Selamat Membaca
Kringg....
Suara bel sudah terdengar dari luar gerbang. Starla berlari sembari melambaikan tangan pada Sabiru. Untung saja dia tidak terlambat.
Sabiru ikut melambai pada Starla. Tanpa sadar Sabiru tersenyum melihat punggung kecil yang mulai menjauh memasuki bangunan sekolah.
"Kenapa jantung aku berdetak terus ya? apa aku sakit?" tanya Sabiru kepada dirinya sendiri sembari memegang dadanya.
Sabiru berhenti ditengah jembatan kecil. Memandangi bunga bunga yang berada di depannya. Sesuatu pun menarik perhatiannya. Seseorang dengan gaun berwarna merah dengan rambut pirang yang memiliki panjang sebahu. Sabiru tidak menghiraukannya. Namun, sosok itu membalikkan badannya. Hingga kedua netra mereka saling bertemu.
"Jangan jatuh cinta padanya."
*****
"Starla? kamu udah pulang?" suara Ayahnya dari balik telepon. Ayah sedang berada di perjalanan pulang.
"Belom, lagi ngerjain tugas kelompok."
"Kunci kamu bawa?"
"Nggak, ada Bibi di rumah udah pulang tadi pagi jadi Starla nggak bawa kunci."
"Oke, jangan kemaleman ya pulangnya."
"Siap Yah, i love you."
"I love you too, semangat anak Ayah yang paling cantik di dunia. Nggak deh setelah Bunda."
"Yee... si Bapak. Iyaya Ayah hati-hati yaa."
Sambungan pun terputus. Starla sudah pulang sejam yang lalu, setelah itu dia pergi bersama dengan Arsen untuk mengerjakan tugas mereka. Tidak tidak, mereka tidak pergi berdua. Ada Jean juga dan Arka katanya mereka ingin mengerjakan tugas bersama. Saat ini mereka sedang ada di taman dekat rumah Arsen.
Jika kalian bertanya tentang hubungan Jean dan Arka sekarang, mereka sudah membuat perjanjian untuk tidak saling mengenal satu sama lain. Walaupun sebelum melakukan perjanjian ini Arka harus menerima pukulan dari Jean. Jean masih kaget.
"Bantuin Arka Je." ujar Arsen. Sejak tadi Arsen hanya melihat Jean terduduk tanpa melakukan apapun. Hanya memejamkan matanya sembari menyilangkan tangannya dan menyenderkan tubuhnya pada kursi yang ia duduki.
Jean tidak menjawab apapun, Arka hanya menatap wajah saudara tirinya itu sembari tersenyum. "Yang nyatet materi emang gue, nanti dia yang ngejelasin di vidio." sahut Arka.
Arsen mengangguk.
Selang beberapa menit, Jean bangkit dari duduknya. Mengambil tasnya lalu menarik Arka untuk pergi dari sana. Arka yang terkejut pun sontak menarik buku bukunya yang ada di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our World
Fantasy"Kenapa sih takdirnya harus kayak gini?" "Takdir itu nggak salah Starla, cuman dunia kita berbeda ingatlah bahwa aku itu karakter fiksi." "Terus kenapa kamu bisa disini dan hidup layaknya manusia?" Jika sebenarnya dua dunia ini bisa bersatu, Starla...