Roommate | ChanMin

2.2K 95 1
                                    

Hujan belum menunjukkan akan berhenti. Seungmin hanya diam menatap sendu pada titik air yang jatuh dari langit itu. Seharusnya ia menyetujui saat Jeongin mengajak nya makan siang bersama bukannya pulang ke asrama dan memilih untuk tidur. Sekarang ia kelaparan dan tidak ada makanan apapun. Bodoh memang dirinya yang lebih menomorsatukan tidur daripada berbelanja bulanan. Padahal sahabat karibnya Felix sudah mengajaknya Minggu lalu untuk mengisi bahan makanan mereka namun ia malah menolak dan memilih tidur.

"Argh! Nggak ada gunanya mengeluh sekarang semua sudah terlanjur." Seungmin mengusak kasar rambutnya. Tanpa menyadari sepasang mata memandanginya bingung.

Perlu kalian ketahui bahwa setiap kamar selalu diisi oleh dua orang. Dan kini Seungmin tengah merutuk didengarkan oleh teman sekamarnya yang tanpa Seungmin sadari menatap dirinya.

"Apa aku telpon Felix saja? Dia pasti punya makanan." Seungmin menempelkan benda pipi ketelinga dan senyumnya terbit saat suara menyahut diseberang sana.

"Lix, kamu punya mie gak? Aku boleh minta?"

"Hehehe ... Besok aku beli deh. Janji."

"Beneran?! Makasih Lix! Aku ke kamarmu sekarang ya!"

Seungmin melompat girang. Dengan cepat ia berlari keluar dari kamar dan kembali dengan keadaan basah kuyup namun itu tak membuat senyumnya luntur.

Sebuah kantung plastik berisi dua bungkus mie berserta dua telur itu Felix berikan percuma. Seungmin harus membelikan Felix hadiah karena telah berbaik hati.

"Bagusnya aku ganti baju dulu baru makan." Lagi lagi Seungmin bermonolog tanpa menyadari teman sekamarnya yang menyaksikan dirinya.

Seungmin meletakkan plastik di atas kasur lalu menuju lemari dipojok ruangan. Dengan santai Seungmin melepaskan bajunya lalu bawahannya. Seseorang di kasurnya hanya bisa memerah sambil menutup mata dengan telapak tangan.

"Ehem!"

"Ha?"

Seungmin memutar tubuh hingga bertemu pandang dengan pria lain yang duduk di kasur. Pria berambut blonde itu terlihat memerah. Apakah ia sakit, pikir Seungmin.

Lama Seungmin menatap mata pria itu hingga ia sadar bahwa ia berganti pakaian dengan seseorang disana tengah menatap dirinya. MENATAP DIRINYA.

"AAAAAHHHHH!" Seungmin melompat ke kasur dan menarik selimut untuk menutupi dirinya.

Pria itu hanya menutup telinga dengan tangannya. Mereka kembali bertatapan dengan wajah keduanya yang memerah.

"Maaf," ucap pria itu.

"K-k-kenapa kamu gak negur aku daritadi!" Kepalang tanggung Seungmin sudah luar biasa malu. Ia barusan menunjukkan tubuhnya secara suka rela kepada seseorang. Walaupun mereka sesama pria namun jaman sekarang tak dapat dipungkiri jika pria itu bisa saja tertarik pada dirinya. Belum lagi fakta yang menamparnya bahwa ia pernah berpacaran dengan pria sebelumnya.

"Maaf." Sepertinya hanya kata itu yang mampu pria itu ucapkan. Keduanya terlalu malu untuk kembali bertatapan.

Benda cair dan lengket terasa dibokong Seungmin. Apakah ia horny? Tidak mungkin! Pria itu yang melihat dirinya bagaimana mungkin ia yang horny.

Seungmin menyentuh cairan dibokongnya dan membawa cairan itu untuk dibaui. Amis. Darah? Bukan! Seungmin terus membaui cairan itu hingga ingatannya kembali terlempar pada barang yang baru saja Felix berikan padanya untuk bertahan hidup.

"TELURKU!"

Seungmin melompat dari kasur dan mendapati ranjangnya basah oleh dua telur yang pecah. Bahkan mie yang Felix berikan hancur lebur dan isinya keluar sebagian.

SkZ Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang