Aluna pulang ke rumah fiki menaiki ojek online setelah ia meminta izin kepada bundanya dan mengabari ayah serta shandy, hari ini ia mengajak fenly dan Alea untuk bersepeda di sore hari atau bersepeda setelah petang diarea komplek mereka, kegiatan itu seringkali mereka lakukan ketika mereka senggang tetapi kali ini Aluna yang memaksa mereka harus ikut dan tidak ada alasan untuk menolak.
Aluna membuka pintu dan sudah ia tebak jika rumah itu akan kosong seperti biasanya hanya ada bibi yang tidak ia ketahui dimana keberadaannya dan penjaga rumah di depan pos satpam. Kakinya membawanya kearah kamar yang ia rindukan kamar dimana banyak kenangan indah tersimpan, rasanya ia ingin kembali lagi dan tak mau meninggalkan kamar itu tapi ia juga tak bisa menolak akan takdirnya.
Ia melihat lihat sekeliling matanya menyapu ke segala penjuru kamar itu, tak ada yang berubah dan tak ada benda yang bergerak sedikitpun dari tempat nya kecuali ada sebuah gitar yang tergeletak di dekat meja belajarnya, gitar itu pasti milik fiki dan Aluna yakin jika fiki sering tidur dikamarnya.
Aluna menaruh tas sekolah dan bersiap untuk pergi jalan jalan sore dengan Fenly dan Alea, setelah selesai ia turun untuk memeriksa kondisi sepedanya, ia melihat ban yang kempes disana entah kapan ban itu seperti itu seingatnya terakhir kali ia memakainya semuanya masih baik baik saja dan berfungsi semestinya.
Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal ia mulai kebingungan karna ia yang menjanjikan berjalan jalan dengan sepeda dan malah sepeda nya lah yang tak bisa digunakan.
"mentari" panggil seseorang dari belakangnya, Aluna menoleh dan menampilkan cengiran khas nya
"eh fenly, gue gak tau kalo sepeda gue kempes gini fen, kayaknya ini bocor deh bukan kempes lagi, hmmm gimana ya? " tanya Aluna yang matanya masih fokus melihat ban sepedanya
" mentari lo bisa boncengan ama gue, kan biasanya juga kalo salah satu dari sepeda kita ga beres kita selalu boncengin yang lainnya" ucap fenly
"iya sih fen, yaudah gue ama lo deh, btw lea mana? "
" oh lea nanti nyusul mending kita ke taman duluan"
"lets gooooo" ucap aluna lantang
Aluna menaiki sepeda fenly, ia berdiri dibelakang fenly karna sepeda fenly hanya dilengkapi dengan injakan tidak dengan boncengan yang duduk, fenly mulai mengayuh pedalnya keluar dari halaman rumah fiki, ia mengayuh dengan kecepatan sedang sambil sesekali melirik kearah belakang ke arah Aluna.
"fen seandainya nanti gue gak disini lagi lo bakal kangen ga ama momen ini? " tanya Aluna asal
" lo kan cuma tinggal dirumah bunda lo lun, gue bisa nyusul kesana bawa sepeda, nanti kita sepedaan disana ya, cari suasana baru" ucap fenly
Aluna tak menanggapi ucapan fenly karena kini mereka sudah sampai ditaman yang mereka tuju, Aluna turun dari sepeda fenly dan ia duduk disebuah bangku panjang yang memang sudah disediakan oleh pihak pengelola taman, lampu lampu taman yang sudah mulai menyala menandakan hari akan menjelang petang, suasana disana terasa sangat romantis untuk orang orang yang sedang bersama pasangannya, setelah memarkirkan sepedanya fenly menghampiri Aluna dan duduk disampingnya.
"mentari" panggilnya
Aluna seketika menoleh dan mengatakan "kenapa fen?"
