𝟎𝟓: they really gone

295 61 23
                                    

Don't forget to vote___________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Don't forget to vote
___________________

Hujan turun membasahi jalanan dengan lebat. Haruto sekadar berjalan pelan sambil mengenakan baju hujan serta payung sebagai perlindungan.

"Cuti sekolah dah nak mula..."

Guman Haruto sambil mengeratkan gengamannya pada tongkatnya.

PIT-

PIT-

"HARUTO?! Berhenti sebentar...!"

Saat itu juga, suara Asahi serta bunyi hon motosikal bergemar dari belakang membuatkan Haruto menoleh.

Anak mata Haruto jatuh pada Asahi yang sedang memberhentikan motosikal nya tepat di hadapan Haruto.

"Naik, cepat!" Pinta Asahi dengan nada suara sedikit memaksa.

"Hah? Tapi..."

"Haruto, cepat?!"

Haruto menghela nafas sebelum melipat payung lipatnya lalu menaiki motosikal Asahi dengan kaki yang terdorong ke tepi. Tongkat yang dipegangnya diserong sedikit ke atas.

Dan setelah itu, Asahi menghidupkan enjin dan membawa motosikalnya dengan kadar sederhana mengingatkan jalan agak licin saat hujan.

"Kenapa ni Asahi?"

Soal Haruto, sedar dengan reaksi panik dari Asahi sedari tadi.

Di sebalik topeng helmet yang dipakainya, Asahi sudah berkeringat.

"Eomma mesej aku tadi...dia kata jangan pulang rumah awal hari ni."

Kata Asahi terbata bata.

Dahi Haruto berkerut. "Kalau macam tu kenapa kau tergesa gesa? Kan eomma suruh balik lewat..." Soalnya tidak paham.

Terdengar keluhan dari Asahi.

"Haruto, kalau eomma suruh kita balik lewat maksudnya...ada sesuatu yang buruk sedang berlaku di rumah..."

"A-apa?!"

....

Di dalam rumah sewa bersaiz sedehana itu, terdengar teriakan kasar oleh seorang lelaki.

"KAU! KAU MANUSIA PALING TAK GUNA?!"

Jerit Hiiro dengan nada suara yang tinggi, air matanya mengalir membasahi pipi merahnya.

friends ; treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang