Mood 3 | ChanMin

668 37 6
                                    

Waktu berlalu terlalu cepat dan sudah 2 hari semenjak acara makan malam bersama Chaeryong namun Seungmin masih tidak mau bercerita apapun pada Chan setelah ia menangis minta pulang. Bahkan Seungmin kembali menangis saat Chan dengan lembut bertanya walau tidak pernah Seungmin jawab. Pria sebaik Chan rasanya tidak pantas bersanding dengannya. Seungmin rasa ini saat yang tepat untuk berpisah dengan Chan. Pria itu harus menemukan yang lebih baik daripada dirinya.

"Halo?" Sebuah suara menyahut dari seberang panggilan.

"Ibu."

"Iya, Nak? Ada apa? Bertengkar lagi dengan Chan? Sudah sudah membuat menantu ibu itu kelelahan. Kau harus lebih kuat dan mandiri. Tidak kasihan melihat Chan terus-terusan mengalah demi kamu?"

Seungmin tak mampu menahan air matanya. Ibunya benar. Ia beban bagi Chan.

"Loh? Kok nangis anak ibu? Kenapa Seungmin? Ayah! Seungmin nangis nih!"

Seungmin mengusap air matanya. Berusaha tenang sebelum berucap yang berhasil membuat telinganya berdenging karena teriakan ibunya.

"Aku ingin bercerai dengan Chan."

***

Entah mengapa Felix selalu saja beradegan menjadi pembalap. Kini ia bersama ibu Seungmin bergegas menuju apartemen kakak sepupunya itu setelah mendapat telpon yang diputuskan sepihak.

"Kakakmu itu ... Ya Tuhan!" Bibinya meremat tas tangan yang ia bawa dengan gemas.

Tak jauh berbeda dari Felix kini Chan dengan cepat menyambar jas dan kunci mobil setelah ibu mertuanya menelpon tentang Seungmin yang meminta cerai.

Kini ruang tamu apartemen dipenuhi orang-orang yang menatap Chan khawatir. Seungmin menangis sesenggukan di sofa dengan Chan yang berjongkok di hadapannya. Permintaan Seungmin mutlak, ia tak mau melanjutkan pernikahannya walau Chan sudah dibanjiri air mata.

"Sayang aku salah apa? Katakan sayang. Maaf kalau aku membuatmu terluka tapi jangan berpisah ya? Kumohon sayang," lirih Chan sambil menggenggam erat tangan Seungmin.

Ibu, Felix, dan Chaeryong berdiri tak jauh dari sana memandang keduanya.

"Chan," panggil ibu. Ia tak tega melihat anak menantunya menangis seperti itu. Terakhir kali Chan menangis karena Seungmin sakit cacar yang menyebabkan ia kesakitan ketika berbaring.

"Ibu aku tidak mau berpisah. Ibu ..." Chan menangis tersedu. Wanita yang menginjak kepala 5 itu mendekat dan memeluk kedua putranya. Diusapnya sayang rambut Chan.

"Seungmin pikirkan dengan baik, nak. Little Bang butuh ayahnya, nak. Pikirkan lagi Seungmin. Ibu mohon." Wanita yang telah melahirkan Seungmin itu mendesah lelah.

"Aku yakin, Bu. Kami harus berpisah," sahut Seungmin.

"Hyung, tolong." Kali ini Felix angkat bicara.

"Oppa kasihan Chan Oppa. Jangan tinggalkan aku, aku sayang little Bang, Oppa." Chaeryong menangis, ia terisak-isak.

"Jelaskan padaku sayang. Aku salah apa?" Chan berusaha membuat kontak mata dengan suaminya. Seungmin menggeleng.

"Kita tidak akan menceraikan kalian jika kau tidak memiliki alasan Seungmin," ucap ibu tegas.

Seungmin tergugu. "Aku tidak ingin menyakiti Chan, Bu. Aku terlalu sering merepotkanmu, Chan. Kau berhak bahagia dengan yang tidak merepotkan sepertiku. Bahkan saat kau lelah kau tetap mengurusku, aku beban, Chan. Biarkan kami berpisah, Bu. Maafkan Oppa, Chaeryong."

SkZ Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang