Muhasabah

25 1 0
                                    

Malunya diri ini ketika dianggap baik oleh orang, padahal Allah sedang menutupi aib ku.

*****

Rindu ini menyiksa. Ya mungkin itulah ungkapan untuk dua pasangan sejoli yang sedang di mabuk asmara. Hari demi hari Zahra dan mas Dimas selalu menghabiskan waktu dengan chatingan dan video call via whatsap. Sekedar untuk melepas rindu.

"Dede udah pulang kerjanya ?"

"Udah mas. Baru samai rumah"

"Ya udah mandi, terus sholat, terus ngaji terus makan. Nanti abis itu mas vc

"Siap boss"

Beberapa saat kemudian...

"Aku udah beres mas"

Berdering...

"Assalamualaikum" ucap mas Dimas

"Waalaikumsalam"

"Udah mandi ?" Tanya mas Dimas

"Udah"

"Udah sholat ?"

"Udah"

"Udah makan ?"

"Udah"

"Udah ngaji ?"

"Hehe" Zahra terkekeh

"Pasti belom. Dibilangin ya. Usahakan setiap hari itu ngaji. Walaupun hanya satu ayat. Jangan sampai kamu jauh dari Al Qur'an" mas Dimas menghela nafas

"Hehe ya udah nanti aja deh" ucap Zahra

"Hhmmm. Ya udah sana sekarang ngaji aja dulu. Nanti video call nya kalo udah selesai ngajinya" ucap mas Dimas

"Dihh"

"Ayo lah de. Harus dibiasakan. Biar nanti ketika kita punya anak. Kita udah terbiasa, dan bisa menjadi contoh untuk anak-anak kita" ucap mas Dimas

"Ya udah deh mas" jawab Zahra pasrah

"Harus ikhlas ya de" ucap mas Dimas

"Iya mass" sahut Zahra

*****

"Assalamu'alaikum Zahra" chat dari Risa -teman SMA Zahra-

"Wa'alaikumsalam Risa" balas Zahra

"Zahra apa kabarnya ?"

"Alhamdulillah baik. Kamu gimana Ris ?"

"Alhamdulillah baik juga. Zahra aku ganggu ga ? Aku pingin telfon kamu" Tanya Risa

"Engga kok Ris. Telfon aja"

"Maksih ya udah angkat telfon aku. Sebenarnya aku pingin curhat Ra"

"Sama-sama Risa. Mau curhat apa ? Curhat aja Ris. Aku siap mendengarkan hehe"

"Ra, kamu tau kan Rian ?"

"Rian, pacar kamu waktu SMA itu bukan ?"

"Iya Ra bener"

"Oh gimana ? Kamu masih sama dia ?"

"Masih Ra"

"Wah awet ya"

"Justru itu ra. Kamu tau sendiri kan kita pacaran udah lama banget. Hampir 7 tahun"

"Wawww"

"Tapi sekarang aku lagi bingung banget Ra. Aku ga pingin kita tambah berlama-lama lagi pacaran. Aku butuh kepastian dia. Sebenernya dia serius ga buat nikahin aku. Tapi saat aku tanyakan dia, dia selalu jawab kalau dia belum siap dengan alasan masih punya tanggungan adik sekolah. Karena dia anak pertama dan laki-laki. Dia merasa bahwa adiknya adalah tanggung jawabnya, dan dia mau nikahin aku kalau adiknya udah lulus sekolah. Sedangkan adiknya masih 2 tahun lagi untuk lulus"

Ku Ikhlaskan Karena-Nya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang