Gempa pov's
Nama gua Gempa earthquake putra tunggal dari keluarga earthquake. Sejak kecil,gua dituntut baik-baik oleh keluarga gua tapi karena suatu kejadian hidup gua hancur sehancur-hancurnya. Waktu gua berumur sekitar 10 tahun,om gua tanpa alasannya yang jelas nyulik gua dan gua di bawa ke pusat kota tempat tinggalnya.
Gua waktu itu gak tau apa-apa,gua mau-mau aja tuh di bawa sama om gua karena posisinya gua lagi main di taman dan om gua dateng sambil bawa permen dan tiba-tiba aja gua di iket lalu gua di masukin ke mobilnya. Waktu itu gua gak bisa berbuat apa-apa,bahkan untuk berteriak aja gua gak bisa dan pada akhirnya gua pasrah.
Saat udah nyampe di rumah om,gua cuman bisa diem dan tubuh gua bergetar hebat. Gua menatap horor pada om gua yang dengan entengnya nyentuh seluruh tubuh gua. Waktu itu gua cuman bisa nangis dan nangis,gua bener-bener bingung mau ngapain. Setelah kejadian itu,gua dianggap sebagai anaknya dia yang jelas-jelas gua adalah keponakannya.
Hampir setiap hari gua disuruh pake wig dan rok layaknya anak perempuan. Menurut gua dia udah kehilangan akal sehatnya sendiri. Tapi walaupun gua nolak kemauannya,gua di ancam kalau gua gak bakalan ketemu orang tua gua lagi. Dan pada akhirnya gua nurutin semua kemauannya, kehendaknya. Hidup gua dari saat gua di culik berubah 100%.
Gua mulai takut bersosialisasi, takut orang banyak dan yang paling gua takuti adalah tidur. Ya tidur, soalnya saat gua tidur pasti atau bahkan setiap gua tidur,om gua masuk kedalam kamar gua dan yah....dia melakukannya kepada gua. Pintu kamar gua gak di kasih kunci karena itu kemauan om.
Gua juga paling takut bertemu sama kakek-kakek. Jujur gua kangen banget sama orang tua gua. Kadang suka coba buat telepon mereka ya walaupun kadang gak di angkat. Entah mereka yang gak peduli atau bahkan udah menjual gua ke om,tapi gua bener-bener kangen sama mereka. Tapi gua bersyukur karena masih bisa hidup dan di kasih uang sama om walaupun harus memuaskan nafsunya terlebih dahulu. Itu bukan berarti gua menikmati apa yang om lakuin sama gua,nggk,gua cuman bersyukur.
Ah... sekarang gua mau ketemuan sama Taufan.
Gempa pov's end.
Setelah mandi, gempa mengeringkan seluruh badannya dengan hati-hati. Setelah kering,gempa mengambil lotion lalu menyapukan ke kedua lengannya. Setelah selesai,gempa mengambil kaos berwarna hitam lengan pendek di lanjut mengambil rok sebatas paha berwarna hitam juga. Setelah selesai memakai kaos dan rok,gempa mengambil kotak P3K lalu mengambil perban.
Setelah selesai menutupi lukanya dengan perban, kemudian gempa pun mengambil kardigan. Kemudian mengambil antingnya lalu di pasangkan ke kedua telinganya. Di ambil wignya yang berwarna hitam yang tergeletak di kasur lalu dia pun dengan telaten memasangnya di kepalanya. Setelah itu dia mengambil karet Jepang lalu mengepang sedikit rambutnya. Lalu dia pun mengambil kalung salibnya dan di pasangkan sempurna di lehernya.
Setelah cukup dalam keadaan,gempa mengambil nafasnya dan kembali merapihkan pakaiannya. Dia berdoa sebelum dia berangkat lalu keluar dari kamarnya. Dia menatap sekeliling rumah dan sepertinya om nya sedang pergi keluar,dia bersyukur akan hal itu.
"Gua harus pulang sebelum om pulang,ya tuhan lindungilah gem..."ucap gempa.
Gempa menuruni tangga rumahnya dengan cepat lalu membuka pintu rumah. Setelah menutupnya,gempa berlari keluar dari kawasan rumahnya menuju ke taman yang dijanjikan oleh Taufan tadi.
-----------------
Tidak butuh waktu yang lama,gempa akhirnya sampai di tempat tujuannya dengan selamat. Gempa menatap sekeliling untuk mencari keberadaan Taufan.
"Dimana si tahupan itu...hah..hah..."
Gempa pun duduk di kursi taman lalu mengambil handphonenya yang berada di dalam tasnya. Di tekan nomor Taufan yang berada di layarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saling melengkapi.[ON!]
SaggisticaCr art by: @darkhana_ on Instagram. ini mengisahkan tentang sekumpulan remaja yang saling menyemangati satu sama lain. Mereka berasal dari keluarga yang memiliki takdir yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. "ayah ingin kamu jadi pilot, Hali...