16

62 13 0
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu tapi pak Beni guru fisika di kelas aluna masih saja duduk adem ayem dikursinya sedang memeriksa tugas para muridnya, semua yang ada dikelas itu sudah merasa bosan dan lapar ingin segera meninggalkan kelas dan memenuhi kursi kantin dengan makanan diatas meja nya, pak Beni yang sudah menyelesaikan memeriksa semua tugas para muridnya pamit dan berjalan santai meninggalkan kelas itu, beberapa umpatan kesal terlontar dari dalam mengingat sudah 7 menit waktu istirahat terbuang karena menunggu pak Beni.

"Mentari ayo ke kantin, yang lain pasti udah nungguin" ajak fenly pada aluna yang masih terlihat merapikan buku buku nya.

"fen lo duluan aja deh gue mau ke toilet bentar" alibi aluna, sebenarnya Aluna merasa sedikit pusing jadi ia ingin ke uks saja untuk berbaring dan meminta obat.

"yaudah gue duluan ya tari, nanti lo harus nyusul" ujar fenly mengacak rambut aluna

"iya iya fen, sono ntar bilangin adek gue, makan duluan aja gitu ya"

"siap bu bos" Fenly meninggalkan aluna sendiri dikelas sendiri.

Aluna melangkahkan kaki nya ke arah uks yang memang berdekatan dengan koridor kelas X, setelah sampai didepan pintu uks ia mengetuk pintu dan masuk kedalamnya, ia langsung ditanya oleh penjaga disana, ia hanya ingin rebahan dan meminta obat saja. Setelah mendapatkan obatnya dan membaringkan tubuhnya disalah satu ranjang yang ada disitu handphone aluna berdering tapi bukan dering telpon itu panggilan vidio call. Dilayar tertera nama "kakak bawel😝" Aluna langsung mengangkat panggilan itu.

"hai lun udah jam istirahat kan?" ujar shandy di seberang yang terlihat sedang duduk dikursi ruangannya

"iya kak shand udah jam istirahat nih, tapi aku baru keluar kelas, gurunya rese masa udah bel 5 menit yang lalu tapi belum keluar jadi istirahat nya telat 7 menit" keluh aluna pada shandy

"hahaha betah banget tuh guru dikelas kamu lun, btw kamu udah makan?"

"lun, ini ada teh manis nanti diminum ya, ini juga ada roti, nanti obatnya diminum aja" ujar petugas uks memberikan segelas teh manis hangat dan sebuah roti pada aluna

"iya mba makasih ya" ucap aluna sambil tersenyum

"lun kamu kenapa? Masih sakit ya? Kakak jemput kamu sekarang ya? Pulang aja yuk" ucap shandy dengan lembut dan berada khawatir

"aku gapapa kok kak cuma pusing sedikit doang mungkin efek semalem itu, nih aku mau makan roti supaya bisa minum obat dan ntar sore nemenin yang lain latihan, jadi kakak ga usah khawatir ya aku kan kuat hehe"

"lun tapi..." terdengar oleh aluna ada seseorang yang memasuki ruangan shandy dan memanggilnya untuk segera meeting, shandy lalu berpamitan dan tak lupa selalu mengingatkan agar dirinya makan dan jangan kecapean dulu. Entah mengapa aluna bisa sejujur ini kepada seseorang kali ini, biasanya semua rasa sakit yang ia rasakan hanya ia pendam sendiri, biasanya juga ia terlihat kuat dan tidak bersifat manja, namun kali ini dihadapan shandy orang beberapa hari lalu baru ia kenal ia malah menunjukan sisi lemahnya, ia  merasa nyaman saat mengadu dan bercerita meskipun itu bukanlah hal yang yang penting kepada shandy, hati nya pun menghangat ketika mendapatkan perhatian dari shandy. bukan, bukannya aluna menyukai shandy hanya saja shandy adalah sosok yang Aluna butuhkan untuk bersandar ketika ia mulai lelah menghadapi dunia.

Aluna mengubah posisi ya menjadi duduk dan mulai membuka bungkus roti pemberian penjaga uks tadi dan mulai menyuapkan roti itu kedalam mulutnya.

"kak lun kenapa?" suara seseorang mengalihkan pandangan aluna yang sedang asyik memakan roti itu, ia melihat sosok pemuda yang tidak asing.

"gapapa ji, cuma pusing dikit doang kok" ya pemuda itu fajri, sebenarnya fajri mendengar semua obrolan aluna dan seseorang yang dipanggil oleh aluna kak shand itu

"lah lo kok malah disini ji, bukannya ke kantin  makan ama fiki?" tanya aluna yang masih menyuapkan potongan rotinya

"Gue  abis minta plester kak soalnya tangan gue kegores tadi pas praktek"

"oh gitu yaudah sana ke kantin temenin fiki makan"

"harusnya mah kak luna dong, bukannya fiki gak bisa makan tanpa kakak ya?"

"eh iya anaknya juga udah nyepam nih gue kekantin ya ji, lo mau bareng ga?" ajak aluna

"boleh kak"

"tapi ji, lo jangan kasih tau fiki ya kalo gue abis dari uks"

"emangnya kenapa kak?"

"nanti dia sedih dan gue ga mau itu, jadi gue mohon ya jangan ceritain tentang ini"

"iya kak gue bakal tutup mulut tentang masalah ini" ujar fajri dengan senyumannya

Aluna dan fajri  berjalan beriringan meninggalkan ruang uks, mereka pergi menuju kantin dan menghampiri meja biasanya, disana sudah terlihat semua personil yang lengkap dengan makanan diatas meja nya, terlihat makanan mereka yang sisa sedikit kecuali makanan fiki yang belum tersentuh sama sekali.

"dek ko itu makanan nya dianggurin aja, ga dimakan?" ucap aluna yang datang lalu menghampiri fiki dan duduk disampingnya

"ish kakak kemana aja sih aku kan laper" ucap fiki dengan pipi yang sudah menggelembung lucu

"maaf tadi kakak abis dari toilet dulu biasa"

"tapi kok bareng aji sih mentari?" tanya fenly

"iya soalnya tadi papasan terus barengan aja kesini nya, iya kan kak luna?" aji memberikan kode kepada aluna dengan kedipan mata

"iya orang kita ketemu di pintu masuk kantin"

"udah udah makan dulu kasian tuh fiki udah nungguin lo daritadi lun, lagian bel masuk tinggal 10 menit lagi"

Aluna melihat fiki yang sudah anteng memakan makanannya, ia terlihat lahap, Aluna juga memakan makanan yang sudah dipesankan teman temannya, suasana hening karena mereka ingin cepat cepat menyelesaikan acara makan dan akan kembali ke kelas masing masing.

Haiiii terimakasih bagi yang sudah baca, terimakasih dukungan nya, vote dan jangan lupa komen kalo ada keluhan, Stay safe ya, jaga kesehatan dan semoga selalu bahagia.

08-01-2022

PELINDUNGMU RAPUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang