Tujuh Belas

70 34 0
                                    

Enaknya naik motor ya itu, kalau panas ga kehujanan, kalau hujan ga kepanasan.
~•~

28 Desember 2021

AKU memutuskan untuk menelfon nomor Sunghoon. Setelah jawaban terakhir, otakku benar-benar memikirkan hal yang tidak pernah ku pikirkan.

Apa alasan Sunghoon bunuh diri?

Padahal hari itu kami punya janji temu. Tidak bahkan jika diingat-ingat, beberapa hari sebelum itu tingkah Sunghoon sangat janggal.

Dia selalu seperti itu, menyelesaikan semua masalahnya sendiri lalu memberitahuku. Tapi sepertinya Aku terlambat menyadarinya, dan memilih untuk menunggu Sunghoon mengatakannya.

"Hai, apa kabar? Eun Gaeun?"

Suara bariton seorang pria menyapa. Aku mengenali suaranya.

"Kang Taehyun?"

~•~

10 April 2019

Naik ke kelas 11, Aku dan Sunghoon kali ini sekelas dan jelas kami duduk berdua. Sudah beberapa bulan sejak kenaikan kelas, dan sudah hampir satu tahun Aku dan Sunghoon berpacaran.

Tidak banyak masalah yang terjadi dalam hubungan kami, mungkin karena kami yang saling percaya, dan Sunghoon yang menunjukkan keprosesifannya terang-terangan.

Hubungan antara Sunghoon dan Jaemin belum membaik, walaupun tidak bertegur sapa, setidaknya mereka tidak pernah adu tinju maupun mulut.

"Ini aja kali ya? Bagus." karena akan ada study tour Aku dan Sunghoon memutuskan untuk belanja.

Sunghoon bilang, dia bosan dengan baju-bajunya. Bahkan sebagian bajunya sudah disumbangkannya ke panti asuhan, ya semua baju dari merek mahal itu.

Aku dengan senang hati mendukungnya. Tapi setelah itu, Sunghoon benar-benar menghamburkan uangnya. Dia membeli semua yang terlihat di depan mata, entah untuknya ataupun untukku.

"Yang itu juga, vibenya cocok buat dipedesaan."

Aku melotot, bagaimana bisa sebuah gaun off shoulder dengan banyak payet, dan panjangnya tidak seberapa itu cocok dengan pedesaan.

"Kan Kamu tuan putrinya," ujar Sunghoon sambil tertawa.

"Ngadi-ngadi," kataku sambil memilih baju lain.

Sunghoon mengambil sebuah kemeja kuning, dan menunjukkannya padaku.

"Aku cocok ga pakek warna kuning?" tanyanya.

Tentu saja Aku mengangguk, "Tapi lebih cocokan Aku sama Kamu." jawabku.

Sunghoon tertawa, dia mengacak-acak rambutku. Lalu kami kembali memilih-milih barang.

Hari esok tiba. Aku dan Sunghoon sudah duduk manis di dalam bus dengan beberapa anak lain, karena perjalanannya cukup jauh, Sunghoon dan Mama menyiapkan bekal dan banyak camilan.

Aku dan Sunghoon menghabiskan waktu dengan menonton film sambil memakan bekal dan camilannya. Lalu kami tertidur, dan saat bangun kami kembali mengobrol.

UNDEAD BOY • Park Sunghoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang