"Kau percaya kalau dunia parallel tu wujud?"
Di saat mereka hampir hilang segala-galanya, sebuah keajaiban berlaku.
Genre::
angst, brotherhood, friendship, little fantasy
main role; haruto, asahi, yedam, jihoon
start; 1/12/2021 end; ?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alternative universe ____________________
KRING!
Haruto melangkah keluar dari kelasnya dengan tatapan malas. Dia cukup kesal sebab tak boleh jawab soalan kuiz math dengan lancar.
Saat sedang fokus berjalan, tiba tiba ada tangan yang melingkari bahunya sambil tersenyum ramah.
"Huh? Doyoung?" Haruto memandang lelaki yang sedang merangkul bahunya sambil berjalan melewati lorong kelas.
Kim Doyoung iaitu ketua kelas Haruto tersenyum. "Macam mana dengan kuiz math tadi?"
Haruto tersenyum pahit. "Teruk."
"Tenang dulu...jangan sedih sedih. Kita ada tiga bulan lagi sebelum exam sebenar." Ucap Doyoung sambil menepuk bahu Haruto.
"Yaa."
"HARUTO!!" Panggil suatu suara dari belakang.
Bahu mereka berdua terhinjut ke depan saat suara Jihoon dan Yedam bergemar di lorong itu.
Dia memandang Yedam dan Jihoon yang sedang berlari ke arahnya.
"Hyung, pelan kan suara kau." Kata Haruto sambil menyiku perut Yedam.
Jihoon tergelak. "Tahu, kuat macam microphone."
Yedam melirik Jihoon sinis. "Kau pun sama!"
Doyoung yang berdiri di tengah tengah mereka tersenyum canggung. "Haruto...aku pergi dulu ya."
Pamit Doyoung sambil menunduk sopan sebelum berlalu pergi meninggalkan mereka bertiga.
Jihoon memandang kepergian Doyoung dengan tatapan penuh erti.
Kriuek.
Dalam saat-saat serius itu, bunyi perut Jihoon bergemar di lorong itu. Mereka bertiga saling berpandangan.
"KALIAN!"
Panggil Jeongwoo dan Asahi yang kebetulan keluar kelas bersama, entah bila mereka berdua jadi rapat.
"Woo, teman aku pergi makan lepas balik sekolah ni."
Ajak Jihoon yang dibalas gelengan keras dari Jeongwoo. Pemuda itu sontak menolak Asahi yang berada di sebelahnya ke arah Jihoon.
Jeongwoo memandang Asahi dengan tatapan 'maaf, sayangku' dan setelah itu dia menarik Haruto dan Yedam pergi dari sana.
Asahi tercengang. Ada apa ni? Teman Jihoon pergi makan bukan satu masalah besar pun, kan?
Kan?
Kan?
Kan?
KAN?!
.....
Asahi memandang Jihoon yang sedang menghirup kuah sup tomyam untuk kali ke 13 mangkuk. Bahkan mak cik punya kedai pun sudah menggeleng kepala memandangnya.
