Cinta Lama atau Orang Baru ?

41 3 0
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Zahra Adyalyta binti Tatang dengan mas kawin yang disebutkan dibayar tunai."

*****

Belajar melupakan masa lalu dan menerima orang baru dengan ikhlas dan sabar, tidak semudah seperti yang dibayangkan. Beradaptasi kembali dengan orang baru, dengan keluarga baru, dengan suasana yang baru. Tak ada yang sulit, namun tak mudah juga untuk melewati semuanya dengan baik-baik saja.

"Mah, pak, ada sesuatu yang mau Zahra sampaikan sama mama dan bapak" ucap Zahra kepada kedua orangtuanya

"Ono opo ndok ?" Tanya bapak Zahra

"Zahra mau ngenalin seseorang ke mama sama bapak. Besok Minggu, beliau mau datang kesini, tidak sendiri, tetapi dengan beberapa wali"

"Maksudnya mau ngelamar ndok ?"

"Belum sampai tahap itu mah. Baru ta'aruf saja dengan mamah dan bapak. Kemarin Zahra sudah bertemu dengannya, ditemani kak Kia dan umi Khasanah, teman kak Kia"

"Alhamdulillah kamu sudah bisa menerima orang baru kembali ndok. Orang mana Ra ?" Tanya mama Zahra

"Orang Surabaya mah"

"Wah jauh ya Ra"

"Lumayan mah"

"Iya kalo jodoh tidak memandang jarak to ?" Jawab bapak Zahra

*****

Di pagi hari, ketika Zahra sedang asyik menikmati segelas teh manis hangat, handphonenya berdering. Zahra mencoba mengambil handphonenya, dan mendapati notifikasi dari mas Dimas.

'ngapain mas Dimas WhatsApp aku pagi-pagi gini' gumam Zahra dalam hatinya

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab Zahra

"Dede gimana kabarnya ?"

Ada yang bisa menebak pesan WhatsApp siapakah itu ?

"Alhamdulillah baik"

"Alhamdulillah. Bapak, mama, dan Hendy sehat de ?"

"Alhamdulillah sehat"

"Kerjanya lancar de ?"

"Alhamdulillah"

"Alhamdulillah. De, maafin mas ya. Mas ngehubungin kamu lagi. Hati mas selalu ga tenang. Mas mimpi kamu terus. Apalagi dengan sikap kamu yang selalu dingin sama mas. Tolong de, jangan cuekin mas. Mas emang salah. Tapi mas mohon kamu ngerti"

Pasti kalian sudah tau itu siapa. Satu kata buat si mas itu donk

"Jauh sebelum ini, sudah aku maafkan"

"Tapi mas merasa belum lega de. Bolehkah kalau mas telfon kamu ?"

"Maaf. Aku sibuk"

"Dede sudah ada calon ?"

Read

"De. Kok cuma dibaca doank pesannya ?"

'Ya Allah Ya Rabb, dia udah punya istri, kenapa masih ngehubungin aku, minta telfon pula' Zahra mulai geram dengan tingkah mas Dimas yang mengajaknya telfon. Tak pikir panjang dan tak ingin berurusan lagi, langsung saja Zahra memblokir kontak mas Dimas.

Ku Ikhlaskan Karena-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang