Truth or Dare🔞| Hyunjeong

2.8K 83 8
                                    

This is a warning area🔞
Yang merasa di bawah umur atau belum siap membaca hal-hal berbau pergulatan bisa skip aja. Tapi kalau nekat ya dosa di tanggung masing-masing.

Welcome to dunia 1821
.

.

.

.

.

"Hyun-... Jin!" Felix menatap tajam Hyunjin yang asik tertawa.

"Bye selamat malam! Ayo Ayen!" Hyunjin menarik tangan Ayen yang sudah lemas daritadi karna pengaruh alkohol.

Walau ia sudah menjauh dari kerumunan namun ia masih dapat mendengar ricuh teman-temannya berdebat. Geli diperutnya tidak dapat ia tahan. Tawanya terlampau keras bahkan seisi kamar luas ayah dan ibunya dipenuhi suaranya. Tak lupa mengunci pintu Hyunjin segera membawa Ayen duduk di sisi ranjang dengan headbed berbentuk ukiran naga dan tiang-tiang penyangga kelambu sutra bersulamkan pohon sakura.

Desain Jepang kuno membuat Hyunjin merasa kamar kedua orangtunya memiliki nuansa intim. Belum lagi kini tubuh mungil adik tingkatnya membuat panas dari alkohol membakar dirinya perlahan.

"Hyung kasihan Han Hyung dan Seungmin Hyung," ucap Ayen sambil memegang lengannya.

"Hyung tidak kasihan pada mereka?" Ayen kembali bersuara. Hyunjin sendiri hanya diam menikmati setiap ekspresi yang makhluk manis itu keluarkan.

"Hyung," panggil Ayen. Jujur saja ia cukup takut dengan diamnya Hyunjin.

"Hm? Mereka sudah dewasa dan tahu bagaimana bertindak, In. Kau sendiri kenapa tidak ada menjawab sekali pun pertanyaanku dan malah memilih untuk minum?" Hyunjin membawa tangannya memgukung sisi tubuh Ayen.

"Em ... Hyung, bergeser sedikit kita terlalu dekat," gumam Ayen hampir tak terdengar sambil mendorong dada Hyunjin. Perlu diingat pria itu tak menggunakan baju. Ayen jadi ragu untuk menyentuh dada pria itu.

"Sentuh saja. Tubuhku milikmu," ucap Hyunjin dengan suara baritonnya. Tangannya membawa tangan Ayen menyentuh otot dadanya yang keras.

Pipi Ayen memerah malu. Bagaimana pun juga ini pertama kalinya ia menyentuh tubuh orang lain, laki-laki. Apalagi tubuh yang ia sentuh adalah tubuh kakak tingkatnya.

"Hyung kasihan Seungmin Hyung dan Han Hyung," ucap Ayen. Ia masih berusaha menarik simpati pria dengan rambut mullet yang menatapnya intens itu.

"Kau tidak kasihan padaku, In. Aku juga tersiksa." Dengan matanya Ayen bertanya lalu tangan Ayen di bawa menuju gundukan berkedut di balik celana kain Hyunjin. "Punyaku juga sama seperti mereka."

Ayen segera menarik tangannya dan menatap Hyunjin dengan mata membola. Terkejut tentu saja.

"Hyung berikan apa pada Seungmin Hyung dan Han Hyung?" tanya Ayen. Tubuhnya mulai membentuk pertahanan diri jika saja Hyunjin mencoba mendekatinya.

"Hm ... Aku tidak tahu, In," jawab Hyunjin. Perlahan pria itu mendekati Ayen yang mulai menjauh hingga akhirnya Ayen terjebak antara Hyunjin dan headbed.

"Obat perangsang?" tanya Ayen. Sayup-sayup ia dengar saat Minho Hyung mengatakan itu sebelum mereka menjauh.

"Ah! Benar obat perangsang. Ayen sudah cantik pintar pula rupanya," ucap Hyunjin diikuti pujian yang membuat Ayen malu.

"Apa ada penawarnya?"

Hyunjin membuat pose berpikir dengan jari telunjuk mengetuk dagunya. "Ada tapi hanya satu."

SkZ Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang