Disini lah mereka sekarang disebuah pemakaman elit, berjongkok didepan pusara seseorang yang bertuliskan nama Fira florensia, Aluna dan fajri sedang memanjatkan doa kepada yang maha kuasa agar almarhumah didepannya dapat tempat terbaik disisinya, Aluna tau jika sekarang fajri sedang menahan tangisnya, Aluna hanya mengusap usap punggung fajri untuk memberikan sedikit kekuatan.
Kini fajri sedang bercerita kepada pusara itu seakan akan memang ia didengarkan oleh orang yang ada didalamnya, fajri bercerita dengan semangat dan sesekali mengeluarkan air matanya, percuma saja ia menahan ia tak akan kuat ketika sudah berada disini. Fajri menceritakan betapa senangnya karena kini ia dianggap adik oleh aluna tapi disisi lain ia juga terlihat sendu ketika menceritakan tentang kedua orang tua mereka. Setelah beberapa lama mereka disana, fajri pamit dan meminta doa restu dari kakaknya, diikuti aluna dibelakangnya.
"kak lun" Aluna yang akan mengenakan helmnya menengok ke arah fajri
"iya ji, kenapa?"
"bisa anter aji dulu gak?"
"ayo, kamu emang mau kemana?"
"aji mau beli sepatu basket buat dibawa besok"
"yaudah ayo"
Fajri kini terlihat bersemangat dan bahagia, disepanjang jalan tak jarang fajri bersenandung kecil menyanyikan lagu lagu yang samar samar masih bisa didengar aluna walaupun tak terlalu jelas, Aluna tau dibalik helm nya fajri selalu menyunggingkan senyumnya.
Mereka sudah sampai diparkiran salah satu pusat perbelanjaan, Aluna sudah turun dan mengikuti fajri disampingnya, mereka berjalan santai dan sesekali tertawa karena obrolannya. Mereka memasuki salah satu toko sepatu, fajri sedang memilih milih sepatu yang sekiranya cocok untuk dirinya. Ia melihat sepatu dengan warna hitam dengan garis biru disisinya, ia tertarik dan mengambil itu, setelah mencobanya ia tersenyum karena memang cocok dan nyaman untuk dipakai olehnya. Fajri membawa sepatu itu ke kasir dan langsung membayarnya. Setelah selesai membeli sepatu, Aluna dan fajri memutuskan untuk mengganti di salah satu stand ice cream, mereka ingin menikmati makanan manis nan dingin itu sebentar. Mereka juga sempat berkeliling untuk melihat lihat mall dan sesekali mereka berhenti untuk membeli jajanan.
Setelah puas fajri membawa motornya untuk kerumahnya, tadi dijalan fajri sempat meminta tolong kepada aluna agar membantunya packing persiapan besok, Aluna hanya mengiyakan, lagipula fajri sudah aluna anggap seperti adiknya sendiri jadi ia tidak keberatan jika membantunya. Lagi, Aluna menginjakkan kakinya dirumah fajri, sudah ia duga jika rumah fajri akan sepi seperti waktu itu, fajri bilang ayah dan ibunya akan pulang bulan depan jadi fajri hanya bersama mba nya sekarang, Aluna dituntun fajri untuk naik kekamarnya, Aluna hanya mengekor dibelakangnya. Ketika kamar fajri dibuka terlihat ada beberapa poster basket yang menyatu dengan warna cat abu abu nya, beberapa bingkai foto dimeja, mata aluna menelisik setiap bingkai itu, ada foto fajri yang sedang bersama kakaknya sewaktu kecil, berempat dengan ayah, ibu dan kakaknya, momen bersama fiki dan zweitson dan satu yang menyita perhatiannya fotonya bersama fajri yang sedang memegang piala lomba basket tahun lalu, ia kira fajri hanya sekedar meminta foto berdua untuk koleksi di hpnya saja tapi ternyata fajri Memajangnya bersama foto orang terkasih lainnya.
Fajri mengeluarkan beberapa lembar jersey dari lemari dan beberapa baju santai nya, saat ini aluna hanya memperhatikan saja, ia akan ambil bagian ketika fajri sudah menata kopernya, barang barang yang fajri butuhkan kini sudah berada diatas kasurnya, lalu aluna membantu fajri menata kopernya.
Sesudah menata semua keperluan fajri, mereka pulang ke rumah aluna, fajri juga akan main disana karna ia merasa bosan jika tinggal dirumahnya. Aluna berinisiatif membuat suatu cemilan untuk fiki, jika fiki pulang dan ia lapar maka ia langsung memakan camilan yang aluna buat itu, Aluna juga akan membuatnya agak banyak karena ia akan membaginya dengan kak shandy, fajri, Fenly, Alea dan zweitson. Entah kenapa setiap ia akan lomba aluna akan membuat sesuatu dan membagi bagikan nya pada orang yang dia sayang dan yang ada disekitarnya.
"kak lun?" panggil fajri dari belakang dan kini sudah berada disamping aluna
Aluna menoleh dan masih mengaduk adonan yang masih ada pada wadah
"eh maaf ji, tadi lupa, lo jadi sendiri"
"gapapa kak, kakak lagi buat apa?"
"ini bolu pisang ji, fiki suka banget bolu pisang, kata fiki juga lo suka bolu pisang?"
"ah iya aji gue juga suka, aji bisa bantuin apa nih?"
"nih aduk aja adonannya" Aluna beralih memanaskan oven dan memberikan adonan itu kepada fajri
"oh iya kak, aji gak mau gue lo lagi ya, kayak gak sopan gitu"
"iya ji, senyaman nya aja"
Ketika dirasa sudah cukup, adonan tadi dimasukkan kedalam oven yang telah diatur sedemikian rupa, Aluna dan fajri tengah menunggu bolu itu matang sambil bernyanyi didapur, fajri menyetel musik dari hpnya dengan suara penuh dan mereka terhanyut dalam nyanyian yang terputar itu, dari arah luar seorang remaja melihat begitu akrabnya kakak dan sahabatnya, ia sedikit menyunggingkan senyum tapi dalam hati ia sedikit cemburu karena seharusnya ia yang banyak menghabiskan waktu bersama kakaknya, ia melangkah dan mendekati keduanya.
"kakkkkk......"
Haiiii terimakasih bagi yang sudah mampir dan memberikan vote nya, kalo ada yang mau dikata katain silahkan dikolom komentar yaaaaa.
Jaga kesehatan ya....
Semoga bahagia selalu
KAMU SEDANG MEMBACA
PELINDUNGMU RAPUH
قصص عامة"Gue bakal jagain lo, selalu bahagiain lo, dan akan selalu ada buat lo, gue janji walaupun gue yang bakal sakit nantinya" Aluna Mentari W "Gue tau lo terluka mentari, jangan dipaksain!!!" Fenly Arjuna "Stop bikin diri lo hancur lun" Alea Riyandi "Ka...