"Uangnya udah mama kirim ya blaze,inget harus hemat jangan beli yang nggak-nggak, inget itu. Dan oh ya satu lagi..."
"Kalau butuh uang bilang aja ke mama atau ke papa ya,kami bakalan kirim kamu uang seberapapun yang kamu mau. Jadi anak yang baik ya disana,untuk sana ini mama sama papa belum bisa pulang, mungkin bulan depan mama pulang...."
"Kau mendengarkan mama tidak blaze?...blaze?..."
Mata orange itu menatap kosong kearah jendela kamarnya. Dia tidak mendengarkan suara yang keluar dari handphonenya yang berada di sampingnya. ruang yang di sebut kamar itu tidak terlihat seperti kamar pada umumnya.
Berantakan,penuh dengan coret-coretan horor di dindingnya menambah kesan menakutkan. Di lantai juga berserakan bungkus bekas obat-obatan dan juga beling-beling dan pisau cutter. Ada banyak juga suntikan bekas dan beberapa gumpalan tisu yang sudah berwarna merah. Tepat di langit-langit kamarnya,teruntai tali dengan bagian bawahnya memiliki bentuk bulat.
"Blaze?kau masih disana nak?..."
"Ck! banyak bacot!uang uang uang!!! gua gak butuh uang!gua butuhnya kasih sayang dari lu!lu pikir dengan uang bisa bikin gua seneng?!!!nggk!!nih ya lama-lama gua bakar itu uang!!!"
"Blaze...kenapa kau menjadi seperti sekarang ini nak?..."
Blaze bangun dari duduknya dan meremas pecahan beling yang berada di telapak tangannya dengan kuat.
"Apa?lu nanya kenapa gua kek gini?lawak!!lu kira selama ini gua berubah gara-gara siapa?hah?lu anj*ng!!!lu!!sama selingkuh lu!!lu kira gua bahagia karena di kasih uang sebanyak yang gua mau?nggk!!!gua stres!! depresi!!!!muak gua sama lu!!"
Setelah mengatakan kata-kata itu, blaze menutup panggilan dari ibunya tersebut lalu melemparkan handphonenya ke tembok. Dia jatuh terduduk di kasur sembari memukul-mukul bagian samping kepalanya dengan keras. Darah segar kian mengalir dengan deras dari telapak tangannya dan juga kepalanya,tapi dia tidak peduli terhadap itu. Yang penting adalah dia bisa melepaskan seluruh emosinya.
Hingga beberapa saat dia berhenti memukul kepalanya dan menatap tali yang sedari tadi bergoyang kesana kemari karena tertiup angin, seakan-akan tali itu menyuruhnya untuk melakukan yang di luar nalar. Matanya ke kanan dan kiri mengikuti gerakan tali yang berada di hadapannya.
Dengan gerakan perlahan,blaze mulai mendekati tali tersebut dan mulai memanjat kursi yang berada di bawah tali itu. Saat tali itu sudah terpasang pas di lehernya,dia mulai memejamkan matanya dan hendak menendang kursi yang ia naiki.
"Shhh...kalau ini jalan satu-satunya,gua bakalan lakuin apapun..."
Saat ia sedikit menendang kursinya,di ingatannya ia mengingat sesuatu.
"Blaze... Lu keren...gila sih..."
"Ayo blaze semangat!!!lu pasti bisa!!!"
"Tuhan itu gak suka orang yang mudah nyerah loh blaze,ayo semangat!!!blaze pasti bisa!!!"
"Allah bersama dengan orang-orang yang sabar..."
"Tuhan selalu membuat kejutan di akhir cerita manusia blaze... thorn yakin,blaze bisa menemukan sesuatu yang indah di akhir cerita blaze nanti..."
"Hm!anak lemah...tapi lu keren,bisa lewatin semuanya. Semangat bro...semua orang peduli terhadap lu...Allah pasti menjanjikan sesuatu yang indah bagi umatnya yang sabar."
"BLAZE!!!!"
"hah?!....hah...hah..."
"Alhamdulillah lu masih idup..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Saling melengkapi.[ON!]
غير روائيCr art by: @darkhana_ on Instagram. ini mengisahkan tentang sekumpulan remaja yang saling menyemangati satu sama lain. Mereka berasal dari keluarga yang memiliki takdir yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama. "ayah ingin kamu jadi pilot, Hali...