04. BAB BERIKUTNYA

286 263 122
                                    

Selamat Membaca

Sabiru menyembunyikan buku itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabiru menyembunyikan buku itu. Pandangannya terus menghindar dari Starla. Namun Sabiru tetap mengakui kalau dia berasal dari buku yang berjudul sama dengan namanya. Lagi pun tak ada yang perlu dihiraukan jika Starla tahu itu.

"Serius? keren dah. Jadi, gimana bisa kamu ada di sini?" tanya Starla masih penasaran.

Mereka bertiga berada di ruang tamu rumah Starla. Starla menanyakan banyak hal pada Sabiru seperti genre apa yang ada di buku itu, siapa pemeran utama, hingga kenapa halaman berikutnya tidak ada apa apa sama sekali.

"Ah, kalau untuk itu aku juga nggak tau kenapa nggak ada." jawab Sabiru dengan tawaan kecil di akhirnya.

"Kamu kemarin kan pake baju putih sekarang kok jadi sweater, di kerajaan ada sweater kah?"

"Pea lo gila aja di kerajaan ada begituan, gue yang beliin itu." cetus Jean. Starla sedikit terkejut dengan Jean yang tiba tiba nimbrung ke obrolan padahal tadinya Starla kira Jean sedang tertidur.

"Pea pea bae lo mah, kan gue nggak tau." - Starla

"Lagian...." - Jean

Hari pun sudah mulai gelap. Jean berpamitan kepada Starla untuk pulang kembali ke rumahnya.

"Sabiru ikut gue." ajak Jean.

Sabiru menggelengkan kepalanya, dia ingin di sini.

"Wah kaco lo, mau ngapain Starla?" Jean kesal.

"Tidak ada, memang kau pikir aku akan berbuat apa pada Starla? sudah pulang saja sana." 

"Ngusir lo? awas aja ampe Starla kenapa-napa gue bunuh lo."ancam Jean, itu hanya teknik ancaman tidak mungkin jika Jean benar benar membunuh laki laki itu. Jean mulai menyalakan motornya dan pergi meninggalkan rumah Starla.

Sabiru kembali memasuki rumah Starla. Tadi hanya dia saja yang mengantarkan Jean menuju gerbang. Starla sedang membereskan rumahnya, hari ini Bibi masih belum pulang.

Sabiru terduduk di sofa yang berada tak jauh dari pintu rumah. Memerhatikan Starla yang sedang membersihkan debu debu menggunakan kemoceng. Bahu kecil yang sangat indah Sabiru ingin memeluknya.

"Aduhh, apaan sih." Sabiru menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan apa yang baru saja dia pikirkan.

Berjalan menuju dapur rumah Starla dan membuatkan telur mata sapi untuk makan malam. Starla yang mendengar suara percikan minyak pun bergegas pergi ke dapur.

"Itu Sabiru?" tanyanya sembari berjalan menuju dapur.

"Iyaa."

Sesampainya di dapur, Starla melihat Sabiru yang sedang memasak. Menghampirinya dengan langkah perlahan.

"Kamu bisa masak?" tanya Starla.

"Tidak."

Starla tersenyum disusul dengan Sabiru yang menyengir padanya. 

Our WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang