Hyunjin tidak tahu bahwa musim dinginnya kali ini tidak akan sedingin tahun tahun lalu. Sebuah kota merah berbentuk hati ia genggam kuat di dalam kantung mantelnya. Kali ini ia akan mengungkapkan perasaanya pada kekasihnya. Setelah sekian lama menjalin hubungan kini Hyunjin yang telah berbekal restu kedua orang tua mereka akan melamar kekasihnya.
Bunyi petikan gitar mengalun lembut diantara dinginnya cuaca lalu diikuti suara lembut yang mampu memberkati pendengaran kita. Dilihat orang orang disekitar taman tampak menikmati lantunan lagu yang dinyanyikan seorang pria muda manis dengan gitar akustiknya.
Senyum Hyunjin melebar. Ini dia kekasihnya. Si manis yang selalu menjadi pusat perhatian. Jika ditanya bagaimana bisa Hyunjin jatuh cinta pada pria itu jawabannya sederhana yaitu senyuman.
Pria manis bernama Yang Jeongin itu memiliki senyum cerah seindah mentari. Bila melihat senyumannya saja kalian dapat langsung semangat dan kembali segar.
Itulah yang Hyunjin rasakan saat pertama kali bertemu kekasihnya.
***
Salju belum turun namun cuaca sudah membeku. Hyunjin merasakan hidungnya mati rasa. Ia kelelahan setelah bekerja sampingan dan sekarang kepalanya ingin meledak saat tadi bertemu temannya yang mengingatkan akan pekerjaaan rumah yang harus mereka kumpulkan besok.
Beruntung orang orang yang Hyunjin lewati tidak ia pukuli. Karena ia kesal sekali. Ia kelelahan.
Sebuah tepuk tangan riuh menarik atensi Hyunjin. Kenapa orang orang berkumpul. Hyunjin mendekat dan menemukan seorang pria tengah tersenyum menerima pujian dari orang orang.
Hyunjin membeku. Jantungnya bertalu. Dadanya menghangat. Senyum pria itu sangat indah. Semua kelelahannya sirna.
Bagaimana bisa pria itu tersenyum seindah itu tak kala cuaca dingin hampir membekukan mereka?
Setelah Hyunjin tersadar pria itu sudah tidak ada di mana tempat ia duduk bersama gitarnya.
"Argh! Dimana dia?" Hyunjin kebingungan. Lehernya sampai sakit karena berputar cepat mencari keberadaan pria itu. Bagaimana bisa dia kehilangan seseorang dengan mantel kuning mencolok.
"Permisi, eomma. Pria tadi yang bermain gitar pergi kemana?" Hyunjin bertanya pada seorang ibu yang ia lihat memuji pria itu.
"Ah, eomma juga tidak tahu, Nak. Tapi biasanya ia akan selalu kesini bermain gitar. Eomma suka mendengarkan suaranya, namun senyumnya lah pemikat sesungguhnya."
Hyunjin mau tak mau setuju dengan ibu itu. Senyum si manis lah tujuannya. Senyum yang dapat menenangkan namun menyemangati. Hyunjin dibuat ketar ketir karna pria itu. Ia gelisah.
"Biasanya dia bermain gitar setiap jam berapa eomma?" tanya Hyunjin.
"Tak pasti, Nak. Tapi dia pasti datang ke sini."
Hampir saja Hyunjin menjerit girang dan memeluk ibu itu. Mengingat tata krama Hyunjin membungkuk sopan sebelum pergi dan setelah mengucapkan terima kasih.
***
"Mau kemana?" Changbin dibuat kebingungan dengan Hyunjin yang bergegas pulang.
"Harus ada matahari yang kukejar."
"Hah?" Jawaban Hyunjin membuat Changbin kebingungan. Mana ada matahari di musim dingin seperti ini.
"Sudah ya aku pergi. Dah!" Dengan kaki panjangnya Hyunjin berlari cepat menuju taman yang biasa ia lalu setiap pulang kerja.
Disana Hyunjin dapat melihat orang orang mengelilingi sesuatu ditambah bunyi petikan gitar. Hyunjin membawa dirinya mendekat dan menemukan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SkZ Story [✓]
FanfictionIni hanya kumpulan cerita dari pasangan-pasangan di Stray Kids. Jika membenci homo atau hal berbau BL jangan lupa untuk out. THIS IS STAY AREA❤️ Bang Christopher Kim Seungmin Seo Changbin Lee Felix Lee Minho Han JiSung Hwang Hyunjin Yang Jeongin Cas...