"Gue tau ini bukan waktu yang tepat, bahkan ini bukan perasaan yang tepat buat diungkapin, tapi mentari jujur gue sayang banget sama lo dan gue pengen kita lebih dari sahabat" ucap fenly menahan kegugupannya
Aluna tersenyum dan merangkul pundak fenly
"fen sebenernya gue udah tau apa yang lo rasain ke gue semenjak permainan truth or dare hari itu, gue udah mikirin ini panjang banget dan jujur gue juga sayang sama lo fen, sayang banget malah lo adalah cowo yang selalu ada buat gue gimana pun kondisi gue, lo selalu perhatian dan jagain gue mungkin lebih dari papah tapi fen gue minta maaf untuk saat ini gue belum bisa buat nerima lo, gue belum siap buat ngejalanin suatu hubungan fen dan gue gak mau suatu saat nanti bakal nyakitin lo"
Fenly terdiam mendengarkan semua penuturan Aluna, ia paham dengan konsekuensi yang ia dapatkan dan ia juga sudah menyiapkan hati untuk jawaban seperti ini.
"Gue ngerti mentari, gue janji gue akan coba lagi dilain waktu tapi gue akan nyimpen perasaan ini, gue mohon lo izinin gue buat usaha lebih keras lagi ya mentari dan gue mohon abis ini sikap lo ga akan berubah ke gue" fenny menatap ke arah langit dimana langit sudah berubah warna
" tenang aja fen Ga akan ada yang berubah fen, gue akan tetep jadi mentari lo apapun yang terjadi"
Fenly mengucapkan rasa syukur dalam hatinya karena hal yang selama ini ia pendam sudah ia keluarkan, ia merasa lega walaupun hasil yang ia harapkan tidak seperti ini tapi setidaknya ia sudah mengutarakan perasaanya pada aluna
Dari arah depan mereka melihat seseorang menghampiri mereka membawa dua kantong plastik dan menyerahkannya setelah gadis itu tiba dihadapan mereka
"Nih, roti bakar coklat biasa ama minuman nya gue traktir hari ini" ucap gadis itu dengan senyuman yang lebar
"Lo telat banget sih le, abis darimana?" tanya aluna yang membuka plastik itu dengan mata yang berbinar
"Oh gue ada urusan dikit jadi telat deh, ini lo ngedadak tau lun ngajak sepedaan nya"
"Gue lagi pengen aja sih, siapa tau lo berdua nanti bakalan kangen ama momen inikan?"
"Lun kalo kita kangen ya tinggal sepedaan lagi apa susahnya ah" timpal alea
"Udah udah kita makan dulu abis itu langsung sepedaan"
Meraka bertiga menikmati makanan yang alea bawa dengan tenang sampai satu perkataan aluna memecah keheningan ketiganya
"Gue titip fiki ya, tolong kalian jagain dia"
"Tanpa lo minta juga kita bakal jagain dia lun lo tenang aja"
"Makasih ya fen, lea lo berdua udah jadi sahabat terbaik buat gue, gue beruntung punya sahabat kaya kalian berdua"
Alea dan Fenly reflek memeluk aluna setelah itu mereka melanjutkan bersepeda dengan canda tawa disepanjang jalan menikmati semilir angin yang menerpa kulit dan menghabiskan waktu untuk berbahagia.
Haiiiii terimakasih buat vote,komentar dan udah stay di judul ini, maafin author yang update nya semaunya
Sejujurnya aku pengen cepet cepet judul ini end rasanya kaya punya hutang aja kalo judul ini belum end
Semoga suka ama part ini yaaaa, sehat selalu dan semoga bahagia terus
KAMU SEDANG MEMBACA
PELINDUNGMU RAPUH
General Fiction"Gue bakal jagain lo, selalu bahagiain lo, dan akan selalu ada buat lo, gue janji walaupun gue yang bakal sakit nantinya" Aluna Mentari W "Gue tau lo terluka mentari, jangan dipaksain!!!" Fenly Arjuna "Stop bikin diri lo hancur lun" Alea Riyandi "Ka...