Natal hampir tiba, keluarga Kudo pun mempersiapkan pohon natal. Yusaku, Yukiko, Masumi, Shinichi, Shiho, Profesor Agasa dan Michi bersama-sama menghiasinya. Mendadak terdengar suara deru mobil dari luar. Michi yang menyadarinya lebih dulu mengintip ke jendela besar. Seketika mata polosnya membesar saat melihat sosok yang keluar dari mobil sedan silver tersebut. Buru-buru ia berlari ke pintu depan.
"Eh? Michi?" Yukiko bingung melihat gelagatnya.
Semua akhirnya menyusul Michi ke depan.
"Hakuba Ojisan!" panggil Michi riang.
"Michi!" Hakuba balas memanggil riang.
Michi berlari ke arahnya dan Hakuba langsung menangkapnya dan menggendongnya tinggi-tinggi. Mereka tertawa-tawa bersama. Gerakan Hakuba begitu luwes dan natural. Selayaknya seorang ayah pada putrinya. Michi juga tidak menolak dicium-cium oleh Hakuba. Shinichi sampai terbengong-bengong melihatnya.
"Kuba-Kun," Shiho memanggilnya.
"Ah Shiho," sapa Hakuba seraya mengangguk sopan pada semuanya. Michi masih anteng berada dalam gendongannya.
"Kenapa kau kemari?" tanya Masumi.
"Ini sehubungan dengan kepulangan kalian ke Inggris," jawab Hakuba.
"Kau juga anggota MI6?" tanya Shinichi.
"Eh, konsultan," sahut Hakuba.
Akhirnya mereka semua berkumpul di ruang tamu. Melihat Michi yang berada dalam pangkuan Hakuba, mau tak mau Shinichi merasa tidak nyaman.
"Jasad Frank Liam tidak pernah ditemukan," Hakuba berkata, "pencarian dihentikan, dia dinyatakan tewas di laut, seluruh anggota organisasi yang tersisa ditangkap satu per satu,"
"Jadi kami bisa kembali ke Inggris?" tanya Masumi.
"Eh," Hakuba mengangguk, "MI6 menyatakan aman, mereka juga bersedia menjemput kalian dengan jet pribadi,"
"Yukata ne..." Masumi menghela napas lega.
"Asik! Jadi Michi bisa pulang ya?" tanya Michi pada Hakuba.
"Tentu saja!" Hakuba menanggapinya.
Yusaku, Yukiko, Profesor Agasa dan terutama Shinichi yang tidak senang mendengar kabar itu. Mereka belum siap kehilangan Michi.
"Bisa kepulangannya ditunda beberapa saat lagi?" tanya Shinichi.
Semua memandangnya.
"Aku masih ingin melewatkan Natal dan Tahun Baru bersama Michi," ujar Shinichi.
"Benar," timpal Yukiko, "kami baru saja merencanakan untuk liburan sekeluarga,"
"Tidak masalah, aku bisa mengaturnya, nikmati saja waktu kalian," ujar Hakuba penuh pengertian.
"Hakuba ojisan. Minggu depan kita mau ke Hokkaido. Ikut yuk! Biar kita bisa main ski bersama-sama" ajak Michi.
Shinichi mengerjap, begitu mudahnya Michi mengajak Hakuba.
"Hooo main ski... sudah lama ya kita tidak main ski bareng..." kata Hakuba.
"Kalian pernah main ski bareng?" tanya Shinichi menyelidik.
"Eh, di Inggris banyak salju, kami sering main ski dan ice skating bersama," jelas Hakuba.
"Michi bisa main ski?" tanya Yukiko.
"Bisa, Hakuba ojisan yang ajari," sahut Michi seraya terkekeh.
Rahang Shinichi mengencang. Jadi Hakuba Saguru telah mengajari Michi bermain ski dan ice skating? Sejauh mana kedekatan mereka? Kenapa mereka tampak akrab sekali?

KAMU SEDANG MEMBACA
The Falling Star
FanfictionHai! Sesuai janji, Pipi Tembam hadirkan FF CoAi/ShinShi terbaru sebagai hadiah Natal. Ada aroma thrillernya sedikit, tapi ini FF yang paling kuat mengenai ikatan keluarga kali ya hehehe... Selamat membaca! Selamat menikmati! Semoga keajaiban Natal m...