𝟏𝟓: don't say goodbye

292 47 141
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jaehyuk sudah mati."

Nafas Asahi tersekat saat mendengar ucapan Lia. Tangannya terkepal erat tanpa sedar.

Tak-dia mungkin salah dengar.

"A-ahjumma, kata apa tadi?"

Asahi menekan speaker, menguatkan nada suara talefonnya. Memastikan apa yang dia dengar itu hanya kesalahfahaman.

"Jaehyuk dah mati hiks...kamu dengarkan, dia dah mati!"

Suara itu bergemar di telinga Asahi bahkan Jieun, Yedam, Jihoon serta Haruto mampu mendengarnya.

Talefon yang berada di dalam gengaman Asahi hampir saja jatuh jika Jihoon tak menyambutnya.

"A-ahjumma tak tipu, kan? Ni bukan prank, kan?" Soal Jihoon dengan nada suara yang bergetar.

Terdengar tangisan deras di sebarang talian.

"T-takk...hiks, dia mati dibunuh...hiks. Pe...penghuni lain kata yang ada lelaki cari Asahi t-tapi Jaehyuk tak nak jawab...hiks."

Rasanya kepala Asahi dan Haruto mahu pecah mendengar penyataan Lia. Mereka cukup tahu, lebih dari tahu...siapa orang yang membunuh Jaehyuk.

"Asahi...tolong jangan keluar. Lelaki tu mungkin sedang cari kamu." Pesan Lia sebelum panggilan di matikan sepihak.

"Sial--Hamada Akio..." Umpat Yedam sambil menahan air matanya dari jatuh.

Rasanya baru semalam mereka berlima ketawa bahagia bersama dan apa sekarang....

KRING~

Dan saat itu, talefon Asahi bergetar sekali lagi. Asahi memandang sekilas nombor pemanggil sebelum merampas talefon yang berada di dalam gengaman Jihoon.

Tombol hijau di tekan.

"Hello--"

"Hehe kau jawab, Asahi. Hmm, mungkin kau sudah dapat berita tentang kematian kawan kau tu..."

Sial, itu Akio. Appa nya.

"Oh yaa...untuk budak yang nama Yedam. Beritahu dia yang adik dia sudah mati he he he."

PIT--

Sontak itu, Asahi mematikan panggilan Akio sepihak. Dia memandang lirih ke arah Yedam yang sedang membeku mendengar ucapan Akio.

"Yedam..."

"Hah...Jeongwoo..."

Yedam memejam matanya rapat, membiarkan air mata yang dari tadi lagi di tahan jatuh.

'Aku bahkan tak sempat ucap selamat tinggal pada dia--'

Haruto menarik Yedam ke dalam pelukannya dengan tangan yang bergetar. Jieun dari tadi lagi diam, merasakan situasi yang agak canggung saat ini.

friends ; treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang