Hai. Selamat datang diceritanya Aleta. Cerita remaja pada umumnya.
Kalo suka jangan lupa tingglkan jejak yaaa.
Thank u ❤
⛅ have a nice day...
Bandung 22 desember 2921
***
"Gue pacaran sama dia" Kata Gara ditengah fokusnya memainkan PS bersama teman temannya.
Diantara ketiga sahabatnya ini, mereka sudah tau si dia yang Gara maksud.
"Wow wow wow ada angin dari sebelah mana nih, babang kita jadian sama ceue" Toni mengalihkan fokusnya. Yang tadinya pada handphone sekarang duduk dibawah bersama Gara dan Azka yang sedang sibuk bermain bola di PS.
Walau sebenarnya ajakan di UKS tadi belum Aleta jawab. Tapi Gara sudah mengklaim bahwa mereka pacaran. Tanpa menolakan.
"Tapi ya, dia emang cantik." Azka membayangkan kembali wajah Aleta. Tidak munafik jika adik kelasnya itu mempesona.
"Setuju gue. Dibanding si lampir mening Aleta kemana mana. Manis, cantik. Ahhh melting hati ini liat Aleta" Toni setuju dengan perkataan Azka.
"Tapi Kasian gue liat kondisi dia tadi. sebenernya dengan lo jadian sama dia. Itu malah bikin Fanny semakin menjadi" Azka membuka suara ketika Gara berhasil memenangkan permainan.
"Gue gatau. Tapi gue bakal jagain dia" ketiga temannya menatap Gara spontan. Tatatapannya menyiratkan banyak pertanyaan.
Kata katanya sulit dipercaya.
"Lo suka sama dia?"
"Engga" Jujur Gara. Memang faktanya dia tidak menyukai Ale. Mungkin karna David menyukainya, jadi ia akan sedikit bermain main dengan Ale.
"Kalo lo gasuka, buat gue aja HAHAHAHA" Azkan tertawa keras. Yang langsung mendapat tatapan tajam dari Gara.
"Becandaa becandaaa" Ucapannya sambil mengangkat kedua tangannya.
"Jangan nyakitin dia, gue rasa dia gapantes diperlakuin kaya gitu" kali ini Raka buka suara. Takut jika Gara akan melakukan hal yang sama yang David lakukan pada Anisa.
"Sans" Ucap Gara singkat.
"Dari mata batin gue sebagai laki laki. Dia tuhh cantiknyaa bedaa. Beda sama mantan mantan aing yang kaya Babi" Azka menggelengkan kepala cepat. Baru kemarin dia pacaran dengan Yulia. Pagi tadi ia diputusan. Tidak mengerti apa alasannya. Betina betina tidak tahu diri. Bisa bisanya mereka menyia nyiakan Azka yang tampannya melebihi Jepri nichol.
"Si any malah curhat" Toni mengambil sebatang rokok dari kotaknya. Disusul Raka dan Azka. Sedangkan Gara masih fokus tenggelam dalam pikirannya. Jika sudah kumpul begini, Roko, cola dan sukro Wajib ada.
"Gue tau lo udah cukup dewasa buat ga nyakitin perempuan. Jangan main main juga sama perasaan. Bisa bisa lo yang tenggelam. Ibarat, lo berenang jauh dari daratan. Ngerasa bisa naklukin lautan, tapi lo ga sadar udah sejauh mana lo berenang" Petuah dari Azka hari ini.
"Kesambet apa si Azka bijak gini. Gara gara diputusin sama si yulia lo jadi dramatis gini any. Ngewriiii" Toni ini kalo ngomong emang suka ga liat situasi.
"Gue ganiat buat nyakitin siapa siapa"
"Yaaa. Terserah lo Babang" mereka kembali fokus kepertandingan bola yang ada di PS. Walau terlihat tidak peduli. Sebenarnya Gara sedikit memikirkan kata kata Azka. Ia meyakinkan dirinya lagi, niatnya bukan untuk menyakiti Ale. Atau mempermainkan perasaanya. Anggap saja Gara memberikan perlindungan untuk Ale. Dan Ale memberikan kesenangan untuk Gara. Menyakiti David secara perlahan. Setelah semuanya selesai, iapun selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALETA (OnGoing)
Romance"Maaf aku gabisa" Aleta mentap David lekat, sekalipun pada kenyataannya Ale sangat menyukainya, tapi untuk bersamanya Aleta tidak akan bisa "kenapa?" sorot itu memnacarkan kesedihan, padahal David sangat yakin Aleta juga menyukainya. Mengalihkan p...