Part Thirteen

585 90 4
                                    

Tepat pada pukul sembilan pagi itu, matahari naik di atas kaki langit, menerobos dedaunan pohon ek di kawasan Yanshui Road. Sinarnya berkobar melintasi permukaan danau Yanqi, mengarah ke jalanan dan barisan rumah-rumah sepi di kawasan yang terlalu tenang.

Wang Yibo tidak memberitahukan pada Xiao Zhan sebelumnya bahwa ia akan datang sendiri untuk menyelidiki rumah Jiang Fengmian. Aktor payah itu semakin malas akibat skandal pembunuhan dan hanya berkubang di kamar tidur dan ruang tengah hanya dengan mengenakan piama dan memegang cangkir kopi kemana-mana. Tetapi secara keseluruhan dia terlihat baik-baik saja. Nampaknya daging kadaluwarsa tidak berpengaruh bagi kesehatannya. Yibo hanya memberi pesan sebelum dia pergi ke kantor polisi bahwa makan siang bisa memesan antar ke restoran terdekat karena tak ada bahan apapun yang bisa diolah. Lagipula ia khawatir jika memaksa masak, aktor itu akan menghancurkan dapur.

Yibo berdiri tepat di depan rumah Jiang Fengmian, Yanshui Road nomor 54. Ini adalah rumah peristirahatan di sepanjang danau Yanqi, jenis rumah yang akan membuat siapapun betah berada di dalamnya. Dengan catatan : tidak ada mayat. Dia menimbang apakah ada seseorang yang mendengar suara atau keributan pada malam kejadian. Kemungkinan adanya saksi yang tak menyadari bahwa ia adalah saksi, biasanya saksi semacam itu akan memilih tidak berkomentar kecuali jika diinterogasi. Yibo menuju satu rumah tepat di samping rumah Jiang Fengmian dan menekan bel di pagar.

Seorang wanita paruh baya berambut ikal dan gemuk muncul dari balik pagar. Sekilas lihat ia nampaknya bukan tipe pemilik rumah, mungkin hanya asisten rumah tangga. Tetapi justru pekerja semacam mereka yang rentan waspada, menjaga dan mengamati sekitar rumah karena itu tugas mereka.

"Ya, apa apa?" wanita itu memandang curiga.

"Aku letnan Wang dari kepolisian Beijing. Bisakah kau meluangkan waktu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang akan kuajukan?"

"Polisi?" dia nampak tidak percaya pada Yibo, bisa terlihat dari caranya menatap. Mungkin tampang pemuda itu lebih cocok jadi model iklan daripada polisi. Apa dia sedang berakting?

Yibo menyeringai, mengeluarkan tanda pengenal dari balik jas. Baru setelah melihat id itu dan memastikan fotonya sesuai, si wanita melebarkan pintu.

"Aku hanya pelayan di rumah ini. Jadi mari bicara di halaman saja."

Yibo sudah menduga sejak awal. Rumah semegah ini di kawasan strategis dan indah pula, lantas pemiliknya berpenampilan sederhana, itu jelas tidak mungkin kecuali dia seorang eksentrik.

"Tak apa. Hanya butuh lima menit," Yibo duduk di salah satu kursi taman diikuti wanita itu.

"Tiga malam lalu, apa kau mendengar sesuatu dari rumah sebelah? Maksudku, rumah peristirahatan Jiang Fengmian si fotografer," Yibo mulai bertanya, berupaya membuat suasana sesantai mungkin.

"Ah, kasus pembunuhan? Aku melihatnya di televisi dan surat kabar. Yah, kudengar aktor Xiao Zhan terlibat? Mayat fotografer malang itu ditemukan di apartemen Xiao Zhan bukan?" si wanita memiringkan wajah, mulutnya melengkung kecewa.

"Aku tak menduga, padahal dia aktor yang lumayan. Kupikir dia akan jadi bintang suatu hari nanti."

Yibo berdehem. "Ada yang harus diluruskan. Menurut laporan forensik, Jiang Fengmian sudah mati beberapa jam sebelum polisi menemukan mayatnya di apartemen Xiao Zhan. Tapi bukan itu intinya. Pada minggu malam, benarkah kau tidak melihat sesuatu atau mendengar suara?"

Wanita itu terdiam sejenak, berusaha mengingat-ingat.

"Tidak ada anjing di rumah ini dan rumah Jiang Fengmian, jadi apapun yang terjadi, tidak ada sinyal mencurigakan dari binatang penjaga yang sensitif. Tetapi ya, kurasa -- aku melihat sesuatu.." dia menggaruk dagu sebentar, kemudian berhasil mengingat kembali.

𝐌𝐎𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝐁𝐑𝐄𝐄𝐙𝐄 (𝐘𝐈𝐙𝐇𝐀𝐍) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang