Seberapa dekat jaraknya, bila bukan takdirnya, mereka akan berpisah. Dan seberapa jauh jaraknya, bila sudah jadi takdirnya, dia akan bertemu.
*****
Keesokan harinya, masih ditangerang, Zahra bersama keluarga Bulik harti berkunjung ke rumah sepupu om sorno yaitu bude Nikmah. Zahra, Om sorno, Bulik Harti dan ketiga anaknya yaitu Dewi, Jeni, Sani sedang bersiap-siap. Sementara Ozi -calon suami dari dewi- menyiapkan mobilnya untuk dikendarai berkunjung ke rumah bude Nikmah.
Akhirnya mereka semua tiba di rumah Bude Nikmah.
"Assalamualaikum" semua mengucapkan salam
"Wa'alaikumsalam, walah sini masuk masuk" jawab bude Nikmah
Semua masuk dan langsung duduk diruang tamu. Sementara bude Nikmah sibuk mengeluarkan persediaan makanan yang ia miliki untuk menyuguhkan tamunya
"Walah lama ga ketemu, gimana pada sehat to ?" Tanya bude Nikmah sambil membuka toples-toples makanan
"Yo sehat, keliatan to gemuk-gemuk gini, udah pada siap buat diqurbanin" ledek om sorno ke anak-anaknya
"Haha" semua tertawa
"Lah kamu kapan nikah wi" tanya bude Nikmah kepada Dewi
"Doain aja bude secepatnya" jawab Dewi
"Ya pasti didoain semoga lancar ya" jawab bude Nikmah
"Ayo ayo di unjuk ini loh. Ndok ayo ndok makan ini" Bude Nikmah menawarkan kepada Zahra
"Hehe iya bude" jawab Zahra
"Lah ini loh mba, yang mau dijodohin sama Randy, si bungsu, gimana mba ?" Om sorno menawarkan ke bude Nikmah
"Lah aku ya ikut aja lah, kalo anak sama-sama cocok, ya aku dukung, tapi Yo tau sendiri kan ? Randy itu agak susah anaknya, suruh kuliah aja males-malesan akhirnya mogok kan ga dilanjutin, pesantren juga sering dapat hukuman, gara-gara kabur-kaburan terus dari pondoknya, bapaknya sampe kewalahan nasehatinnya" bude Nikmah menceritakan karakter anaknya
"Nanti kalo sama Zahra kan jadi luluh, cocok sama Zahra, kalau yang satunya aktif, yang satunya lebih diam, Zahra juga gigih lagi orangnya, ya kan Ra ?" Sambung om sorno
Zahra hanya senyum aja, ga tau apa yang harus disampaikan, ingin melawan dan mengatakan bahwa Zahra sudah punya pilihan lain, tapi Zahra urungkan niatnya untuk mengatakannya. Obrolan omnya ini dianggap angin lalu oleh Zahra, Zahra tidak terlalu menanggapi serius permintaan om nya ini.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam" jawab semua orang
"Lah kebetulan ini loh yang lagi di omongin datang, panjang umur kamu ran" ucap om sorno kepada Randy
"Ngomongin opo to om ?" Sahut Randy sembari menyalami semua tamu
"Ehh biasa aja salamannya jangan nervous gitu. Santuy haha" ledek jeni kepada Randy ketika sedang menyalami Zahra
"Emang keliatan nervous to Jen ?" Tanya Randy
"Iya lah gemetaran gitu" jawab jeni
"Dasar kamu itu ran, ga bisa liat cewe bening dikit" ucap om sorno
"Haha" semuanya tertawa melihat tingkah Randy yang pipinya sudah merah dan berlalu ke dalam rumah dan diikuti bude Nikmah
"Mba, nanti kalo jadi sama mas Randy, nanti bakal dekat sama Bulik. Nanti bulik bakal sering main ke rumah ini, karna rumah ini nantinya bakal jadi rumah Randy, dan orang tuanya nanti bakal tinggal di kampung, kalo Randy udah punya istri" ucap Bulik Harti, ketika pemilik rumah sedang masuk ke dalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Ikhlaskan Karena-Nya [END]
EspiritualCinta beda Manhaj Ikhlas diibaratkan seperti membuang kotoran, tidak pernah kita ungkit dan sesali keberadaannya. Menceritakan kisah cinta antara dua sejoli, Zahra dan Dimas. Namun sayang, mereka tidak ditakdirkan bersama. Antara mengikhlaskan atau...