10. HARI PANJANG

142 143 62
                                    

Selamat Membaca

Seminggu telah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seminggu telah berlalu...

Semenjak Sabiru datang kembali ke dunia manusia, dia selalu ada di hari hari Starla. Kini Sabiru tengah berada di taman bersama dengan Arsen setelah tak sengaja bertemu di perjalanan menuju rumah Starla.

Sabiru masih merasa canggung ketika berada di dekat Arsen begitu pun sebaliknya. Setelah kejadian yang lalu, saat Arsen memukul Sabiru kini mereka kembali bertemu dengan suasana canggung. Arsen berusaha mengubah suasana menjadi santai.

Sembari memakan jajanan yang baru Arsen beli. Keduanya mulai mengobrol dengan nyaman.

"Lo harus tau Biru. Pas lo ngilang tuh, Starla jadi brisik banget dah," ungkap Arsen, ini kedua kalinya Arsen bertemu dengan Sabiru, "katanya kangen terus mau ketemu lo."

Sabiru menoleh sembari mengangkat kedua alisnya. Ia mulai antusias mengobrol dengan topik manusia yang Ia suka.

"Terus setiap dia kangen sama lo pasti dia bakal pergi ke taman. Kalo nggak sendiri paling ngajak Jean atau gak gue."

"Lo juga suka Starla kan?" tanyanya, "gue harap lo nggak ninggalin Starla lagi ya, sedih gue liatnya."

"Emm, ya liat ke depannya saja."

------

"Suuttt sutt, hey Starla."

Tukk... tukk... tuk...

Starla menoleh ketika mendengar panggilan dan suara ketukan kaca jendela. Matanya berbinar ketika melihat sosok yang berjanji akan menemuinya sore ini.

Starla segera membuka jendelanya. Senyumannya terukir sangat jelas membalas senyum Sabiru yang berada di hadapannya.

"Kenapa nggak lewat depan?"

"Aku takut, ada Ayah kamu."

"Ayah nggak galak kok."

"Ya, tetap saja aku takut padanya."

"Ayo masuk."

Sabiru menggeleng, dia tidak mau masuk ke dalam kamar Starla. Itu bisa saja ketahuan Ayah Starla jika dia sedang berada di dalamnya. Dan jika dia ketahuan bisa bisa, Sabiru tidak boleh lagi bertemu dengan Starla pastinya.

"Oke tunggu sebentar." Starla bergegas mengambil kursi belajarnya, lalu memberikan pada Sabiru dari jendela.

Walau mereka tidak bisa duduk bersebelahan setidaknya saat ini mereka sedang berhadapan.

"Kamu habis diceritain apa aja sama Arsen? tadi kata Arsen dia ketemu kamu dijalan," tanya Starla penasaran, "jangan jangan kalian ngomongin aku ya?"

"Ih, tidak... tadi dia hanya bertanya alasan aku pergi." Sabiru berusaha mati matian menahan senyumannya. Ah sulit sekali untuk berbohong.

Our WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang