Di atap sekolah.
Wushhh!!!
"Hah..."
Asap rokok yang berwarna putih itu terbang bersama angin. Asap rokok yang berwarna putih itu perlahan-lahan pudar dan menghilang seperti di telan oleh udara. Mata emas kecoklatan itu menatap kosong kearah langit biru yang menjulang di atasnya. Dia berulang kali menghela nafas di ikuti oleh hembusan asap rokok.
Semua teman-temannya yang ikut bolos sekolah pun ikut menghirup rokok yang di bawa oleh pemuda itu, kecuali seorang remaja yang bermata biru sapphire yang kita panggil Taufan. Dia hanya menatap teman-teman dari kejauhan karena dirinya tidak suka asap rokok. Bukan hanya tidak suka asap rokok tapi ada alasan lain ia tidak suka rokok.
"Fan,serius lu gak mau?"tanya seorang temannya yang memiliki mata warnanya sama seperti dirinya tapi lebih terang.
Taufan hanya menggelengkan lalu berjalan kearah pagar pembatas yang ada di atap sekolahnya. Dia menatap langit yang berwarna biru cerah itu dengan tatapan hampa.
"Kalau cape,bunuh diri aja fan"ucap salah satu sahabatnya yang memakai kacamata minus.
Taufan pun menoleh kebelakang lalu dia tersenyum.
"Hahaha!!!gua emang cape,tapi...."
Taufan pun berjalan kearah sahabatnya itu ,lalu mendekatkan wajahnya tepat di depan sahabatnya itu.
"Gua gak bakalan mati sebelum gua nikahin gempa"
"Uhuk!uhuk!sadar woy!gempa itu cowok!!"teriak Halilintar yang sedang makan bekal yang di bawa gempa dan berakhir tersedak karena ucapan taufan tadi.
Taufan hanya mengangkat bahunya lalu berjalan kembali kearah pagar pembatas. Suasana di atap sekolah itu kembali sunyi. Angin berhembus kencang menerbangkan debu-debu yang menempel di lantai atap sekolah SMK high school galaxy itu. Tujuh remaja yang bolos itu mempunyai tatapan mata yang kosong dengan pikiran yang berantakan.
"Gem,lu gak bakalan overdosis?"
Lantas,semua remaja yang mendengarnya langsung menoleh kearah gempa. Gempa yang di tatap semua temannya,hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali menghidupkan rokoknya.
"Udah gem,lu hampir abis sebungkus,yang ada lu mati nanti, inget,kita punya impian yang sama kan?"ucap Halilintar sembari berjalan kearah gempa sembari menyerahkan kotak makan gempa.
Lalu Halilintar pun membuka botol air mineral yang sempat ia beli tadi lalu meneguk air yang berwarna bening itu. Gempa hanya menatap kosong kearah Halilintar,lalu kembali menatap langit.
"Kalau lu mati duluan,gua gak bakalan maafin diri gua sendiri"ucap Halilintar lagi.
Lalu Halilintar pun mengambil rokok yang ada di tangan gempa,lalu membantingnya ke lantai atap sekolah.
"Lu tau nggk,lu itu alasan buat gua tetap hidup gem"ucap Halilintar lagi sembari menginjak-injak rokok milik temannya itu.
Lalu gempa pun tersenyum tipis melihat Halilintar. Hatinya yang tadinya terasa dingin perlahan hangat. Gempa menundukkan kepalanya dan menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.
"Cieee!!!gempa saltingggg!!~~"goda temannya yang bermata orange.
Lantas,gempa pun mengangkat kepalanya. Terlihat jelas wajahnya memerah seperti tomat. Dia melemparkan korek api kearah temanya itu dan ya!tepat sasaran.
"Gua gak salting! cu--cuman... terharu aja sama kata-kata Halilintar"ucap gempa sembari memalingkan wajahnya.
"Ahhh~~masaaaaa~~~"goda teman-temannya lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saling melengkapi.[ON!]
Non-FictionCr art by: @darkhana_ on Instagram. ini mengisahkan tentang sekumpulan remaja yang saling menyemangati satu sama lain. Mereka berasal dari keluarga yang memiliki takdir yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. "ayah ingin kamu jadi pilot, Hali...