Selamat Membaca
"Sudah saya bilang, jangan jatuh cinta!"
"AKKGGHH! memang harusnya kita tidak bertemu," Sabiru meremas rambutnya kesal, "Tapi... mungkin saja ini adalah takdir semesta, supaya kita saling mengenal."
Malam kemarin saat Starla sedang membeli es krim di sebuah kedai, Sabiru sempat bertemu dengan Ayah Starla. Dirinya di peringatkan untuk tidak jatuh cinta setelah mengatakan kalau Sabiru sudah jatuh cinta dengan Starla.
Di rumah kecil nan lusuh ini, Sabiru berbaring di kursi panjang yang sudah rapuh. Memejamkan matanya mencoba menghilangkan suara Ayahnya Starla yang terus terbayang di kepalanya.
"Aku ingin segera pergi jauh dari Starla, aku takut kalau aku akan semakin jatuh cinta."
"AAAAAAAAAAAAAAA!"
------
"Besok ketemu lagi yuk, di sini."
"Haha oke, ayo bertemu lagi."
Starla kini berada di taman, menunggu Sabiru datang. Mereka akan menghabiskan waktu bersama lagi. Hingga beberapa menit berlalu, Starla tidak melihat Sabiru sama sekali. Mungkin memang Sabiru tidak akan datang. Beranjak pergi dari taman itu, samar samar Starla mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Senyumnya seketika terukir jelas di wajahnya. Membalikkan badannya dengan senyuman yang masih tak memudar.
"Sabiruu." sapa Starla, ketika ia melihat siapa yang datang senyumannya seketika memudar. Itu bukan Sabiru.
"Ini Jean Starla, bukan Sabiru."
------
"Hah... aku kembali lagi?" Sabiru terkejut dengan dirinya yang tiba tiba berada di tengah reruntuhan Kastil Triastara, tempat terakhir sebelum Ia berada di dunia manusia. Setelah cahaya putih menariknya sekarang dia sudah berada di dalam buku.
Sabiru memperhatikan sekelilingnya benar benar sudah berada di dalam bukunya. Sabiru segera berlari menuju kastilnya. Hingga seseorang menabraknya, seseorang dengan jubah hitam lusuh.
Laki laki itu memandangi Sabiru dengan tatapan tajam. Lalu mundur perlahan hingga dia berlari menjauh dari Sabiru. Sabiru yang penasaran mengapa laki laki itu berlari darinya pun mengejar laki laki itu.
"Kau, kau mau apa dariku tuan?" tanya laki laki itu.
Sabiru terdiam, mungkin dia salah satu warga dari wilayahnya. Tapi kenapa dia terlihat asing.
"Tidak ada, kenapa kamu lari?"
"Hey!" Sabiru berteriak ketika laki laki itu pergi dengan tergesa-gesa memasuki hutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our World
Fantasy"Kenapa sih takdirnya harus kayak gini?" "Takdir itu nggak salah Starla, cuman dunia kita berbeda ingatlah bahwa aku itu karakter fiksi." "Terus kenapa kamu bisa disini dan hidup layaknya manusia?" Jika sebenarnya dua dunia ini bisa bersatu, Starla...