BxB
•••
••
••
••
•••
BxB“ Kartika - Pulang ”
•
•
•
•
Sedih dan sakit hati.
Kalau boleh mah yuta mau marah kepada tuhan, kenapa dia begitu sayang sama shotaro sampai setega itu misahin yuta sama taro yang belum ada setahun ketemu.
Singkat cerita semalam shotaro bilang mau nyemprot kamarnya pakai obat nyamuk. Sesuai aturan pakainya dia keluar biar ga keracunan.
Tapi siapa sangka, tabungnya bocor alhasil paginya mulut taro udah berbusa. Dia keracunan.
Anak itu baru aja bisa lihat dunia lagi, tapi tuhan udah mau bawa dia pulang.
Saat ini, taro udah terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit. Segala alat udah di lepas, bahkan infusnya.
Yang tersisa hanyalah nafas pendek dan mata sipit yang masih berkedip sesekali. Tangannya yang dulu hangat kini berubah jadi dingin dan memucat.
Sakit banget hati yuta melihat taro yang udah diujung nafas gini. Salah kata orang kalau menghantarkan seseorang yang menuju kematian bisa tersenyum.
Nyatanya sesakit ini. Se susah ini merelakan yang disayang untuk kembali ke pangkuan tuhan.
" ikhlasin dia van" kata moonbin
" taro gabisa pergi kalau bang stevan belum ikhlasin dia" giliran jeno sekarang
Suara isakan yuta makin kedengeran, perlahan dia lepas tautannya dengan taro dan ngelap air matanya.
Ngapus juga air mata taro yang netes, nyoba ikhlasin kekasihnya yang akan pergi.
" kakak temenin ya?" kata yuta.
Tangannya ngusap lembut muka taro dari kening sampai ke dagu. Menutup lembut mata sang kekasih. Dan saat itu juga, nafas taro dihembuskan untuk yang terakhir kalinya.
Sakit banget, tapi seenggaknya yuta udah berhasil nemenin taro sampai akhir nafasnya.
Tangis yuta pecah, bahkan kaki dia ga kuasa nahan beban sendiri. Lemas tak berdaya, melihat tubuh shotaro udah dingin tak bernyawa.
Wajah cantik itu, akan menjadi bangkai.
" segera akan kami sucikan jenazah. Akan kami sholatkan juga, keluarga bisa sholatkan jenazah apabila sampai di rumah duka" kata dokter yang juga 'ikut' nemenin kepergian taro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kartika (Markno)
FanficWarn Jeno uke! Mark itu dingin, irit ngomong, bodo amatan, dan tatapannya juga tajam. Siapapun yang lihat pasti naruh rasa ganyaman kalau deket dia. Bukannya gimana, tapi Mark itu jarang senyum, adanya ngasih muka datar terus. Jeno aja capek sama d...