Sembilan Belas

69 33 2
                                    

So if love is nothing more than just a waste of your time, waste it on me
- Bts : Waste it on me. Ft. Steve Aoki -
~•~

19 Desember 2020

HARI ini sekolah mengadakan acara jalan-jalan ke Korea Selatan, sebenarnya hanya angkatan kelas 12 saja, ini untuk acara perpisahan kami.

Aku jelas tidak sabar. Kembali ke Korea Selatan bersama Sunghoon, sebagai pasangan merupakan keinginanku. Terlebih sekarang adalah musim yang sama dengan beberapa tahun lalu.

Musim dingin. Aku mengencangkan resleting padingku, pesawat kami berhasil mendarat sebelum badai salju. Jadi selama beberapa jam ke depan kami akan terjebak di bandara.

"Jadi tuan putri, kali ini mau ke mana?" Sunghoon menatapku.

"Pokoknya harus Namsan Tower lagi!" ujarku.

Sunghoon terkekeh, dia mengelus kepalaku dengan lembut, lalu mengecup keningku. Pria itu kemudian kembali menggenggam tanganku.

"Anak kecil ga boleh hilang," ujarnya.

Aku dan Sunghoon sama seperti anak lainnya, menjelajahi isi bandara, memasuki setiap tokonya untuk membeli souvenir.

Kami duduk dalam kafe di bandara, dengan masing-masing cokelat hangat yang dipegang dan dua buah kue cokelat di atas meja.

Aku menyendok kue cokelat itu, kemudian memakannya, lalu menyuapi Sunghoon. Ku rasa, kami belum berubah. Kami hanyalah sebatas anak baru gede.

Belum mengerti dunia sepenuhnya. Tapi Aku ingat yang Sunghoon katakan, nikmati saja, sebelum waktunya untuk menahan rasa sakit.

"Eun Gaeun, makasih ya. Udah temenin Aku sampai bisa sembuh." benar Sunghoon sembuh dari traumanya baru-baru ini.

Dan Aku tidak pernah melihat Jaemin lagi. Terserah, mata dan perhatianku hanya tertuju pada orang yang duduk di sebrangku ini.

Aku tersenyum, "Aku 'kan setia Hoon, pacarku dikejar sapi aja ga ku sebar." ujarku.

Sunghoon menutup matanya, seperti menahan gemas untuk mencabik-cabik diriku. Aku tertawa.

"Ayo Mas Ganteng, aaa... " Aku menyodorkan kue cokelat dan langsung di lahap olehnya.

"Kamu tahu ga sih? Pacarku itu loh, pernah nyumpelin Aku bolu tahu."

Aku tertawa, "Masih inget aja Masnya," kataku.

"Kenapa coba waktu itu kamu kayak ga suka sama Aku?" tanya Sunghoon.

Aku menopang daguku, menatap Sunghoon sambil tersenyum. "Waktu smp, kamu inget? Bakso aku jadi collab sama es kopi gara-gara kamu." jawabku.

"Oh itu? Terus masa dendam banget sih?"

"Kan waktu itu kamu marah, terus ngatain Aku."

"Ah..!" Sunghoon menepuk meja dengan pelan, "Kamu inget adik Jaemin 'kan? Dia bilang kamu keren ga bisa di bully, yaudah Aku tes aja sekalian deh." Sunghoon menjelaskan dengan santai.

"Yeuu.. Padahal waktu itu aku udah suka sama kamu, tapi gara-gara itu jadi enggak."

Sunghoon batuk, menatapku penuh penyesalan dan terkejut karena pernyataanku barusan.

"Serius?"

Aku mengangguk, "Kalo kamu? Sejak kapan suka sama Aku?" Aku benar-benar penasaran dengan yang satu ini.

Sunghoon terlihat malu-malu, "Waktu kejadian bakso kopi itu, Kamu memang menarik banget rupanya." jawab Sunghoon.

Aku tertawa, obrolan kami memanjang, entah itu masalah kami berdua, atau rumput tetangga yang warnanya lebih hijau.

Hotel kali ini adalah hotel yang sama dengan musim dingin 2018, bedanya ini bukan kamar vip, dan kamar kami, Aku dan Sunghoon terpisah.

Kamarku berada di lantai 12, sedangkan kamar Sumghoon ada tepat dibawah kamarku, lantai 11. Pertama kami melakukan acara perpisahan.

Di mulai dari makan-makan sampai acara pengalungan dan semacamnya. Kata-kata dari ketua osis yang sudah lengser, ataupun guru-guru yang mengajar kami.

Aku pamit lebih dulu untuk pergi ke toilet. Ku basuh wajahku, kemudian mencuci tangan. Baru saja Aku keluar dari toilet, ku dapati Sunghoon dan Jaehee, adik tiri, Jaemin. Mereka berdua sedang berbincang.

"Lo tinggal putusin aja Gaeun, susah banget!"

Ku lihat Sunghoon menghela napasnya, dia membuka mulut hendak berbicara, tapi Jaehee menyela.

"Udah satu bulan kita jalanin hubungan ini, lo beneran ga bisa putusin Gaeun?"

"Ga usah bertingkah lo, baru satu bulan juga."

Artinya? Sunghoon melakukannya? Menjalani suatu hubungan yang tidak kuketahui dengan adik tiri Na Jaemin?

Jaehee maju, langsung menyambar bibir Sunghoon. Apa mereka sering melakukannya? Bodohnya Aku sejak tadi hanya diam menyaksikannya.

Oh ayolah, Aku harus sadar sebelum air mataku keluar. Aku sengaja menjatuhkan tasku, ku ambil kembali benda itu. Begitu Aku mendongak mataku bertatapan dengan Sunghoon.

Pria itu nampaknya sangat terkejut. Wah, pastinya mereka sangat menikmatinya hingga tak menyadari keberadaanku. Baiklah kalau begitu, urusan nangis nanti saja.

Aku mengalihkan tatapanku ke Jaehee. Hanya tatapan dingin dan wajah tanpa ekspresi yang kutampilkan, lalu aku memutar bola mataku.

Tanpa mengatakan apapun Aku berjalan pergi, tapi Jaehee menghadangku, jelas walaupun sudah menggenggam Sunghoon, tapi Aku masih menang, bagaimana orang sinting ini tidak emosi.

Jaehee tersenyum miring, "Gimana? Sakit 'kan rasain!" katanya.

Aku mendengus pelan, menahan niatku untuk melirik Sunghoon. "Lo yang sakit kali," kataku lalu kembali berjalan dengan sengaja menubruk bahunya.

"Aw!!" Jaehee menatapku tajam.

Aku menatap remeh Jaehee, kekehan sinisku langsung keluar, "Lemah." kataku lalu kembali memutar bola mataku.

Tapi yang membuat hatiku benar-benar sakit adalah Sunghoon yang tidak mengambil tindakan apapun.

~•~

UNDEAD BOY • Park Sunghoon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang