43

1.7K 137 5
                                    






Tidak peduli di luar sana cuaca sangat cerah, di dalam mansion tetap saja mendung dengan dihiasi gemuruh yang kapan saja bisa menyambar. Celine menghampiri anak sulungnya yang menekuk wajahnya dan tangan yang bersedekap dada.

"Kenapa belum berangkat? Daddy sudah menunggu di luar"

Tanpa melihat dirinya, Chenle hanya menggelengkan kepala. Tidak lama Jaehyun kembali lagi masuk ke dalam mansion dan menghampiri anak serta istrinya. "Ayo" ajaknya.

"Tidak mau!"

"Mau membolos?" tanya Jaehyun dengan duduk di sebelah Chenle yang masih setia menekuk wajahnya.

"Tidak mau diantar daddy!"

"Daddy buat salah?" kini giliran Celine yang bertanya. Tidak biasanya Chenle merajuk di pagi hari. Biasanya anak itu tetap baik-baik saja diantar oleh Jaehyun menuju sekolah.

"Tidak suka daddy berpakaian seperti itu"

Akhirnya sebuah alasan mereka dapatkan. Chenle tidak mau melihat daddynya yang berpakaian celana jeans pendek dan dipadukan dengan kaos polos berwarna putih. "Kenapa?"

"Nanti semua teman Lele membicarakan daddy di kelas! Lele tidak suka!"

"Baiklah, daddy akan berganti pakaian sebentar"

Memang niat hati Jaehyun hari ini tidak akan menyentuh pekerjaannya, maka dari itu ia menggunakan pakaian santainya daripada pakaian formal yang selalu ia gunakan. Tapi sepertinya sang anak tidak menyukai jika daddynya menjadi bahan pembicaraan karena bergaya seperti layaknya anak muda.

Hanya lima menit Jaehyun menukar pakaiannya di kamar, pria pemilik marga Jung itu kembali ke bawah lalu menggendong sang anak dan diajaknya keluar untuk segera ia antar ke sekolah. Celine menggelengkan kepalanya, ada-ada saja kelakuan keluarganya di pagi hari. Calon ibu dari tiga anak itu kembali ke dapur dan segera meminum susu yang sudah di seduhkan oleh Jaehyun tadi.

Semakin besar usia kandungannya, semakin berkurang pula energinya melakukan sesuatu. Bergerak sedikit lama saja sudah membuatnya lelah dan merasakan begah. Padahal dahulu saat mengandung Chenle tidak begitu melelahkan seperti mengandung sekarang. Mungkin karena yang ia bawa dua makhluk sekaligus dan nutrisi yang diserap juga untuk kedua jabang bayinya. Beruntung saja suaminya selalu setia mendampingi di sebelahnya dan menjadi suami yang siaga. Jaehyun benar-benar membuktikan ucapannya untuk menjaga dan melindunginya.

Semenjak dapat merasakan pergerakan sang buah hati di dalam perut, Jaehyun mengurangi kegiatannya di luar mansion. Ia lebih sering menghabiskan waktu dengan Celine dan melakukan meeting di mansion agar tidak meninggalkan sang istri dan ada ketika dibutuhkan. Menginjak usia kandungan enam bulan membuat Celine juga semakin tidak mau jauh dari Jaehyun. Pernah sekali saat suaminya melakukan kunjungan luar negri satu bulan lalu. Ia berujar bahwa ingin tidur ditemani olehnya karena dua hari Jaehyun meninggalkannya, detik itu juga Jaehyun langsung terbang kembali ke Los Angeles.

Jaehyun tidak marah, justru pria itu senang karena itu berarti istrinya bergantung padanya. Ia jauh lebih suka Celine yang merengek padanya daripada melihat istrinya mengerjakan apapun sendirian. Jika seperti itu ia merasa tidak dihargai sebagai suami dan seorang kepala keluarga.

"Lucu sekali anak kita"

Celine menolehkan wajahnya meliat belakang dan menemukan suaminya yang berjalan masuk dan memutar-mutarkan kunci mobil di tangannya.

✔ Celine | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang