dilakukan pikirnya.

"Mbak, saya mau tuker sama boneka itu ya," ucap Thalia menunjuk boneka boba kecil yang bertengger diatas rak.

Diran memberikan powercard kepada mbak petugas yang berjaga ditempat penukaran souvernir. Setelah dihitung tiketnya berjumlah sama dengan harga boneka boba coklat yang diinginkan Thalia.

"Boleh kak ini bonekanya," ucap petugas dengan senyum ramahnya.

"Waaa makasih mbak,"

"Bonekanya nya lucu, kayak kamu," ucap Diran sambil berjalan menjauh dari tempat tersebut.

"Jelas dong, kan gak ada yang lebih cantik dan menggemaskan dari Thalia," bual Thalia dengan percaya diri.

"Iyaiya paling menggemaskan," ucap Diran sambil mencubit pipi Thalia gemas.

"Yaudah kita mau kemana lagi hari ini?" tanya Diran.

"Mau makan aku laper," ucap Thalia.

"Mau makan apa sayang?"

Thalia diam sejenak seperti memikirkan sesuatu "Gimana kalo seblak aja? Pengen," ucap Thalia sambil memasang puppy eyes nya.

"Pedes?? Nggak! Ngga boleh," tolak Diran.

"Ngga kok, nanti levelnya dikit, plis boleh ya sayang sekali aja," rengek Thalia berharap Diran menuruti permintaannya.

Diran menghembuskan nafas pelan dan mengiyakan ajakan Thalia. Mana mungkin dia bisa menolak permintaan tuan putrinya ini. "Yaudah tapi janji gaboleh pedes!"

"Iya janji pak bos," ucap Thalia tersenyum manis.

Mereka berjalan keluar dari parkiran dan melajukan motor ke kedai seblak tidak jauh dari lokasi mall tadi.

Setelah turun dengan segera mereka memesan seblak. "Bang seblaknya 2 porsi ya pedesnya sedang aja," ucap Diran.

"Minumnya apa mas?" tanya karyawan dikedai itu.

"Es teh manis aja 2," jawab Diran.

"Baik, mohon ditunggu sebentar ya mas, mba." Ucapnya.

Setelah makanan yang dipesan datang mereka segera melahap makanan tersebut. Diran sampai menggeleng, kenapa wanita sangat suka makan seblak?

"Kenyang," ucap Thalia nyengir.

"Mau nambah ngga?" tanya Diran.

"Nggak!" tolak Thalia "Dikira perut aku karung?" Lanjutnya.

Diran terkekeh melihat ekspresi Thalia saat cemberut.

"Abis ini kita pulang ya? udah sore juga, nanti malem harus belajar kan besok kita udah mau UAS," ucap Diran mengingatkan karena besok sudah ujian akhir semester.

"Iyaiya siap komandan,"

Diran tersenyum manis.

Diran membayar makanan mereka sebelum beranjak dari kedai tersebut. Setelah itu mereka kembali menaiki motor dan kembali ke rumah Thalia.

.
.
.
.

My Cool BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang