Mencari karir

209 28 10
                                    

2019 tepatnya bulan Juni tanggal 16, hari yang ditunggu-tunggu selama kurang lebih 4 tahun berjuang di bangku kuliah. Akhirnya Alhamdulillah berkat doa mama, bp, sodara, dan teman-teman semua, zahra berhasil meraih title S.Sos. suatu kebanggan tersendiri bagi diri zahra sendiri, segenap pengorbanan pikiran, waktu, usaha orang tua yang telah banting tulang mencari biaya untuk zahra kuliah, akhirnya telah membuahkan hasil yang mengharukan. Tepatnya 3,5 tahun zahra bisa merampungkan studi di salah satu universitas Islam di kota bandung.

Dari sinilah karir Zahra dimulai. Zahra merupakan wanita yang optimistis, pantang menyerah, apapun yang menjadi impiannya harus terwujudkan. Setelah urusan perkuliahannya diselesaikan, ia mulai rajin mencari lowongan kerja, baik offline maupun online. Telah banyak surat lamaran yang ia masukkan ke berbagai perusahaan di kota Bandung, Bekasi, Jakarta, Tangerang, dan berbagai kota lainnya di pulau Jawa. Tidak putus asa, telah banyak panggilan kerja yang ia sanggupi, namun tidak sedikit yang gagal hanya sampe proses interview dan test kerja.

Tidak hanya ke berbagai perusahaan, Zahra juga mencari informasi tentang CPNS, dan ia pun ikut daftar. Zahra mengurus semua persyaratan yang lumayan ribet.

Pada suatu ketika, zahra di panggil untuk mengikuti tesr kerja di sebuah perusahaan ditangerang. Hal itu Zahra sanggupi, kebetulan ia memiliki sodara di Tangerang, dan ini memudahkannya untuk menginap sementara di sana sembari menunggu pengumuman. Dengan hati yang yakin dan optimis, Zahra berngkat ke Tangerang dengan memohon restu orang tua.

Setelah melaksanakan test kerja, di hari itu juga ia mendapatkan pengumuman bahwa namanya ada didaftar untuk melakukan tahap selanjutnya yaitu interview. Jadwal interview ini dijadwalkan satu Minggu setelah test kerja. Hingga datang waktunya, Zahra pun menyanggupi undangan interview tersebut. Dengan pede dan cekatan Zahra menjawab semua pertanyaan dari interviewer. Setelah selesai melakukan interview, peserta dibolehkan pulang dan peserta yang lolos akan diumumkan via email.

Satu bulan telah berlalu, Zahra menunggu kiriman email atau pesan masuk dari perusahaan tersebut namun tak kunjung ada kabar. Akhirnya Zaha pasrahkan sama Allah, tak lupa Zahra selalu panjatkan do'a untuk dimudahkan urusannya dan dilancarkan rezekinya. Sudah sekitar 6 bulan dari Zahra wisuda, ia belum juga mendapatkan pekerjaan. Zahra tetap bersikeras memikirkan segala cara agar karirnya terwujud. Zahra pun berdiskusi dengan Bulik dan om nya yang mana ia tempati rumahnya untuk bersinggah selama di tangerang.

"Bulik, menurut Bulik Zahra harus ngelamar kemana lagi ya ? Bulik punya kenalan orang pabrik ga ? Zahra kayanya pengen kerja di pabrik" tanya Zahra ke tante Harti.

"Hhmm ada sih, cuma Bulik ga yakin kalo dia bisa masukin, kamu coba ngomong sama om kamu, siapa tau dia bisa bantu" kata Bulik Harti

"Iya deh Bulik nanti Zahra coba"

"Om, Zahra minta bantuan om, Zahra pingin kerja, siapa tau om punya kenalan yang butuhin tenaga kerja" ucap Zahra kepada om sorno

"Zahra dari pada pusing-pusing cari kerja, langsung nikah aja ya, om punya keponakan namanya Randy, kalo kamu nikah sama dia, kamu udah terjamin hidupnya, harta orang tuanya banyak, anaknya cuma dua, dia anak bontot, pasti dapat warisan banyak nanti kamu. Hartanya tujuh turunan ga akan abis, udah enak pokoknya, tinggal duduk manis aja nanti kamu Nerima uang" tawaran om sorno yang serius diselingi candaan untuk menjodohkan Zahra dengan keponakannya

"Haduh om belum mikir nikah, aku masih pengen kerja, pengen bahagiain orang tua lewat usah aku sendiri."

"Ahh kamu ini ya, ditawarin enak malah nolak"

"Hehe" Zahra bingung mau jawab apalagi, cari aman aja, senyum aja

"Gini ya Zahra, om sebenernya pengen bentuk pribadi kamu dulu, biar kamu bisa tahan banting, sebelum masuk kedunia kerja. Karna ini penting dalam dunia kerja, kamu harus bentuk mental kamu supaya kuat menghadapi masalah. Dan ingat dalam mencari pekerjaan, kamu harus berani pedih. Namanya orang usaha harus berani dari nol, jangan pandang apa pekerjaan kamu. Yang penting halal. Ngerti ga apa yg om omongin ?" Tanya om sorno

"Iya ngerti om, terus Zahra harus gimana om ?"

"Besok kamu datengin om kamu, om Agus. Dia kan jualan sembako di pasar, kamu ikut kerja sama om kamu itu. Kalo kamu ikhlas ngejalaninnya, ga akan lama, rezeki akan mengikutimu"

"Iya om, Zahra mau, besok Zahra kerumah om Agus"

Setelah berdiskusi dengan om sorno, Zahra langsung telfon ke mama

"Mah, Zahra mau minta ijin, Zahra mau kerja di om Agus dulu sambil nunggu panggilan kerja"

"Zahra, kamu jauh-jauh ke Tangerang masa mmau jualan dipasar, mama nyekolahin kamu tinggi-tinggi biar kamu dapet kerjaan yang lebih baik. Zahra jodoh itu tergantung lingkungan kamu, kalo kamu bergaulnya sama orang pasar, nanti jodoh kamu ga akan jauh dari itu" kata mama yang khawatir dengan anaknya

"Mah, udah mama tenang aja, Zahra kerja disini juga buat sementara dan buat nambah penghasilan Zahra dari pada nganggur terus terusan kaya gini. Masalah jodoh, itu udah ada yang ngatur, Zahra pasrahin sama Allah, pilihan Allah pasti yang terbaik buat hidup Zahra. Udah mama tenang aja, yang penting mama doain Zahra yg baik-baik" Zahra menenangkan mamanya

"Ya udah kalo emang itu keputusan kamu, mama juga cuma bisa doain kamu, semoga anak mama bisa menjadi orang yang berhasil, dan dapat jodoh yang terbaik menurut Allah"

"Aamiin Ya Allah. Makasih ya mah"

Bersambung....

Ku Ikhlaskan Karena-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang