ABOUT I & U

961 71 29
                                    

- Thalia Nadhifa Putri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Thalia Nadhifa Putri

♡♡♡

Thalia merebahkan badannya diatas kasur empuk miliknya "Baru ketemu kok udah kangen lagi ya," gerutu Thalia sambil memandangi foto polaroid Thalia dengan Diran saat kencan pertama waktu pacaran.

Thalia meraih boneka beruang coklat yang ada disampingnya dan langsung memeluknya. Boneka itu merupakan hadiah dari Diran sewaktu Thalia ulang tahun yang ke 16 lebih tepatnya tahun kemarin. Diran memberi Thalia surprise yang membuat Thalia tidak pernah bisa melupakan hari itu.

'Flashback'

"Kamu mau bawa aku ke mana sih, Ran?" Tanya Thalia berjalan mengikuti Diran.

"Udah diem ikut aja, awas hati-hati," ucap Diran membantu Thalia berjalan karena mata Thalia yang ditutupi tangan Diran.

"Nah sekarang buka matanya," ucap Diran.

Thalia dibuat kagum oleh kejutan yang ada didepan matanya ini, benar-benar kejutan yang sangat diinginkan Thalia dihari ulang tahunnya yang ke 16 tahun ini.

Sebuah pemandangan indah dengan lilin, bunga, balon-balon, kue ulang tahun dan boneka beruang coklat bertengger dikursi cafe malam ini. Diran telah menyiapkan semua ini dengan matang.

"Diran, bagus banget," lirih Thalia terharu dan meneteskan air bening dari maniknya.

"Suka nggak?" Tanya Diran tersenyum teduh.

Thalia menggangguk "Suka banget, makasih ya," ucapnya.

Diran tersenyum kemudian mengajak Thalia duduk dikursi yang telah disediakan. "Sini duduk," ucapnya sembari menarik kursi dan mempersilahkan kekasihnya untuk duduk.

"Sekarang tiup lilinnya dulu, oiya make a wishnya jangan lupa," ucap Diran.

Thalia menggangguk dan memejamkan matanya untuk membuat harapan dan meniup lilin didepannya, diiringi dengan alunan biola yang sangat indah membuat malam itu menjadi benar-benar romantis.

'Flashback Off'

Thalia sangat menyayangi boneka itu layaknya dia adalah bayangan Diran, saat senang maupun sedih boneka itulah yang selalu jadi teman curhatnya didalam kamar.

Lagu Alan walker, K-391, Emelie Holow - Lily tiba-tiba mengalun didalam kamar Thalia. Itu adalah nada dering dari ponsel Thalia, lagu yang baru-baru ini sedang trend dan Thalia sangat menyukai lagu itu.

Dengan cepat Thalia mengambil ponsel miliknya diatas meja rias dan langsung melihat nama si penelpon. Dan seketika raut wajahnya menjadi sumringah, matanya berbinar-binar ketika mengetahui si penelpon adalah sang pujaan hatinya.

"Halo?" suara lembut seorang laki-laki dari dalam telepon genggam miliknya.

"Hai.." jawabnya dengan lembut sambil berjalan kearah kasurnya lagi.

"Lagi ngapain?"

"Duduk aja,"

"Dimana?"

"Diatas kasur,"

"Oh kirain dihati aku.." gombal Diran yang berhasil membuat hati Thalia meletuk-meletuk seperti petasan.

"Dih bisa aja ih," ucapnya malu-malu sambil membenarkan posisi duduknya.

Sebenarnya Thalia ingin tertawa karena baru kali ini gombalan Diran itu nggak garing seperti biasanya, tapi diurungkan niatnya agar Diran tidak kembali ngambek.

Dulu Diran pernah menggombali Thalia dan ternyata garing yang membuat Thalia tertawa kekeh, namun pada akhirnya Diran bad mood dan Thalia hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Hehe keren kan?" bual Diran.

"Iyaiya udah mirip kayak Dilannya milea ya?" goda Thalia.

"Gantengan aku ih!" gerutu Diran dari sebrang sana.

Terkadang sikap Diran kepada Thalia memang seperti anak kecil ngambekan tapi kepada semua teman disekolahnya dia terkenal dingin, cuek dan sedikit bicara.

Diran merupakan tipe orang yang simpel dan gak mau ribet. Kalau Thalia tipe orang yang sedikit ribet, manja dan galak tapi entah kenapa Diran justru sangat menyayangi Thalia walau sikapnya kadang nyebelin. Bucin lu bang wkwk.

"Yaudah tidur ya udah malem, maaf ya besok aku gabisa jemput kamu lagi, soalnya besok aku harus berangkat pagi buat latihan basket," lanjut Diran.

"Oh iya sayang," ucap Thalia singkat.

"Kamu gapapa kan sayang?"

"Gapapa kok,"

"Yaudah kamu tidur gih good night my princes, sleep well." Ucap Diran lembut dari sebrang sana.

"Night too my prince," sahut Thalia dan mencium telepon genggam miliknya.

Percakapan mereka terputus karena Diran sudah mematikan ponselnya. Hingga beberapa saat kemudian, mata Thalia mulai tertutup sendirinya dan beralih ke alam mimpi karena memang hari sudah semakin larut.

♡♡

Disisi lain (Diran house)...

Setelah mematikan telepon, Diran meletakkan ponselnya diatas meja samping kasurnya.

'Huft' Diran menghela nafas lelah, tangan kirinya mengacak rambutnya sendiri seperti orang yang sedang frustasi. Dia merebahkan badannya dikasur dan melamun menatap langit-langit dikamarnya.

Fisiknya benar-benar lelah hari ini, karena dia harus sering latihan basket untuk turnamen mewakili sekolahnya nanti bersama timnya.

Tetapi ada sedikit problem ditimnya, siapa lagi kalau bukan Ega. Berkat ketampanan dan merupakan anggota tim basket, Ega menjadi salah satu murid yang juga populer di SMA Perwira Utama.

Ega memang sudah lama bergabung diclub basket itu, tapi Ega selalu mementingkan egonya yang ingin menjadi leader dari tim tersebut. Padahal jelas-jelas permainan Diran lebih bagus dibanding dengan dia dan anggotanya pun sudah menyetujui Diranlah yang menjadi leader dari tim mereka.

Ega selalu membuat ulah dengan Diran, dia selalu ingin menjelekan nama Diran tapi aksinya selalu digagalkan oleh Diran sendiri. Diran ingin sekali mengeluarkan dia dari timnya, tetapi diurungkan niatnya karena itu akan membuat tim mereka semakin terpecah belah. Ega pun sebenarnya juga penting didalam tim mereka.

Bayangan Diran sedikit demi sedikit mulai pudar dan dia mulai tertidur dengan lelap.

.
.
.
.

My Cool BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang