Mood 2 | ChanMin

541 33 3
                                    

"Oppa!" Seruan gembira dari seorang gadis cantik bertubuh semampai yang tengah duduk di sofa ruang tamunya membuat Chan tersenyum.

"Chaeryong sedang apa di sini?" Chan yang baru pulang kerja itu dikejutkan dengan kedatangan adiknya yang jauh-jauh dari Australia berkunjung ke apartemen kecilnya di Korea. Rasa rindu pada adik mungilnya itu membuat Chan bergegas melepas sepatu.

"Kangen sama Oppa dan little Bang," jawab Chaeryong. Seseorang mendelik kesal. "Dan Seungmin Oppa," tambah Chaeryong.

"Chan." Melihat raut wajah suaminya Chan semakin bergegas melepas kaus kakinya dan melangkah menuju sofa tunggal yang Seungmin duduki. Perlahan ia mengangkat Seungmin dan mendudukannya di pangkuan.

Seungmin tersenyum penuh kemenangan. Ia memeluk erat leher tebal suaminya. Chaeryong hanya tertawa geli menanggapi Seungmin. Tahu benar kakak iparnya itu sensitif.

"Jadi?" Chan menatap adiknya penuh tanya. Rindu sekali pada keluarganya yang berada di Australia.

"Baik," jawab Chaeryong seakan mengetahui isi kepala kakaknya.

"Kau mau menginap di sini atau ..."

"Aku tinggal di penginapan bersama teman-teman," potong Chaeryong.

"Mau makan malam di sini?" tawar Chan. Ia ingin bercerita semalaman bersama adiknya itu. Kebiasaan yang mereka bertiga saudara lakukan jika libur sekolah saat di Australia.

"Tidak usah, Oppa. Bagaimana kalau Oppa yang makan bersama kami? Sekalian perkenalan adik iparmu," ucap Chaeryong dengan pipi memerah.

Chan sendiri terkejut, adiknya sudah besar rupanya. "Tentu saja."

Chan menyentuh tangan suaminya dan mendapat anggukan setuju dari Seungmin. Ia juga sudah lama tidak makan di luar semenjak masa hamil tuanya.

"Baiklah! Kalau begitu aku pamit sekarang nanti aku akan hubungi Oppa untuk lokasinya." Chaeryong bangkit dari duduknya. "Ini ada kiriman dari mama papa juga pesan dari Hannah untuk sering-sering menelponnya."

"Iya tentu saja. Terima kasih Chaeryong." Chan hampir bangkit namun Chaeryong menghentikannya.

"Tidak usah, Oppa. Aku bisa sendiri sepertinya Seungmin Oppa sedang manja." Chaeryong membungkuk sebelum berlari keluar dari apartemen Chan.

Setelah memastikan pintu apartemen tertutup dan diiringi bunyi kunci keamanan otomatis Chan menyenderkan tubuhnya ke sandaran sofa.

"Chan."

"Iya?"

Seungmin bangkit dari pangkuan suaminya dan duduk di sofa lain. Jemarinya saling berputar-putar memilin ujung baju yang ia kenakan. Raut wajahnya menunjukkan seperti akan menangis.

"Ada apa sayang?" Chan bertumpu dengan lututnya untuk menatap wajah tertunduk Seungmin.

"Chaeryong ... Dia cantik, ya?" Chan mengangguk. Adik bungsunya itu luar biasa cantik seperti mamanya. Bahkan titik tahi lalat adiknya mirip dengan milik mamanya.

"Kau tidak menyukai adikmu, Chan?" tanya Seungmin dengan air mata yang mengalir membasahi kedua pipi berisinya.

"Tidak, sayang," jawab Chan.

"Tapi ... Adikmu cantik Chan, masa kau tidak menyukainya," ucap Seungmin dengan tangan yang sibuk mengusap lelehan air matanya.

"Sayang, dia adikku mana mungkin aku jatuh cinta pada adik sendiri. Aku sudah memilikimu dan aku mencintaimu. Jangan menangis lagi ya?" Chan mengusap air mata Seungmin. Ingin sekali ia tertawa melihat tatapan cemburu Seungmin namun daripada suami manisnya itu mengamuk karna ditertawakan lebih baik Chan diam.

SkZ Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang