La Yukallifullahu Nafsan Illa Wus'aha
'Allah tak membebani hamba kecuali menurut kemampuannya'
(Al- Baqarah : 286)*****
"Sebelumnya saya minta maaf banget sama kamu, dan terutama kepada kedua orang tua kamu, saya sudah bikin salah ke kamu dan ke orang tua kamu, udah bikin anak orang di bawa ke Jawa, saya tidak bisa lanjutkan hubungan sama kamu, karena saya, harus taat sama pimpinan saya dan jama'ah saya, mencankup segala Aspek. Termasuk pernikahan, saya taat sama jama'ah, saya minta keikhlasan kamu, dan saya doakan semoga Allah mempertemukan kamu dengan yang terbaik, daripada saya" Pesan whatsapp dari mas Dimas
"Gak apa-apa. Insyaallah aku ikhlas. Makasih banyak. Dan maaf kalo ada banyak salah juga" balas Zahra
"Saya mohon maaf banget sama kamu, semoga untuk kedepannya silaturahmi jangan sampai terputus, baik kita maupun orang tua kita. mungkin lain kali saya bisa silaturahmi lagi ke tempat kamu dan sebaliknya" jawab mas Dimas
"Iya" singkat balasan dari Zahra
*****
Hancur berkeping-keping hati Zahra. Orang yang ia percaya, yang ia sayangi, cintai sepenuh hati, ia banggakan, ia korbankan, kini telah pergi. Tak pernah terlintas sedikitpun dalam benak hati Zahra untuk berpisah dengan mas Dimas yang ia cintai. Sulit dan sangat sulit untuk melepaskan mas Dimas, lelaki penyabar, penyayang, perhatian. Kenangan manis bersamanya akan selalu terkenang, bujuk rayunya, candaannya, ledekannya, dan hal-hal kecil yang membuat Zahra tersentuh.
Tak bisa mengungkapkan kata-kata lagi, hanya air mata yang terus membanjiri pipinya yang akan menemani sepanjang malamnya.
Jam telah menunjukkan pukul 3 dini hari, mata sayu dan lebam Zahra masih terbuka. Hingga akhirnya adzan shubuh berkumandang, Zahra bergegas mengambil air wudhu dan sholat. Air mata Zahra tumpah sejadi-jadinya saat menengadahkan tangannya untuk berdoa kepada sang Maha Pembolak balik hati.
Zahra membuka handphonenya kembali, ia mencari suatu nama di kontaknya. Lalu ia mengirimkan pesan WhatsApp"Aku tidak pernah menyesal dipertemukan sama mas. Allah beri jalan buat aku lewat mas. Lewat mas, aku belajar tentang Islam, aku belajar sabar, belajar ikhlas, belajar menurunkan ego aku, dan menyadari semua sikap jelek aku, insyaAllah aku akan perbaiki semuanya. Terimakasih banyak atas semua pelajaran berharga dan tuntunan yang pernah mas kasih ke aku. Mas orang yg luar biasa, sangat penyabar, sangat penyayang, lembut hatinya. Maafkan sikap aku, kata-kata aku yang selalu melukai hati mas. Aku cuma bisa kasih doa semoga mas selalu sehat, dipertemukan dengan jodoh yang jauh lebih baik dari aku. Aku pasti selalu merindukan semua pelajaran yg mas kasih ke aku." Sebuah pesan untuk mas Dimas
"Siap Dede. Mas juga banyak belajar dari dede. Pokoknya komunikasi kita jangan sampai putus" balas mas Dimas
"In Shaa Allah mas. Keputusan mas udah benar-benar bulat ?"
"In Shaa Allah udah de, udah mas pertimbangkan, In Shaa Allah ini jalan terbaik dan Haq yang Allah kasih ke mas dan juga kamu. Dan mas juga tidak mau ingkar sama pimpinan dan jama'ah mas."
"Alhamdulillah. Berarti mas akan pilih perempuan yang ada di jama'ah mas itu ?"
"In Shaa Allah de"
"Udah ada mas ?"
"In Shaa Allah ada de"
"Alhamdulillah semoga berjodoh"
"Aamiin Ya Allah. Minta doanya ya de"
"In Shaa Allah mas"
"Terimakasih Dede. Sekali lagi mas minta maaf yang sebesar-besarnya sama kamu dan keluarga"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Ikhlaskan Karena-Nya [END]
SpiritualCinta beda Manhaj Ikhlas diibaratkan seperti membuang kotoran, tidak pernah kita ungkit dan sesali keberadaannya. Menceritakan kisah cinta antara dua sejoli, Zahra dan Dimas. Namun sayang, mereka tidak ditakdirkan bersama. Antara mengikhlaskan atau...