*Surat Terakhir dari Sabiru
Untuk seseorang yang sudah menjadi kekasih di dalam ceritaku.
Tahun 1876 dalam Buku Sabiru
Kau masih menyimpan bunga itu? bunganya tidak akan layu, tenang saja. Aku akan tetap mencintaimu sampai bunga itu mati.
Terima kasih, untuk hari harinya. Jika benar pertemuan selanjutnya itu ada, apa kamu mau menjadi kekasihku lagi? Kisah kemarin benar benar sangat singkat, tapi anehnya kenapa bayangmu selalu ada di kepalaku.
Aku sudah cukup bahagia ketika bertemu denganmu, sebenarnya itu lebih dari cukup. Aku sangat sangat bahagia, sampai-sampai aku lupa kalau aku akan meninggalkanmu. Aku suka semua tentangmu, aku suka dunia manusia kalau disana ada kamu. Apa kau menggunakan sihir khusus supaya aku tidak bisa melupakanmu? kalau iya, sihirmu berhasil Starla. Aku selalu mengingatmu setiap aku menyendiri di dalam kamarku. Aku akan selalu ingat setiap saat bersamamu Starla. Dan pasti aku akan selalu merindukanmu.
Teruntuk Sang Kasih...
Ku harap kertas ini bisa sampai padamu. Aku terlalu takut jika berbicara langsung denganmu. Jantungku selalu berdegup kencang, aku gugup tapi aku mencintaimu.
Kau ini bidadari ya? sepertinya semua yang ada di diri kamu itu adalah pesonamu. Aneh, kanapa kamu tidak bersayap? bukankah bidadari itu bersayap? atau supaya kamu tidak terbang meninggalkan aku? tetapi sekarang malah aku yang pergi.Aku ingat ketika kamu dan Jean berada di bawah lampu taman, aku iri dia bisa selalu dekat denganmu, dia bisa memelukmu kapan pun. Dia manusia dan kamu juga manusia, bukankah itu serasi? Aku tahu sebagian hatimu terdapat nama Jean di dalamnya. Sebenarnya aku hanya menerka saja. Tapi itu terlihat ketika kamu memeluknya di sekolah saat Jean bertengkar dengan Arka. Apalagi yang bisa aku lakukan selain tersenyum dan menyaksikan. Apa kalian tokoh utama dalam dunia manusia?
Kalau iya, sepertinya aku tidak bisa memilikimu.
Untuk Starla Sang pemilik mata indah. Aku sudah jatuh cinta padamu ketika kali pertama aku melihatmu dari luar jendela kamar kamu.
Sabiru
KAMU SEDANG MEMBACA
Our World
Fantasy"Kenapa sih takdirnya harus kayak gini?" "Takdir itu nggak salah Starla, cuman dunia kita berbeda ingatlah bahwa aku itu karakter fiksi." "Terus kenapa kamu bisa disini dan hidup layaknya manusia?" Jika sebenarnya dua dunia ini bisa bersatu, Starla...