Fiki memasuki kamar aluna, ia melihat fenly yang tidur di sofa dan Alea yang tidur seranjang dengan aluna. Mereka terlihat tertidur dengan nyenyaknya, ia menghampiri aluna dan duduk disampingnya, mengelus rambut aluna dengan sayang, Aluna yang merasakan ada yang mengelusnya terbangun dan melihat sosok fiki kini ada disampingnya.
"eh dek, kamu ada disini?" tanya aluna dengan suara khas bangun tidur
"kakak udah makan? Maaf tadi aku makan diluar, soalnya mamah ngajak makan diluar, mau ajak kakak tapi ada kak fenly ama kak lea" ucapnya dengan nada menyesal
"gapapa kok dek, kakak udah makan tadi"
"ini aku beliin kakak roti bakar selai coklat kesukaan kakak, kita makan bareng bareng yuk kak"
"tapi mamah ada dimana dek?"
"mamah langsung tidur kok kak, aku aja ini pesen lewat ojol soalnya pas aku mau beliin kakak makanan mamah lagi buru buru jadi ga sempet, maaf ya kak"
"kamu minta maaf mulu deh, ayo kita makan lesehan disana aja" Aluna menunjuk karpet bulu warna coklatnya, ia dan fiki turun dari ranjang dan berjalan ke arah karpet itu, mereka duduk berdampingan dan didepannya sudah ada meja kecil yang biasa aluna gunakan untuk mengerjakan tugas jika ia malas mengerjakan di meja belajarnya. Mereka menikmati roti bakar yang Fiki beli, tapi tiba tiba suara seseorang menginterupsi dari belakang, rupanya ia terbangun karena Fiki yang sedang bercerita kepada aluna betapa senangnya hari ini ia bisa quality time dengan mamah nya secara full.
"makan berdua doang kaga bagi bagi, nanti kuburannya sempit pada tau rasa" ucap orang itu lalu mendudukan dirinya berhadapan dengan aluna
"iya, bangunin kek kalo ada makanan, gue juga laper kali" timpa seseorang lagi yang sudah duduk di hadapan fiki
"ah males banget bangunin kak Alea ama kak fenly, orang mau quality time bareng kak tari, nanti kalo bangunin kalian roti nya cepet abis lagi" ucap Fiki sambil cengengesan
"apaan orang yang paling banyak makan disini itu lo, sadar diri fik" ucap Alea sambil memukul kecil lengan fiki
"canda kak lea"
Mereka terhanyut dengan obrolan mereka, waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam, Alea dan Fenly sudah berpamitan untuk pulang ke rumah masing masing, sekarang dikamar aluna hanya ada Fiki dan aluna yang sedang rebahan dikasur, Fiki meminta tidur bersama Aluna lagi malam ini, bisanya jika mamah dirumah Fiki akan tidur bersama mamah nya tapi entah kenapa ia ingin menemani aluna untuk malam ini.
"kak, kok ka fenly ama kak lea sampe ketiduran disini? Biasanya kalian main monopoli atau main game di ps"
Aluna kembali flashback pada kejadian yang beberapa jam dia alami
Aluna pov
Aku berlari ke toilet ketika sesuatu yang berada diperutku sudah meminta untuk dikeluarkan, aku lupa tak mematikan handphone yang masih menampilkan layar dengan foto Alea, ya kita sedang bertelepon Alea mengabarkan jika ia dan Fenly sedang membeli sate di depan komplek dan itu memang sate kesukaan ku, mereka akan main kerumahku dan membawakan sate nya.Aku terus saja mengeluarkan semua isi perutku, aku juga sempat mendengar suara pintu yang dibuka dengan tak santai, tiba tiba ada uluran tangan yang memijat tengkuk ku, aku menoleh dan mendapati fenly yang melakukan itu. Ia mungkin habis berlari karna aku melihat banyak keringat bercucuran diwajahnya.
"Mentari, kamu kenapa? Kita ke dokter aja ya? Aku anter" Fenly sudah ingin menarik tanganku tapi aku menghentikan langkahnya, aku menatap fenly lembut dan melepaskan tangannya yang tadi menggenggamku.
"aku gapapa fen, aku bisa minta tolong sama kamu? Tolong tebusin obat magh aku, aku lupa kemarin habis hehe"
"kamu yakin gapapa? Yaudah mana sini obatnya biar aku langsung tebus di apotek, biar cepet sekalian aku pinjem motor kamu" Aku berjalan menuju meja belajar, aku mengambil dompet berwarna navy dan mengeluarkan selembar kertas dan beberapa lembar uang dari dalamnya, aku juga mengambil kunci motor yang tergeletak di meja itu lalu memberikannya pada fenly. Dengan cepat fenly menerima resep, uang dan kunci motor ku, ia langsung turun dan langsung tancap gas pergi ke apotek. Setelah fenly pergi datanglah Alea yang langsung masuk ke kamar ku.
"yaallah lun, lo gapapa kan, magh lo kambuh lagi?, lo udah makan? Obat lo mana?, Fenly kemana?"
Pertanyaan dari Alea yang bertubi tubi itu membuat ku bingung harus menjawab yang mana, aku hanya hanya tersenyum.
"Gue gapapa le, gue udah makan, obat gue abis jadi fenly lagi beli ke apotek"
"yaampun lun kok bisa abis gitu, lo ga ngecek ya, dasar emang pikun"
"Gue lupa le, kirain masih ada"
Alea masih saja bertanya ini dan itu dan sedikit mengejekku yang sering melupakan sesuatu, ya memang aku mempunyai sifat seperti itu. Ketika sedang asik mengobrol fenly datang dengan dua buah kantong kresek putih, satu kantong berisi bubur ayam dan satu kantong lagi dengan logo apotek yang dapat dipastikan itu obat yang baru ia tebus.
Fenly menyuruh ku untuk makan bubur terlebih dahulu walaupun aku tidak mau tapi kedua sahabatnya tetap memaksanya, akhirnya aku memakan bubur yang tadi fenly bawa dan meminum obatnya, setelah itu aku disuruh untuk istirahat dan karna efek obat aku tertidur dan aku tak tau apa yang mereka berdua lakukan setelah itu.
Aluna POV end"kak kok ngelamun..... ?"
Hai terimakasih sudah mampir, part ini lebih panjang dari biasanya, alhamdulillah ide nya lagi lancar, maaf kalo ada typo, silahkan komen kalo ada keluhan, semangat buat kegiatannya, Stay safe, sehat selalu, btw tadi fanmeet nya unity keren banget seruuuuu
18-12-2021
KAMU SEDANG MEMBACA
PELINDUNGMU RAPUH
General Fiction"Gue bakal jagain lo, selalu bahagiain lo, dan akan selalu ada buat lo, gue janji walaupun gue yang bakal sakit nantinya" Aluna Mentari W "Gue tau lo terluka mentari, jangan dipaksain!!!" Fenly Arjuna "Stop bikin diri lo hancur lun" Alea Riyandi "Ka...