04 David

32 16 2
                                    

Hai. Selamat datang diceritanya Aleta. Cerita remaja pada umumnya.

Kalo suka jangan lupa tingglkan jejak yaaa.

Thank u

⛅  have a nice day...

Bandung. 17 desember 2021


***

Duduk dikantin sendirian menikmati keheningan, Ale membuka laptopnya. Tidak ada larangan membawa telpon genggam ataupun barang elektronik lainnya. Lagipula ini untuk kebutuhan sekolah.

Membuka bab demi bab buku, memebacanya lalu menyalinnya ke ms.word untuk menjadi sebuah biografi dan diprint menjadi kliping, sebenarnya bisa saja ia mengcopas dari google tapi itu membahayakan nilainya, kata teman temannya Pak Agung orangnya tegas. Tau mana yang copas mana yang ringkas.

"Kita ketemu lagi" Suara itu membuat Ale mengalihkan fokusnya.

"Kak David" Sedikit terkejut, namun Ale segera menetralkan keterkejutannya.

"Ngerjain tugas?" tanyanya yang langsung duduk disebelah Ale.

"Iya hehe. Lumayan banyak ketinggalan gara gara udah pindah duluan tapi gamasuk sekolah, jadi gini deh" pertama kalinya Ale tidak merasa canggung ataupun kikuk. Berapa kali David memperingatkan untuk bersikap biasa saja akhinya Ale bisa.

"Tugas apa? Kliping?" Dilihat dari buku sejarah dan laptop nya David sudah bisa menebak yang Ale kerjakan.

"Iyaapp. Padahal maunya tinggal copas, tapi ngeri ketauan pak Agung" Ale melihat David yang ternyata juga sedang memperhatikannya.

"Jangan deh dia galak" Kata David sambil terkekeh. Yang dibalas anggukan, meskipin sebenarnya belum tahu Pak Agung yang dimaksud ini yang mana.

"Wait" satu kata dan David berdiri kearah stand kantin yang masih buka. Dia membeli minum dan beberapa cemilan. Menyodorkan kearah Ale.

"Kalo ngerjain tugas ga sambil nyemil gaenak kayanya" Huaaa David lagi lagi tersenyum. Kenapa senyumnya seluar biasa ini.

"Hehe thanks"

Tidak ada percakapan untuk beberapa saat. David juga sibuk dengan catatan dibukunya. Sepertinya sedang menyusun data atau semacamnya. Dan Alepun enggan bertanya.

Tapi, bagaimana bisa fokusnya ke laptop sedangkan disebelahnya ada dewa. Bagaimana bisa Ale melewatkan kesempatan luar biasa ini.

Ale menutup laoptonya, memasukan kedalam tas purple miliknya. Begitu juga dengan buku pinjaman yang buru buru ia masukan.

"Udah beres?" Melihat pergerakan Ale, David ikut memperhatikan.

"Belum, tapi nanti lanjut dirumah aja kayanya"

"Kenapa? Gue ganggu ya?" wajah David menyiratkan rasa tidak enak.

"Ehh engga ko, emang udah setengahnya. Nanti malem bisa di lanjut. Kakak bikin apa?" Tanya Ale basa basi.

"Buat acara Porak. Lo mau ikutan?" David memperlihatkan deretan acara yang akan diselenggarakan "Gue susun dulu biar nanti tinggal dirapatin, kalo deal yaa tinggal diumumin"

"Engga deh. Kemampuan aku dibidang olahraga 0%" David tertawa kecil mendengar jawaban Ale.

"Btw sore ini sibuk ga?"

Ale tersentak, pikirannya langsung merasa apakah David akan mengajaknya jalan.

"Lo kan baru pindah, kayanya belum terlalu tau Bandung. Mau gue aja keliling ga?" Nahkan, Ale suka pikirannya yang benar.

ALETA (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang