Yibo menghentikan mobil di jalan depan rumahnya. Sedetik ia mundur, lampu depan mobil sejenak menerpa seluruh rumah. Bayangan pohon dan semak bunga di jendela tampak seperti mata binatang buruan.
Apa Xiao Zhan ada di rumah? Kenapa seluruh rumah terlihat gelap?
Jika menuruti kegugupan dan rasa panik, ingin rasanya dia melompat turun dari mobil dan berlari menyerbu ke dalam rumah. Tapi tidak ada kebutuhan untuk tindakan putus asa seperti itu. Pagar utama berdiri tertutup.
Yibo mendongak dan melihat langit sudah gelap.
Dia menggigil dan meletakkan tangannya di atas kemudi. Ia menepuk dadanya sebentar dan berkata, "Semua akan baik-baik saja. Semua akan baik-baik saja."
Alih-alih memeriksa rumah gelap yang sudah jelas tidak ada penghuninya, Yibo lebih memilih menelepon Xiao Zhan.
"Halo! Zhan, di mana kau sekarang?"
Ditelpon secara tiba-tiba dan disambut suara panik membuat Xiao Zhan mengernyit bingung. Polisi itu pasti sudah pulang dan tidak menemukan dirinya di rumah. Apakah harus sepanik itu, seakan-akan dirinya adalah kucing rumahan yang bisa tersesat kapan saja.
"Aku di rumah Zhuocheng. Ada masalah?"
"Sudah kuduga," Yibo mendengus.
"Katakan padaku alamat rumahnya."
Diam sejenak saat Xiao Zhan memusatkan ingatannya yang lemah. "Yah, ini Royal Imperial Residence. Kau tahu, bukan?"
"Nomor?"
"204 - B, kalau aku tidak salah," Xiao Zhan menatap langit-langit, seakan nomor itu tertera di sana.
Yibo mendesah penuh keluhan yang tak terungkapkan. "Tunggu di sana. Aku akan datang."
"Ehh, tapi untuk apa?"
Klik. Telepon ditutup.
Xiao Zhan menatap ponsel gusar.
"Ada masalah apa dengan polisi ini??" ia menggerutu, mengetuk dagunya, kemudian mengangkat bahu, memutuskan bahwa hal itu tidak penting.
Satu jam kemudian seseorang mulai menggedor pintu dengan keras, dan namanya diteriakkan dengan nada sedih dan mengkhawatirkan.
"Zhan! Buka pintunya!"
Xiao Zhan melangkah tersaruk-saruk dan malas, kemudian membuka pintu. Dia melihat Yibo berdiri di depan pintu dengan ekspresi tidak jelas.
Sialan, kenapa polisi ini tidak bisa membiarkanku tenang. Aku sedang tidak membutuhkan apapun atau perlindungan dari sesuatu yang menyedihkan atau mengkhawatirkan hidupku saat ini.
"Kenapa kau mengejarku kemari?" Xiao Zhan cemberut.
Ketenangan Yibo kembali sedikit demi sedikit, dan kemarahannya, setidaknya, hilang. Dia menatapnya dengan prihatin.
"Kurasa kau lebih baik pergi sekarang. Kurasa tidak lebih baik berada di dekat Zhuocheng untuk sementara waktu. Kurasa itu... tidak bijaksana."
Alasan penuh keklisean. Xiao Zhan mendengus.
"Pergi? Ke mana?"
"Kembali ke rumahku. Di sana lebih aman."
Xiao Zhan mundur dari pintu, secara tidak langsung membiarkan Yibo masuk. Dia merentang kedua lengan seraya memutar pandang.
"Kupikir tidak masalah. Di sini rumah managerku. Tempat yang aku tahu. Jika aku tinggal di sini, aku akan melakukan sesuatu dengan lebih tenang dan bijaksana. Aku perlu berpikir jernih. Sebaliknya, kau yang harus pergi dari sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐎𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝐁𝐑𝐄𝐄𝐙𝐄 (𝐘𝐈𝐙𝐇𝐀𝐍)
FanfictionSatu pagi di musim semi, Xiao Zhan terbangun di satu kamar tidur dalam sebuah rumah besar tak dikenal dengan seorang pria asing yang tewas terbunuh berbaring di sampingnya. Dia tidak bisa mengingat apa yang terjadi malam sebelumnya karena ia mabuk b...