Impianku sederhana, jalan-jalan di Korea Selatan, ga sengaja ketemu idol, lalu jatuh cinta, kemudian hidup bahagia dengan idol tercintaku itu.
~•~19 Januari 2018
TATAPANKU tak beralih dari pemandangan Kota Seoul. Kota yang rapi, dan jarang kutemukan sampah dijalan maupun trotoarnya. Jalanan yang lumayan ramai, dan bus yang kami naiki juga sedang ramai.
"Ayok turun," Aku dengan cepat mengikuti Sunghoon.
Tujuan kami adalah taman bermain, ini lebih terlihat seperti Aku yang merencanakan semuanya. Lucu memang, karena Sunghoon pernah tinggal di sini beberapa tahun, jadi Aku hanya mengikutinya.
Usai mendapatkan tiket, Aku segera menggeret Sunghoon untuk membeli churros. Setelah mendapatkan makanan ringan itu, Aku memaksa Sunghoon untuk menaiki komidi putar.
"Udah Eun.. " ini sudah putaran ke 5, makanya Sunghoon menyerah.
Kemudian kami beralih ke mesin capit, sudah jadi impianku untuk mendapatkan salah satu bonekanya.
"Yahh.. " untuk yang ketiga kalinya Aku gagal.
Sunghoon mendengus pelan, dia menepuk dadanya, "Lo lihat nih ya, master." ujarnya.
Aku menertawakan itu. Dan saat mencobanya Sunghoon gagal, makin kutertawakan pria tampan itu.
Baru saja Sunghoon hendak mencoba lagi, seseorang menghampiri kami berdua. Dia memberikan kartu namanya, Aku kaget begitu mengetahui dia dari WayGi Entertaiment.
"Kalau kalian berdua berminat menjadi artis, silahkan hubungi saya."
Setelah orang itu pergi, Aku dan Sunghoon saling bertatapan kemudian tertawa terbahak-bahak sembari membuang kartu nama itu.
Usaha ketiga Sunghoon untuk mesin capit itu membuahkan hasil, sebuah boneka pinguin berhasil kami dapatkan.
Aku jingkrak-jingkrak karena senang bukan main. Setelah itu, Sunghoon menggandeng tanganku, membawaku ke wahana ekstrem.
Aku sadar, Sunghoon menggenggam tanganku. Tapi yang kulakukan adalah membalas genggaman tangannya. Bisa kulihat sudut bibirnya terangkat, cih dasar laki-laki.
Kami naik wahana hiking. Aku jelas berteriak, lalu setelah turun kami berdua kembali tertawa karena tak sengaja saling bertatapan.
"Mau eskrim?" Aku mengangguk mengiyakannya.
Sambil menunggu Sunghoon, Aku duduk di kursi yang disediakan dan tentunya sengaja kupilih tempat yang teduh.
Kami tadi juga mengambil banyak foto, sayang sekali jika sudah jauh-jauh ke sini tapi tidak mengabadikan kenangannya. Tak lama Sunghoon datang dengan dua buah eskrim ditangannya.
"Suka eskrim cokelat 'kan?"
Kurasa dia tidak tahu rasa kesukaanku. Sembari mengangguk, Aku mengambil satu eskrim dari tangan Sunghoon.
"Gue paling suka rasa vanila, apa lagi kalo ada choco chipsnya. Dan ga suka rasa macha."
Sunghoon mengangguk paham, "Siap Bu Bos!" lucunya kami berdua kembali tertawa.
"Habis ini mau naik apa lagi?" tanya Sunghoon.
Aku menunjuk rolercoster dan bianglala. Karena hari mulai gelap, ku rasa bianglala sebagai penutup akan sangat menyenangkan.
"Lo seneng 'kan?"
Aku mengangguk dengan penuh semangat. Hari ini semuanya menyenangkan.
"Banget!" kataku.
Sunghoon tersenyum, "Pasti seneng banget sampe ga mau lepasin tangan gue." Aku langsung membuang wajahku.
Ku dengar tawa Sunghoon.
"Apaan sih, gue 'kan cuman takut hilang." ujarku membela diri.
Sunghoon menarik hidungku, "Ngaku juga lo anak kecil." katanya.
Oh ayolah, jangan seperti ini. Jantungku benar-benar berdebar dengan cepat.
Hamparan Kota Seoul di malam hari terlihat jelas, ini bahkan belum puncak bianglala. Di depanku ada Sunghoon yang juga sedang menatap pemandangan.
Tuk!
Kami tiba dipuncaknya. Aku dan Sunghoon saling melempar tatapan, seakan ada musik lembut yang mengalun, Aku tenggelam dalam tatapannya.
Padahal hatiku khawatir bukan main kalau Sunghoon mendengar suara detak jantungku ini.
"Mau gue fotoin?"
"Hah?" Aku terlalu gugup dan tidak fokus, "O-oh iya boleh." kataku.
Cekrek!
Setelahnya bianglala kembali berjalan, tepat saat itu, kembang api berdatangan menghiasi langit malam Kota Seoul.
"Wah.. " gumamku karena kagum.
Lagi-lagi Aku merasakan tekanan berat, ku tebak Sunghoon sedang menatapku dengan lekat lagi. Ku alihkan atensiku dari kembang api ke depanku.
Benar saja, Sunghoon sedang menatapku.
~•~
Kami yang tak lain adalah Aku dan Sunghoon sedang mampir ke toserba terdekat. Itu karena Aku ingin mencoba ramyeon langsung di toserba, seperti di film-film.
Sunghoon keluar dengan dua buah ramyeon dan sebungkus makanan lain dari toserba. Dia duduk di depanku, lalu memberikanku satu buah ramyeon.
"Ga ada niat buat nyobain soju 'kan?" dia memberikanku tatapan kepada seorang tersangka.
"Enggak lah!" Aku mengangkat tangan seolah akan memukulnya, tapi jelas tidak akan kulakukan.
Sunghoon mengeluarkan kimbab segitiga varian tuna, sosis, juga susu pisang dari plastik yang dibawanya tadi. Dia mulai meracik ramyeon itu, sementara Aku dengan perasaan tidak sabar menunggunya.
"Nih, cobain, pasti enak."
Aku menatapnya remeh kemudian menarik cup ramyeonku. Refleks tarian kecil kulakukan karena rasanya enak, lagi-lagi aku mendengar tawa Sunghoon.
"Uhuk.. Uhuk.. " karena terlalu bersemangat Aku malah tersedak.
Sunghoon dengan cepat menjurungkan susu pisang dan menepuk-nepuk pelan punggungku.
"Makanya pelan-pelan, kalo enak bilang aja kali." sempat-sempatnya dia menyombong.
"Lo ga makan?" tanyaku, sedari tadi Sunghoon belum menyentuh makanannya.
"Nanti, gua ga bisa lewatin anak kecil lagi makan."
"Gue bukan anak kecil ya, Park Sunghoon."
Sunghoon hanya tertawa seakan puas dengan jawabanku.
~•~
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDEAD BOY • Park Sunghoon
Fiksi PenggemarEun Gaeun, adalah pacar Park Sunghoon. Mereka sudah menjalin hubungan hampir 4 tahun, tapi tiba-tiba tanpa alasan yang jelas Park Sunghoon bunuh diri menyisakan trauma berat untuk Eun Gaeun. Selama masa pemulihan traumanya yang dibantu oleh seorang...