53

45 9 4
                                    

"udahlah kalo ga mau buat gue aja"  ucap seseorang yang merebut layangan ditangan Aluna ia meninggalkan orang orang disana dan pergi berjalan ke arah penjualnya, ketika ia merogoh uang didalam kantongnya dari belakang sudah ada selembar uang lima puluh ribuan yang terulur ke arah penjual layangan itu, shandy berbalik dan melihat siapa orang yang membayar

"itu punya gue bang dipilihin kak mentari jadi siniin orang udah gue bayar juga"

"tadi kan lo ga mau fik yaudah gue ambil"

Orang itu adalah fiki yang datang bersama Aluna, fajri dan zweitson

"siapa yang bilang ga mau sih bang, gue kan belom jawab apa apa tapi udah lo serobot gitu aja tadi"

"lagian lo lama,  thanks ya udah dibayarin"

"dih dih dih apa apaan yang bayar gue berarti itu punya gue, siniin"

Shandy malah menggenggam layangan itu semakin erat, fajri dan zweitson hanya diam tak mau ikut campur urusan keduanya, sedangkan Aluna ia merasa pusing melihat kakak dan adiknya yang sering bertengkar memperebutkan hal sepele seperti itu

"gini deh, itu layangan kak shandy ambil aja.. "

" loh kak gak bisa gitu dong terus fiki gimana? "ucap fiki uang memotong ucapan aluna

" ini buat fiki jadi kan adil kalian dapet apa yang kalian mau"

Melihat fiki dan shandy yang hendak protes Aluna langsung mengarahkan jari telunjuk ke arah bibir keduanya

"udah jangan banyak protes kita mau liburan yang artinya seneng seneng bukan mau berantem"

Akhirnya Aluna memilih layangan yang lain dan disini  mereka  sedang menerbangkan layangan masing masing dengan penuh canda tawa

Terlihat mereka sangat menikmati hal sederhana itu, bukan tentang dimana dan apa yang mereka lakukan bukan juga tentang seberapa mahal dan mewah barang yang mereka gunakan tapi kebersamaan melengkapi kebahagiaan mereka sekarang, dalam hati masing masing berharap semoga ini bukan hanya sementara  tapi jika mereka mampu akan bertahan seterusnya hingga hanya waktu saja yang akan memisahkan.

Hari sudah mulai sore,  matahari sudah bersiap untuk tenggelam di ufuk Barat Aluna, fiki, shandy, fajri dan zweitson sedang menunggu momen terbenamnya matahari itu kata orang sunset mempunyai daya tarik tersendiri dan selalu menghipnotis mata siapa saja yang melihatnya,  Aluna berada ditengah tengah antara fiki dan shandy sedangkan fenly, zweitson dan fajri duduk berjejer di samping fiki.

"kak"ucap fiki

Mendengar fiki memanggilnya Aluna fokus mendengarkan apa kata selanjutnya yang akan keluar dari mulut fiki

"kenapa dek?"

"kakak gak akan tinggalin fiki kan? "

" dek, kamu sering banget nanya itu akhir akhir ini,  kenapa? "

Shandy yang berada disamping Aluna menyimak pembicaraan kedua kakak beradik ini ia tahu kemana arah pertanyaan fiki

" aku cuma takut kalo nanti suatu saat kakak bakal ninggalin fiki " ucap fiki yang kini menatap butir pasir di bawahnya

Aluna mengangkat wajah fiki dan mengarahkannya menghadapnya

" dek, dengerin kakak kita gak pernah tau apa yang udah ditakdirin buat kita didepan, kita juga gak bisa buat ngehindarin atau ngelawan takdir mau itu takdir buruk sekalipun kita harus hadepin ya, kamu ga boleh lari dari itu semua"

Fiki menyandarkan kepalanya pada bahu Aluna dan Aluna membalas mengelus elus rambut fiki dengan sayang,  shandy mengikuti langkah fiki untuk menyandarkan kepalanya juga. Aluna tidak protes bahkan ia merasa senang jika fiki dan shandy manja kepadanya walaupun shandy orang baru dikehidupan Aluna tapi entahlah Aluna merasa nyaman berada didekat shandy.

Setelah melihat sunset mereka mengadakan pesta kecil kecilan di hotel tempat mereka menginap,  terlihat para orangtua sedang membakar beberapa sosis dan jagung sedangkan anak anak mereka sedang melingkar dan memainkan game truth or dare

"nah lo pilih truth apa dare nih kak? "ucap fiki kepada fenly karena botol itu tepat mengarah kepada fenly

" gue pilih dare "

"kalo gitu gue yang ngasih dare nya ya"

Fenly hanya mengangguk pasrah, karna ia memilih dare ia pikir itu akan lebih menyenangkan sedangkan aji sudah mendapat ide jail diotaknya ia akan mengerjai fenly malam ini

"coba lo telfon orang yang lo suka dan bilang gue kangen"

Mata fenly terbelalak mana bisa ia melakukan itu, orang yang ia sukai sedang bersama mereka sekarang

"ji,  apa ga ada tantangan lain apa?"terlihat wajah frustrasi dan gugup menghiasi muka fenly

"ayo lah kak kita kan mau tau siapa sih yang selama ini kakak suka,  kita mah yakin cowo seperfect kakak banyak yang suka tapi kita ga pernah liat kakak deket ama cewe selain kak luna ama kak lea"

" ayo dong fen jadi cowo gentle"

"oke oke gue telfon sekarang"

Fenly mengeluarkan handphone nya ia mendial nomor itu, tak lama suara deringan terdengar tapi setelah sekian lama ia menunggu orang yang fenly telepon tak juga mengangkat panggilannya

"see orangnya gak nyangka telpon gue, jadi gue udah ngelaksanain tantangan ini kan"

"yah elah hampir aja kita tau, lagian kemana sih tuh orang ampe gak ngangkat telpon kak fen, ga seru nih"ucap fiki

"udah udah yuk lanjut lagi"ucap Aluna

Fenly memperhatikan Aluna, ia baru sadar jika sedari tadi Aluna tak memainkan ponselnya, tapi ia merasa lega karena semua orang disana belum tau jika fenly menghubungi aluna

Botol itu kembali diputar dan kini mengarah tepat kearah shandy, semua orang menatap shandy da  seolah bertanya "pilih mana"

"gue pilih truth aja lah simple"

"ih dasar bang shand, siapa yang mau ngajuin pertanyaan"ucap fiki

"gue aja ya"ucap Aluna

"sebenernya gue udah lama penasaran ama hal ini kak,  tapi gue tau ini mungkin privasi kak shand sebelumnya gue mau minta maaf dulu ya, gue mau tau siapa adek yang kak shand cari selama ini? "sambungnya

Semua orang terkejut apalagi fiki yang kini mulai was was dengan jawaban yang akan diberikan shandy ia takut jika malam ini semua akan terbongkar, ketakutan yang selama ini ia pendam kini muncul kembali ke permukaan

" kak mentari kok nanyain nya itu? Apa ga ada pertanyaan yang lain? "ucap fiki berusaha mengalihkan pertanyaan

" gak ada fiki, cuma itu yang mau kakak tau dan yang ngebuat kakak penasaran"

"oke oke gue bakal jawab sekarang, sebenernya adek yang selama ini gue cari itu udah gue temuin, dia ada dideket gue, kita selalu ketemu tiap hari, dia cantik, baik dan sayang ama orang orang disekitarnya dan perlu kalian semua tau gue sayang banget ama dia dan gue bakal berusaha jadi sosok kakak yang baik  karena selama ini gue ilang dari hidup dia dan adek gue adalah....... "

Haiiiii makasih buat yang masih nungguin cerita ini jujur belakangan ini ada beberapa hal yang ngeganggu aku buat nulis dan maaf kalo lama up nya
Makasih buat yang udah vote dan komen
Jaga kesehatan ya dan semoga kabar kalian baik baik ajaaaaa


PELINDUNGMU RAPUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang