30

50 10 0
                                    

Aluna menepati janjinya pada fenly, setelah bersusah payah membujuk fiki kini aluna sudah berada di atas motor bersama fenly, biarkanlah hari ini Fiki yang akan berangkat bersama Alea. Aluna dan Fenly memang sengaja untuk pergi ke sekolah pagi pagi sekali, mereka akan sarapan bersama di kantin sekolah. Entahlah fenly yang mengajak,diatas motor fenly mereka berdua mengobrol dan bercerita, mereka sama sama tertawa ketika salah satunya melontarkan candaan. Tak terasa mereka sudah sampai di parkiran sekolah, Aluna turun dari motor fenly dan melepas helm nya. Mereka berjalan beriringan pergi menuju ke arah kantin. Suasana disekolah masih sepi hanya ada beberapa murid teladan atau mereka yang piket hari ini datang lebih awal, kantin pun hanya terlihat para pedagang yang masih menyiapkan dagangannya dan belum banyak siswa siswi yang berlalu lalang. Aluna  duduk di salah satu kursi sedangkan fenly pergi untuk memesan makanan, mereka hanya berdua disana belum ada murid lagi selain mereka. Aluna mengecek handphone nya barangkali ada pengumuman penting yang pelatihnya sampaikan lewat grup chat. Ia melihat handphone nya dan melihat ada beberapa chat dari Fiki, shandy dan fajri, ada juga yang mengalihkan perhatiannya ia mendapat pesan dari nomor tidak dikenal dan langsung melihatnya

0812xxxxxxx
Gue tunggu di venue ya my basketgirl

Deghh.. Ia tau siapa pengirimnya hanya ada satu orang yang memanggilnya itu, seketika itu ekspresi aluna berubah menjadi kesal, Fenly yang peka menyadari perubahan ekspresi aluna pun bertanya

"Mentari, Are you okey?"

"I m oke but he's back fen (aku baik tapi dia kembali fen)"

"siapa mentari?"

"Devin fen, aku tau ini pasti bakal terjadi tapi nanti kamu tolong pastiin fiki aman disini ya, fiki aman pas aku ga ada disampingnya"

"Mentari hey, yang aku khawatir itu kamu, disini fiki banyak yang jagain sedangkan kamu disana..." Fenly menggantungkan ucapannya

"aku disana bakal baik baik aja fen aku janji, tapi tolong kamu jagain fiki disini ya"

"iya mentari aku janji bakal jagain fiki, sekarang kamu makan ya, jangan dengerin apa omongan Devin" ucap fenly dengan senyumnya yang menenangkan aluna

Aluna memakan makanan yang tadi dipesankan fenly, setelah sekian lama siswa siswi mulai berdatangan dan mulai memenuhi kantin, teman teman basket aluna pun ada beberapa yang dikantin dan seringkali menyapa aluna bahkan menggodanya, meskipun aluna sering terlihat bersama fenly tapi kali ini suasana nya berbeda karena mereka hanya berdua dan seperti sepasang kekasih.

Aluna berjalan bersama fenly, Aluna yang berjalan ke arah lapang basket sedangkan fenly berjalan ke arah kelas nya sebelum mereka berpisah fenly memberikan kata kata penyemangat dan tak lupa mengusap usap rambut aluna. Aluna sekarang lebih semangat karna mendapat dukungan dari orang orang disekitarnya, shandy juga sudah mengirimkan beberapa pesan dan voice not untuk menyemangati, Alea pun begitu, sedangkan fiki dia mengechat  akan menemui aluna terlebih dulu dan akan kelapangan setelah ia menyelesaikan piketnya
dikelas.

Aluna membaur bersama anak basket lainnya, ia sedang duduk dipinggir langan bersama viola dan elin yang lainnya masih sibuk dikantin dan beberapa ada yang ke toilet, dari arah koridor kelas sepuluh terlihat tiga pemuda mendekati mereka dua pemuda memakai seragam sekolah sedangkan pemuda lainnya mengenakan jaket dan celana training sama seperti aluna. Pemuda yang paling jangkung mendekati aluna dan tersenyum lebar, ditangannya terdapat sebuah kotak bekal.

"kak mentariiiii, ini buat kakak nanti jangan lupa dimakan ya"

"yaampun dek, kamu ko repot repot bikin makanan buat kakak"

"aku gak repot ko kak, itu spesial dari aku"

"oh ya dek, papah mamah ada kabar?"

"kata papah semoga kak mentari menang,tapi mamah ga bilang apa apa tadi di telpon"

"yaudah gapapa, kamu masuk kelas sana dek, bentar lagi masuk"

"iya kak, aku ama zweitson masuk dulu ya, ji tolong jagain kakak gue disana ya" ucap Fiki sebelum pergi dan menepuk pundak fajri

"kak lun, aji semangat semoga menang dan bawa piala yaaa" ucap zweitson agak berteriak karna sudah lumayan jauh

"tenang aja kak luna aman ama gue" ucap fajri

Peluit dibunyikan oleh coach, yang artinya seluruh anak basket harus kumpul dan ada yang akan dibicarakan, semua anak basket sudah berkumpul dan membuat setengah lingkaran, mereka menenteng dan menggendong tas masing masing yang terlihat sedikit berisi dari biasanya, coach memulai arahan dan apa saja yang akan dilakukan setelah sampai disana, ia juga memberitahukan jika bis yang akan mereka tumpang hanya satu dan soal  posisi duduk mereka bebas memilih. Setelah bubar mereka dipersilahkan untuk menuju bis dan menyimpan barang bawaannya. Fajri duduk bersama Aluna, ia sudah memesan agar aluna duduk bersamanya, Aluna duduk didekat jendela di barisan ketiga dekat pintu.

"ji, tadi sarapan dulu gak?" ucap aluna

"aji lupa kak lun, tadi kesiangan hehe"

"yaampun, ini tadi fiki ngasih bekel makan aja, tadi gue udah sarapan ama fenly"

"tapi ini buat kak luna kan"

"gapapa asal jangan bilang fiki aja"

Fajri menerima bekal dari aluna itu sedangkan aluna kini memperhatikan jalanan, setelah menghabiskan bekal fajri menyumpal telinganya dengan earphone nya, ia melirik ternyata aluna sudah tidur dengan nyenyak tapi dengan kepala yang menyandar ke jendela, ia lalu membawa kepala aluna untuk bersandar di pundaknya, sepanjang perjalanan mereka tidur karna perjalanan itu lumayan panjang dan menguras tenaga.

Haiiii terimakasih bagi yang sudah mampir dan memberikan votenya
Kalo ada yang mau dikata katain silahkan dikolom komentar yaaaaa
Jangan lupa bahagia ya
Jaga kesehatan

PELINDUNGMU RAPUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang