0.2

1.4K 141 49
                                    

⚠️ warning!semua cerita ini adalah sebagaian besar adalah kisah nyata!⚠️


Setelah menyelesaikan hukuman-hukuman yang pak guru BK berikan kepada mereka, mereka pun masuk kedalam kelas kembali dan mereka pun mulai mengikuti pelajaran seperti biasa. Suasana hening,sunyi dan tenang menghiasi ruangan kelas 10. Semuanya sibuk dengan pekerjaan mereka sendiri tentu dengan pikiran mereka sendiri,sama halnya dengan 7 remaja laki-laki kita,UPS! maksud ku 6 remaja laki-laki kita dan satu remaja perempuan kita.

"so for homework, write a paper about what you want to understand in the future? make it as long as possible and then present it in front of the class, who is the longest and most interesting then I will post it on the school wall, understand?"

"Yes sir, we understand!!"

"Good, since the English lesson is over, please rest, see you at the next meeting."

Semua murid pun mengemasi semua buku-bukunya lalu satu persatu dari mereka mulai keluar dari kelas, menyisakan 7 orang siapa lagi kalau bukan geng huru-hara kita. Taufan dengan gesit berjalan kearah gempa yang masih merapihkan buku-bukunya. Dia menopang dagunya menggunakan kedua tangannya lalu tersenyum lebar kearah gempa.

"Nih bocah ngapa ya?"tanya gempa yang masih memasukan satu persatu bukunya.

Bukannya menjawab, Taufan malah senyam-senyum sendiri dan masih menatap kearah gempa. Gempa yang sudah selesai dengan membereskan buku-bukunya pun menatap heran kenapa makhluk biru dihadapannya.

"Lu kenapa dah? senyam-senyum sendiri, overdosis?"tanya gempa untuk kedua kalinya.

"Iya aku overdosis sama senyuman kamu~jiakkkkkkk!!!!"

Pletak!!
Bush!!!
Plak!!!

"Khu--..."

Taufan pun mengusap pipinya yang merah di tampar oleh seseorang tapi bukan gempa, melainkan seseorang.

"Heh?!lu ngapain deket-deket sama gempa?!"

Refleks Taufan pun menolehkan kepalanya ke samping dan menatap dari atas sampai bawah orang di sampingnya. Anak itu memakai jas hitam,dengan kacamata yang mirip seperti kacamata visor. Rambutnya hitam keunguan sedikit jorong (you know jorong?ya kek landak gitu:v). Yap dia fang,anak dari kelas 11,alias kakel mereka ber-7.

"Lah lu juga siapa deket-deket sama bini gua?"lantang Taufan sembari menunjuk kearah kakel di hadapannya.

"Ngelawan lu sama kakel hah?!"ucap fang tak kalah lantang seperti Taufan dan sedikit memajukan badannya.

"Lu kakel gua,bukan orang tua gua,jadi jangan ngurusin hidup gua,jadi kalau gua ngelawan sama lu,gua gak bakalan dapet dosa,paham?"ucap Taufan sembari menarik jas yang di pakai oleh fang.

Fang menepis tangan Taufan yang memegang jasnya lalu dia pun memegang tangan mungil gempa yang sedang bertumpu di meja. Gempa sedikit meringis karena luka di pergelangannya ditekan oleh tangan fang yang kekar.

Taufan menatap gempa yang meringis itu lalu dia pun menatap kearah kakelnya dengan tatapan gelap. Kelima temannya hanya menonton mereka dari kejauhan karena mereka sudah biasa akan hal itu. Yap, seperti biasa fang akan datang ke kelas mereka untuk bertemu dengan gempa. Fang sudah menyatakan perasaannya kepada gempa lebih dari 5 kali dan tentu saja gempa menolaknya. Gempa sudah menjelaskan kepadanya kalau dia tidak menyukai fang dan sedang menyukai seseorang,tapi fang malah bersikeras agar gempa menyukainya kembali. Jadi setiap hari dia akan ke kelas gempa dan mengajak gempa ke kantin,ya walaupun selalu berakhir di tolak oleh gempa tapi fang tetap bersikeras agar gempa meluluhkan hatinya agar mencintai dirinya kembali.

Saling melengkapi.[ON!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang