Mood | ChanMin

1K 50 5
                                    

Sepertinya langit sedang mengutuknya atau memang selalu dan akan selalu membuat Seungmin terjebak dengan hujan. Jujur ia alergi dengan air dari langit itu, tubuhnya akan gatal dan panas jika terkena air hujan. Ibunya bilang itu sudah keturunan karena ayahnya sendiri juga mengalami hal itu, dan hebatnya lagi Seungmin menjadi penerus gen ayahnya.

"Ck!" Seungmin berdecak kesal karena rintik hujan bukannya mereda malah semakin jadi. Langit gelap terlihat merata menutupi angkasa sepertinya hujan akan bertahan lama.

"Sepertinya hujan akan bertahan lama," ucap seseorang yang berhasil membuat Seungmin geram.

Selain hujan seseorang di sampingnya juga menjadi alergi nomor satu Seungmin. Wajahnya tidak jelek ataupun kulitnya berkudis, sebaliknya wajahnya tampan dengan kulit putih seputih susu.  Seungmin mendelik kesal saat menyadari sesosok itu hampir sempurna.

"Masih marah, hm?" Jemarinya mencolek lengan Seungmin berharap pria itu menatap wajahnya.

"Jangan sentuh, ish." Seungmin menepis jemari itu dan bergeser menjauh. Rasanya sesak karena satu udara dengan pria tinggi dengan rambut blonde itu.

"Maaf." Satu kata yang terucap dari bibir pria itu seakan menghantam telak ulu hati Seungmin. Suaranya terdengar merdu menyapu gendang telinga. Bahkan Seungmin mulai rindu saat lengan kekar itu memeluk pinggangnya diiringi kecupan mesra di pelipis.

"Hah ... Mari lupakan semuanya," ucap Seungmin sambil menghela napas.

Pria itu tersenyum rapuh. "Mau memaafkan ku?"

"Percuma juga kalau aku marah terus, kau tidak akan mendengar," balas Seungmin. Senyum yang sedari tadi di tahannya meluncur juga saat pria itu berusaha meraih dirinya. "Jangan sentuh tapi." Seungmin tetap menolak dipeluk pria itu.

"Lihat itu little Bang Mama masih merajuk karena Papa terlambat menjemputnya," ucap lelaki blonde itu sambil menatap perut datar Seungmin.

"Jangan gila, Chan. Dia tidak akan mendengarmu," sahut Seungmin.

"Lalu dia akan mendengar siapa kalau bukan aku, sayang?"

Merinding. Saat bibir tebal lelaki itu berucap. Seungmin perlahan mendekatkan dirinya dan di sambut dekapan. Bibir pria itu mengecup kening lalu pelipisnya.

"Sudah ya ngambeknya?" bujuk Chan sambil mengecup pipi gembil belahan hatinya.

"Makanya kalau tidak mau aku marah jangan lelet dong!" Seungmin memukul lengan pria di perutnya pelan.

"Iya, sayang. Janji gak akan terlambat lagi." Chan memberikan jari kelingkingnya. "Ayo pinky sweet."

Seungmin terkekeh geli dan menyambut jari itu dengan kelingkingnya.

"Nanti nama anak kita siapa?" tanya Chan sambil mengusap cincin di jari manis Seungmin. Senyum yang terkembang sudah terlalu lebar hingga pipinya sakit. Ada rasa letupan layaknya kembang api saat ia menatap cincin itu.

"Ya ampun. Kau benar-benar menggemaskan, puppy." Chan mendekap kuat suaminya dan menggigit pipi gembil pria itu.

"Aw Chan!" Seungmin memberontak di dekapan suaminya. "Jangan aneh gini bisa gak!"

"Habisnya kamu imut banget, sayang. Gak nyangka dari SMA pacaran sampai akhirnya aku bisa jadi suami kamu bahkan sebentar lagi ada baby Bang. Hidup aku sempurna banget. Makasih banyak Seungmin."

Pipi Seungmin bersemu. Ucapan suaminya tentu membuat dadanya berdesir. Kehidupan mereka benar-benar sempurna. Adanya Chan di hidup Seungmin yang monoton membuat segalanya layaknya rollercoaster. Pahit, manis, dan asin sudah mereka cicipi bersama. Luar dalam seorang Chan dan luar dalam seorang Seungmin sudah sama-sama mereka pahami.

SkZ Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang