Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik, sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu
(Al-Baqarah :221)*****
Zahra mencari satu kontak yang pernah mas Dimas kasih untuknya. Yaaa, akhwat yang bisa membantu Zahra untuk mengantarkannya ke tempat kajian.
"Assalamu'alaikum ukhti Siti. Saya Zahra, temennya mas Dimas"
"Wa'alaikumsalam. Oh iya mba. Gimana mba ?"
"Gini ukhti, mas Dimas sering cerita tentang kajian yang beliau ikuti. Nah Zahra ingin ikut kajiannya ukh"
"Boleh mba Zahra. Mba Zahra tinggal dimana ?"
"Saya tinggal di Bandung ukh. Kalo bisa saya ingin ambil kajiannya satu bulan sekali di hari Minggu. Soalnya saya kerja full. Hanya libur hari Minggu saja ukh, bagaimana ?"
"Boleh mba Zahra. Yang terpenting konsisten saja. Dan niatkan karena Allah. Jangan karena niat yang lain ya mba, supaya kita mendapat keberkahannya"
"In Shaa Allah ukhti. Doakan saya ukh, supaya saya bisa menjadi muslimah lebih baik lagi"
"Aamiin Ya Allah. In Shaa Allah mba Zahra"
"Alhamdulillah terimakasih ukhti Siti. Kira-kira kapan saya bisa ikut kajiannya ukh ?"
"Sama-sama mba Zahra. Senggang waktunya mba Zahra saja kapan bisa dimulainya. Nanti kalau mau ke Tangerang, kabarin saya 2 hari sebelumnya supaya saya bisa bikin janji dengan musrifahnya"
"Kalau begitu, In Shaa Allah Zahra akan mulai bulan depan ya ukh. Di Minggu pertama"
"Boleh mba Zahra. Bismillah ya"
"Bismillah barakallah ukhti"
*****
Dengan penuh keyakinan dan tekad yang bulat, demi menjadi muslimah yang lebih baik dan taat kepada Allah SWT. Zahra pergi ke kota Tangerang, kota penuh kenangan yang pernah ia ukir bersama orang yang sangat ia cintai, dan pada akhirnya harus ia buang jauh kenangan itu.
"Jeni, lu free ga hari ini ? Gua otw ke rumah lu. Kalo free ntar jemput gua ya di agen bus" Zahra menulis sebuah pesan untuk jeni, sodara sepupunya yang tinggal di tangerang
"Lah, kok mendadak gini, ada apa emang mbak ?" Tanya jeni
"Ada urusan aja"
"Urusan apaan ? Mau ketemu sama cowo lu. Bukannya udah putus ya. Uuppsss keceplosan sorry hehe"
"Bukan ihh. Urusan lain pokoknya. Udah jawab lu free ga hari ini ?"
"Haha duh cup cup cup jangan galau yaaa. Iya iya gua free"
"Kagak galau gua. Sueeee emangg"
"Haha nyampe mana emang lu ?"
"Udah mau nyampe sih. Tapi gua kayaknya ke kios om Agus dulu deh. Lu jemput gua di sana ya. Ntar gua kabarin lagi"
"Dihh ngapain lu kesono dulu ? Mau ngucapin perpisahan ? Haha"
"Serah lu dah mo ngomong apaan"
"Haha sensi amat yang lagi putus cintaaa"
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Ikhlaskan Karena-Nya [END]
SpiritualCinta beda Manhaj Ikhlas diibaratkan seperti membuang kotoran, tidak pernah kita ungkit dan sesali keberadaannya. Menceritakan kisah cinta antara dua sejoli, Zahra dan Dimas. Namun sayang, mereka tidak ditakdirkan bersama. Antara mengikhlaskan atau...