"Sudah digit ke-11, satu lagi," Frank tampak puas ketika melihat lampu indikator itu sudah menyala hijau sebanyak sebelas titik. Tinggal satu titik lagi, pintu brankasnya akan terbuka.
Shiho terus bekerja mengetik keyboardnya.
"Aku memang tidak salah pilih orang kali ini. Kau benar-benar sangat jenius Miyano Shiho, kenapa kau tidak bergabung saja dengan organisasiku?"
"Jangan harap," sahut Shiho dingin seraya terus mengetik keyboardnya.
"Aku sudah mempelajari profilmu, kau dulu juga mantan organisasi hitam kan?"
"Itu sudah masa lalu,"
"Hmph!" Frank mendengus.
Mendadak terdengar bunyi alarm.
"Apa itu?" Frank bertanya-tanya.
Tiba-tiba salah satu anak buah Frank datang melapor, "lapor bos! Ada penyusup! Diduga dari MI6!"
"Apa? Tapi bagaimana bisa?!" Frank otomatis menoleh pada Shiho.
Shiho mengangkat tangan, "aku tak punya apa-apa untuk menghubungi MI6," ujarnya menjawab kecurigaan Frank seraya kemudian kembali mengetik keyboard seolah tidak terjadi apapun. Namun dalam hati ia menduga rencananya berhasil, Shinichi pasti telah menghubungi Masumi.
"Habiskan mereka semua!" Frank memerintahkan anak buahnya, lalu memandang Shiho lagi, "sementara kau lanjutkan pekerjaanmu,"
Frank meminta anak buah yang lainnya menyalakan monitor untuk memantau melalui tangkapan CCTV. Terlihat anak buahnya adu tembak dengan para agen dari MI6. Frank geramnya bukan main sementara Shiho masih belum memecahkan digit terakhir.
Prannkkk!!! Mendadak dari jendela masuk beberapa penyusup dari MI6 yang diturunkan dengan tali pegas melalui helikopter. Mereka semua memakai penutup wajah. Baku hantam terjadi di ruangan itu antara anak buah Frank dan agen MI6. Frank Liam sendiri bukan orang sembarangan, kecepatan menembaknya luar biasa. Sisa-sisa agen MI6 yang belum ditundukkan anak buahnya, Frank tembak secara langsung. Ke mana pun moncong pistolnya mengarah selalu tepat sasaran. Shiho merasa seseorang menarik lengannya, seorang agen MI6 berusaha membawanya pergi.
Duar! Frank menembak dan tepat mengenai bahu kiri agen MI6 yang berusaha membawa Shiho. Anak buah Frank sendiri semuanya terlatih, beberapa di antaranya mantan tentara. Dalam sekejap para agen MI6 yang menyusup di ruangan itu berhasil dibekuk, bahkan beberapa di antaranya tewas terkena tembakan.
"Kembalikan dia!" Frank memerintah anak buahnya untuk menggeret Shiho kembali duduk di depan komputer.
Di monitor CCTV tampak agen MI6 dan anak buah Frank masih main kucing-kucingan di koridor-koridor markas tersebut.
"Buka semua topeng mereka!" perintah Frank.
Anak buah Frank bergerak serentak membuka topeng agen MI6 yang menjadi tangkapan mereka masing-masing. Semuanya orang Inggris kecuali satu, agen yang tertembak di bahu kiri yang berusaha membawa Shiho pergi. Ketika topengnya dibuka, Shiho terkesiap.
"Kudo-Kun?!"
"Ah," Frank tampak tertarik, "bawa dia kemari,"
Shinichi diseret untuk lebih mendekat kepada Shiho.
"Ada pertemuan yang mengharukan di sini, jadi dia kah ayah kandung Miyano Michi?"
"Lepaskan dia! Dia tidak ada hubungannya dengan semua ini. Dia bahkan bukan agen MI6!" seru Shiho.
"Tapi dia bekerja sama dengan MI6," Frank mengingatkan dengan tajam, kemudian mengarahkan moncong pistolnya ke kepala Shinichi.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Shiho ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Falling Star
FanficHai! Sesuai janji, Pipi Tembam hadirkan FF CoAi/ShinShi terbaru sebagai hadiah Natal. Ada aroma thrillernya sedikit, tapi ini FF yang paling kuat mengenai ikatan keluarga kali ya hehehe... Selamat membaca! Selamat menikmati! Semoga keajaiban Natal m...