"Cih! Sial!" umpat Masumi ketika menoleh ke belakang dan melihat dua sedan hitam itu masih mengejarnya. Ia pun memaksa Harleynya melaju lebih kencang lagi. Gadis kecil yang dibonceng di belakangnya memeluk pinggangnya erat-erat sambil memejamkan matanya, ngeri dengan aksi kebut-kebutan ini.
Buuum!!! Masumi memacu Harleynya masuk ke tol penyebrangan.
"Shinichi! SHINICHI!" raung Ran.
"Apa sih Ran?" Shinichi yang sedang menyetir menoleh pada Ran.
"Kau itu sedang nyetir! Kenapa malah bengong?!"
"Ah gomen gomen, aku masih memikirkan kasusku," sahut Shinichi.
"Duh! Kasus terus yang dipikirkan! Bla bla..." oceh Ran terus-menerus.
Shinichi menyipitkan mata tak mau menghiraukan ocehannya. Di saat-saat seperti ini ia merindukan partnernya Miyano Shiho yang kini sudah bergabung dengan MI6 di Inggris bersama Masumi dan Mary Sera. Hanya Shiho yang selalu bersedia diajak diskusi kasus dengannya.
Kalau memikirkan Miyano Shiho, Shinichi jadi bertanya-tanya juga bagaimana kabarnya di sana? Setelah Black Organization hancur, Shiho langsung direkrut oleh MI6 dan sejak saat itu sudah enam tahun lamanya mereka tidak bertemu. Lalu kalau memikirkan Shiho, mau tak mau wajah Shinichi jadi memerah. Ia memiliki rahasia khusus yang tidak pernah diungkapkannya kepada siapapun terlebih lagi pada Mouri Ran tunangannya. Kecerobohannya ketika terhanyut dalam kegembiraan Black Organization hancur dan perayaan kelulusan SMA nya. Shinichi dan Shiho sama-sama setengah mabuk malam itu. Meski begitu Shinichi menyadarinya dan ketika membayangkannya saraf-sarafnya selalu bergidik menyenangkan. Betapa tubuh Shiho sungguh seksi dan menggiurkan, sementara Ran melarang Shinichi menyentuhnya dengan intim, paling jauh hanya ciuman bibir. Shinichi mendesah dalam hati berusaha menghapus bayangan itu. Ia sudah bertunangan dengan Ran dan sebentar lagi akan menikah. Tidak seharusnya ia memikirkan wanita lain.
BUUUMMM!
"Loh? Kok ada motor?" Ran menunjuk dengan bingung.
Lalu Shinichi melihat ada dua sedan tampak memburu motor tersebut.
"Ada apa ya?" Ran bingung seraya melongok-longok ke depan.
"Ayo kita cari tahu!" Shinichi menekan pedal gasnya untuk mengejar motor dan sedan-sedan itu.
"Ya ampun! Motor itu membawa anak kecil!" Ran menunjuk.
"Sepertinya mereka dikejar orang jahat. Kencangkan sabuk pengamanmu Ran!" seru Shinichi seraya menambah kecepatannya.
Dengan lincah Shinichi menyelap-nyelip di antara pengendara mobil lainnya. Kemudian ia berhasil menempatkan mobil sport putihnya berada di antara motor Harley di depannya dan dua mobil sedan di belakangnya.
"Kau mau apa Shinichi?" tanya Ran tegang.
"Menunduk saja Ran," Shinichi mengeluarkan pistolnya dengan satu tangan sementara tangan lain memegang setir. Menggunakan spion ia berhasil membidik tembakannya ke arah salah satu ban mobil sedan di belakang. Mobil sedan hitam tersebut oleng dan menabrak sedan hitam sebelahnya. Keadaan mulai kacau dan carut marut, sementara motor Harley dan mobil Shinichi terus melaju.
Di kompleks pergudangan Haido, Masumi membelokkan motornya ke gang kecil dan berhenti di sana. Ia turun dari motor seraya membuka helmnya dan membuka helm gadis kecil itu.
"Kau baik-baik saja Michi?" tanya Masumi lembut.
"Obachan, Michi takut," bisik Michi menahan tangis.
Masumi memeluknya, "Ada obachan di sini, jangan takut Michi,"
"Masumi?" panggil Shinichi dan Ran yang sudah menghentikan mobilnya dan ikut keluar menghampiri mereka di belokan gang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Falling Star
FanficHai! Sesuai janji, Pipi Tembam hadirkan FF CoAi/ShinShi terbaru sebagai hadiah Natal. Ada aroma thrillernya sedikit, tapi ini FF yang paling kuat mengenai ikatan keluarga kali ya hehehe... Selamat membaca! Selamat menikmati! Semoga keajaiban Natal m...